Awal mula

211 16 5
                                    

Seperti biasa, seorang gadis bernama [Fullname] itu bangun pada pukul 4 pagi, untuk bersiap siap memulai pekerjaannya sebagai bagian dari sebuah organisasi rahasia. Ia memakai pakaian lengkapnya, lalu berangkat ke sebuah tempat tersembunyi di hutan. Butuh 30 menit perjalanan dari rumah miliknya, dengan berjalan kaki tentunya. Tak kenal dengan kata lelah, bahkan, setiap hari ia harus menempuh perjalanan jauh, hanya untuk sekedar menjalankan pekerjaannya.

"Saya, [Name]. Melaporkan diri!" Ucap [Name] kepada seorang pemuda dihadapannya.

Pemuda itu langsung berjalan membelakangi [Name] untuk mengambil sesuatu. Ia meletakkan sebuah foto yang bergambarkan beberapa orang.

"Ini misi mu yang selanjutnya. Bunuh mereka, terutama pemuda ini. Ia bukan manusia, melainkan alien. Dan kebetulan ia sedang berada di bumi untuk beberapa hari. Akan lebih mudah, bukan? Pastikan misi mu tidak gagal. Mengerti?"

Ia mengangguk, tanpa ragu "siap, tuan! Saya pastikan misi ini tak akan gagal!" Ucapnya, penuh keyakinan.

"Bagus. Sekarang kau boleh pergi."


[Name] pun membungkukkan tubuhnya. Lalu langsung pergi keluar dari ruangan tersebut. Ia segera pergi ke rumahnya, untuk membereskan barang barang nya yang akan ia bawa saat menjalankan misi.

Alien, huh? Aku baru tahu, jika didunia ini, ada alien.

Selesai membereskan barang, ia segera pergi ke tujuannya, Malaysia. Tentu perjalanan dari Indonesia ke Malaysia akan sangat jauh. Maka dari itu, ia segera pergi hari ini juga, agar pemuda itu tidak lolos darinya.

Ia menatap bangunan bandara, yang ada dihadapannya itu. Ia menghela nafas, perjalanan barunya, akan dimulai dari... sekarang.

Jangan menggagalkan misi. Jangan membuat dirimu merasa malu, karena jika ini gagal... Ini akan jadi kali pertama mu menggagalkan misi.

...

Akhirnya, [Name] pun sampai ditempat tujuannya. Ia segera mencari taksi untuk ia tumpangi. Sampai beberapa saat kemudian, ia pun sampai disebuah bangunan yang akan jadi tempat ia tinggal untuk sementara. [Name] kembali menghela nafasnya, begitu menginjakkan kaki didalam bangunan itu.

Tidak buruk. Ternyata anggota baru itu pintar memilih tempat tinggal.

Ia pun segera meletakkan barang barang nya disebuah ruangan yang akan ia gunakan sebagai ruang kamar miliknya, dan langsung membaringkan tubuhnya di ranjang. Sungguh tubuhnya terasa sangat pegal. Mungkin, efek terlalu lama duduk? Atau, bisa saja, efek terlalu sering begadang? Entahlah, yang terpenting sekarang adalah, ia ingin beristirahat sebelum menjalankan misi.

...

Terbangun dari tidurnya, pukul 1 pagi ternyata. Ia mendudukkan tubuhnya dan bersandar di ranjangnya. Ia meraih benda pipih kesayangannya itu, yang terletak diatas meja kamarnya, mengotak atik ponselnya yang ternyata ada beberapa panggilan tak terjawab. Entah itu dari temannya, ataupun seniornya. Ia pun menekan sebuah pesan bertuliskan 'Alexa'. Lalu menekan satu persatu tombol keyboard, sampai akhirnya terciptalah sebuah kalimat.

Lexxa

Menurutmu...
Apakah aku akan berhasil?

Don't CryWhere stories live. Discover now