"Lo itu kenapa sih, suka banget nyusahin gue?"
***
"Gue udah berusaha sejauh ini, tapi apa? Bahkan Kelvin gak pernah anggap gue sebagai kekasih nya?"
***
"Please Cha, kamu harus balik sama aku,"
"Maaf, Vin. Tapi rasa sakit yang aku rasain selama in...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- - -
Gadis cantik bersurai hitam itu terus saja menggerutu. Saat ia tak menemukan sang kakak, Rafa Aleandro Pradipta. Ditengah kebisingan dan ramai nya pasar malam. Banyak anak-anak, remaja bahkan orang dewasa memenuhi semua wahana yang ada di pasar malam.
Atensi gadis itu teralihkan saat mendengar suara yang sangat familiar baginya.
"ASTAGA! itu permen kapas Lo berdua dapat dari mana?" Laki-laki itu tampak frustasi melihat kedua teman nya
"Itu, habis malak anak orang." Jawab Justin enteng, sambil menunjuk ke arah selatan, dimana seorang anak menangis-mengadu kepada sang ibu.
Laki-laki itu berjalan ke arah dimana tempat anak tersebut.
"Bu? Maafin temen saya ya? Ini Bu, sebagai ganti rugi nya." Laki-laki itu mengeluarkan selembar uang berwarna merah lalu memberikan pada anak tersebut lalu pergi.
Gadis itu tersenyum. Lalu mendekat ke arah ketiga pemuda tadi.
"Jaden?" Panggil nya pelan. Memastikan apakah ia tak salah orang. Merasa nama nya disebut, pemuda itu menoleh.
Deg..
"Rora? Lo Aurora kan?!" Tanya nya lagi memastikan. Gadis itu mengangguk.
"Jaden Alexino Rajendra." Gadis itu menyebutkan nama lengkap laki-laki itu. ia pun mengangguk.
"Akhirnya Ra, kita ketemu lagi." Jaden memeluk gadis itu.
"Acha kangen banget sama Jaden." Gadis itu balik membalas pelukan nya.
"Aurora Zaqueena Pradipta." Jaden melakukan hal yang sama. Gadis itu mengangguk, masih dengan senyum manis nya.
"Kamu datang sendirian?" Tanya Jaden mengurai pelukan nya sambil melihat sekeliling. Gadis itu menggeleng.
"Sama kak Rafa. Tapi gak tau dia kemana!?" Jawab gadis itu.
"Oh iya! Kenalin ini temen aku, Kelvin."
Lihatlah! Bahkan ia sampai melupakan teman-teman nya.
