Chapter 2

6.3K 466 14
                                    

Semuanya juga pasti penal yang namanya Oh Sehun.

Ok fix! Memang tau tapi tidak mengenal baik. Dengan postur yang pintar, tinggi, bidang, tampan. Siapa sih yang tidak tertarik padanya? Bahkan dia itu sudah sangat flower boy bagi semua kalangan perempuan hanya saja satu hal yang merusak itu.

"Tampang setannya itu loh, padahal cuman nyapa aja mukanya kek tembok" pasti itu jawabannya.

Mungkin dari lahir ia sudah menjual tampang begitu, bahkan mungkin sebelum lahir dalam rahim mak nye udh begitu kali. Orang jadi tidak berani mendekatinya.

Menurut dari gosip sekitar, semua orang yang pernah eyecontact dengannya tidak akan bisa tidur 3 hari 3 malam. Yang terakhir itu masih belum jelas. Entah tidak bisa tidur karena mimpi buruk atau tidak bisa tidur karena memikirkan cowok itu. Yah... Sehun tampan, kalian tahu? Rambut kecoklatan alaminya juga menambah poin khusus. Jadi tak heran banyak cewek mengejarnya-itu sebelum mereka tahu sedingin apa Sehun.

Kalau  cuman sekadar nulis profilenya mah enteng tempat tanggal lahir dan teman-temannya apalagi prestasinya, ya gimping tinggal pergi ke student service saja. Terus kallar mau ditambahkan sedikit juga bisa Haru mengumpulkannya sekarang juga.

Aneh ya, koq bisa orang tau?

Yah. Jawabannya mudah sih.

Dulu, Haru juga pernah naksir Sehun saat mereka SMP.

Aduuuuhhh... siapa sih yang ga suka primadona seperti Sehun... bahkan Kim Jong in yang hitam pesek aja banyak suka #maafkanauthor meski sekarang ia sudah berpacaran dengan kakaknya Sehun si Sohee, bahkan diam-diam Haru dan teman temannya mendirikan fanclub Sehun diam-diam.

Tapi toh akhirnya mereka berhenti. Karena tidak mudah menjadi seorang secret admirer. Harus puas menatapnya dari jauh. Harus tahan tidak diperhatikan olehnya. Ah. Cinta yang berat sebelah. Jadi saat Sehun lulus, Haru memutuskan untuk berhenti dan melupakan semuanya.

Padahal ia menjalani rasanya menjadi anak SMA kelas X biasa saat ia semester I . Sekarang, setelah Haru menjalani kehidupan SMA-nya dengan normal dan bahagia, kenapa ia harus berhadapan lagi dengan Sehun? Apa Tuhan sedang memberikannya cobaan? Mencoba mengetes kadar kemampuannya yang selama dua tahun ini mencoba move on?

Tapi karena tugas ini, ia sangat mengutuk dirinya sendiri. Ingin rasanya ia meminta bantuan temannya tapi inikan tugasnya, Haru tidak suka meminta-minta kalau memang ia tidak dapat melakukannya karena ada sesuatu memang benar saja tapi .... unhhh tp bagaimana ya rasanya kita sudah move on dan akan segera berhadapan dengan orang itu lagi

Tapi anehnya. Segera setelah ia mendengar nama cowok itu disebut, entah mengapa desiran halus terasa di dadanya. Desiran aneh... yang sepertinya dia kenali. Rasanya seperti kembali ke masa dua tahun lalu saat jantungnya berdebar hanya karena melihat Sehun berjalan melintasi lapangan.

Argh... masa sih dia masih suka dengan Sehun?

.
.
.

Lantai 2 kelas XI A

"Beraninya kau menatap kakakku dengan mata mesummu itu, kulempar kau dengan sepatuku" Seru Sehun kesal

"Ck. Jangan berlagak ya. Aku bisa saja memukulmu kalau saja tidak dihalangi kakakmu! Lagipula, Aku pacarnya apa salah aku memegang tangan pacarku sendiri?" Ucap Jong In penekanan pada pacarku. Sehun mendeathglare Jong In yang pada akhirnya mereka berdua saling menatap tajam membuat Sohee menghela nafas panjang.

"Aku tidak mau tahu pokoknya kau pergi! Pulang saja sendiri sana!"

"Kau saja yang pergi!"

Sohee hanya bisa memijat kepalanya sambil berkali-kali menghela nafas panjang. Daritadi keduanya berdebat hanya karena dengan siapa ia akan pulang sudah lenih dari 15 menit keduanya sibuk berdebat. Kelas sudah hampir kosong. 

Don't Play With My Heart!(EXO Sehun Fanfiction)Where stories live. Discover now