Chapter 4

5.4K 393 4
                                    

Ruang Kelas XI-B

Jong In mengorek telinganya. Ia benar-benar malas mendengar informasi dari teman-temannya itu...gosip! Rasanya Jong In sudah mau muntah mendengarnya, Dengan wajah mengantuknya, Jong In menatap satu-satu temannya yang heboh sendiri hingga mencegatnya masuk ke kelas setelah ia kembali dari kelas pacarnya. Sekarang ia yang lebih sering menemani Sohee belajar untuk pelajaran tambahannya ... karena gadis itu lemah dalam salah satu pelajaran yang disebut MATEMATIKA.

"Dengar ya... mau Sehun mewarnai satu badannya hijau, atau memakai kostum Wonder Woman-kek... aku tak peduli" ucap Jong In kepada teman-temannya itu. membuatnya dihujani tatapan tajam sohib-sohibnya. Dan Kyungsoo yang merasa paling waras di antara mereka akhirnya angkat bicara.

"Hei, aku bukannya ikut campur tapi bukankah kau harusnya ikut khawatir? Kan dia itu calon adik iparmu. Masa kau tidak tahu kenapa dia jadi begitu? Jangan-jangan ia ikut ke geng motor kali atau apa!" Rupa-rupanya kabar mengenai Sehun sang freezer berjalan sudah sampai di telinga Baekhyun cs, ditambah fakta bahwa teman mereka selalu adu silang urat dengan bocah tembok-pinjam istilah milik Jong In-membuat mereka lebih peduli.

"Benar. Sayang sekali padahal dia itu anak yang pintar." Chen menimpali.

"Tampilan biasanya saja sudah buat orang beku, sekarang dia malah mengecat rambut!" Baekhyun-sebagai satu-satunya korban luka akibat melihat transformasi Sehun-berujar dengan berapi-api. "Lalu berikutnya apa? Tato? Tindik?"

"Halah, kalian semua lebay.... aku tidak peduli! Dan catat bagaimana ia ikut geng motor kalau motor saja tidak punya..." ucap Jong In. Ia jauh lebih memikirkan bagaimana caranya menjauhkan Sehun dari kekasihnya.... daripada memperdulikan transformasi Sehun yang bahkan lebih dashyat dari reaksi Baekhyun saat eyeliner kesayangannya hilang entah dimana. Tak lama setelah itu 3 orang wanita muncul. Sepertinya mereka juga sudah tau semua.

"Jong In! Kenapa tidak sejak dulu Sehun berubah begitu? Aku dan Min Seok sampai pangling tadi!" Hana-si biang ribut-menatap Jong In dengan mata berbinar dan mengabaikan Min Seok yang bibirnya terserang stroke dadakan mendengar pacarnya yang baru tadi pagi bermesraan dengannya sekarang sudah memuji anak lelaki orang. Hebat!

Kyungsoo tidak perlu bersimpati pada Min Seok karena dirinya juga butuh puk puk gratis saat Yoona dengan note kecil di tangan merangsek maju dan menodong nomor HP Sehun.

"Dia bisa jadi model untuk foto nanti!" begitulah ucapan Yoona terdengar sangat haram di telinga Kyungsoo. Oh Tuhan... ada masalah apa dia dengan semua mahluk muka tembok! Kenapa selalu ada saja satu spesies makhluk itu yang masuk dalam lingkaran hubungannya dengan Yoona?

Tapi kali ini Yoona mengakui kalau sang pacar lah yang ganjen suluan. Dengan satu death glare andalan, Kyungsoo mengancam Jong In untuk tidak menyebutkan nomor keramat itu-yang sebenarnya tak perlu karena Jong In menganggap menyimpan nomor oh-calon-adik-ipar-yang-sadis di kartu memorinya bisa membawa sial.

Cukup dengan adegan 'pengkhianatan' yang tersiar live di hadapan pacar sendiri, Chen sudah lebih maju satu langkah dibanding semua cowok itu. Dengan tegas ia menatap mata Li Cha dan mendesis lirih.

"Kau mau ikut memujinya?"

"Gak jadi." Li Cha terdiam di tempat. Jangan sampai suara Chen yang indah berubah fungsi untuk merusak gendang telinganya karena memuji lelaki lain. Bercanda kok. Pacarnya cuma posesif bukannya psikopat. Yah mau posesif gimana juga sebenernya si Li Cha boleh aja tebar pesona ke yang lain karena... pacar nya itu juga suka tebar pesona!

"Untung saja my lovely baby-ku tidak begitu." Baekhyun mengurut dada lega, membuat Jong In mendengus lelah melihat drama para cowok yang kelabakan karena pendatang baru dalam romansa cinta mereka.

Don't Play With My Heart!(EXO Sehun Fanfiction)Where stories live. Discover now