TEN

6.9K 763 50
                                    

|HAPPY READING|

Vote! Vote! Vote!

Tandai bila typo!

Warn! Kalo jijik skip aja ya ^•^

Pagi harinya, Elle yang mendengar bahwa Kala semalam demam. Ia langsung membuat bubur dan segelas air dan menyiapkan beberapa obat dan vitamin yang akan Kala konsumsi.

Saking paniknya suaminya saja sampai lupa untuk diurus, pada akhirnya semua berjalan diluar rencana.

Elle menatap Kala yang terbaring dengan ponsel di genggamannya, milik Bryan.

"Ayo sarapan dulu sayang, setelah itu minum obat dan vitamin. Nanti boleh main ponsel lagi, okey?" Elle mengelus lembut surai Kala.

"Okay mommy," Kala menurut, demi kesembuhannya, ia berusaha untuk duduk.

Dengan telaten Elle menyuapi suap demi suap bubur pada Kala, setelah tandas. Ia memberikan segelas air, "Jangan dihabisin, ini obatnya diminum dulu," ucap Elle.

Tanpa menolak Kala langsung menelan obat lalu vitaminnya, kemudian ia minum segelas air untuk menghilangkan rasa pahit.

"Kamu bersandar dulu, biar turun dulu makanannya. Nanti boleh rebahan lagi, mommy mau turun sebentar," Elle membereskan bubur dan gelas ke nampan.

"Bryan mandi lama banget mom," ungkap Kala sedikit kesal.

"Haha, dia kalo mandi luluran tujuh kali sayang," gurau Elle lalu keluar kamar.

Ting!

Kala mengambil ponsel Bryan yang terdapat suara notifikasi pesan, "Buka boleh kan ya?"

Kala membuka pesan tersebut, pasalnya sejak ia memainkan tadi belum ada pesan masuk, baru ini. Mungkin karena masih pagi kali ya?

Kala melototkan matanya terkejut, mulutnya terbuka lebar seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Sebuah video dua pasang muda-mudi yang naked, dengan adegan si laki-laki sedang memakan buah dada si perempuan.

Caption videonya : nih buat koleksi, awas tegang Bry! Hahaha

"Setau Kala yang minum susu kaya gitu cuman dede bayi deh, kok ini udah gede masih minum susu?" Kala jadi kepikiran.

"Kala jadi pengen deh, bosen minum susu di gelas," sendunya.

"Lo liat apa dah? Serius amat!" Ucap Bryan yang baru keluar dari kamar mandi, dengan tubuh masih basah hanya berbalut handuk menutup aset bagian bawah saja.

"Ini 'Dio-ngen' kirim video, jujur syok. Kok cowoknya minum su-"

"Anjing! Lo liat videonya?!" Bryan merebut paksa ponselnya dari genggaman Kala, ia meremas rambutnya frustasi sembari menatap ponselnya.

Bryan mengetikkan sesuatu pada roomchat dengan Dio. "SETELAH INI MATI LO SAMA GW! BAYI GW LIAT NJING!"

'Anda memblokir kontak ini. Ketuk untuk membuka blokir.'

"Bry, Kala mau juga dong minum susu kaya gitu," Bryan melototkan matanya tak percaya.

"Ngga ada! Lo jangan macem-macem ya!"

"Cuman satu macem Bry, minum susu," Kala menatap Bryan berkaca-kaca.

Pasti setelah minum susu kaya gitu dia pasti akan sehat kembali.

"Mommy mau ngga ya kalo ak-"

"Stop! Jangan katakan apapun sama mommy ataupun daddy, bisa mati gw!" Ya gila aja si, masa Kala mau minum susu punya-hishhh geli sendiri.

"Terus gimana? Kala mau kaya yang di video itu! Punya Bry aja gimana?" Bryan meneguk ludahnya kasar, apa maksudnya?!

"Ngga mau lah!" Tolak Bryan tanpa basa-basi.

"Dasar pelit! Kala ngga mau ngomong sama Bryan lagi!" Kala merebahkan dirinya, ia juga menaikkan selimut tebal miliknya hingga menutupi seluruh tubuh hingga wajahnya, ngambek.

Bryan bimbang, ini salahnya. Ia dengan ceroboh memberikan ponselnya pada Kala, padahal teman-temannya yang sekarang mesum semua. Bryan kudu gimana ini?!

"Dahlah gw pasrah," gumamnya pelan.

Bryan menurunkan sedikit selimut tebal yang menutupi seluruh tubuh Kala, hingga sebatas dada. Bisa dilihat, kini Kala mencoba menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Bryan bisa mendengar isakan kecil terdengar dari bibir mungil Kala. Efek sakit jadi cengeng parah.

Nafas Kala memburu, kedua tangan Kala meremat kuat dadanya yang merasakan sesak. Bryan panik saat Kala mencoba duduk untuk menetralkan sesak di dadanya.

"Pelan pelan, tarik nafas pelan lalu hembuskan!" Bryan mencoba bersikap tenang dan membantu Kala untuk melancarkan kembali pernafasan Kala.

Kala pun menurut, perlahan lahan nafasnya mulai membaik. Isakannya sudah tak terdengar.

"Jangan lakukan itu lagi ya? Gw sangat khawatir." Bryan berucap tulus, di relung hatinya ia merasakan sakit ketika melihat Kala menangis bahkan kesakitan.

"Hiks, tapi Kala mau itu!" Kala menunjuk dada Bryan yang memang shirtless.

Bryan mendelik menatap Kala takut-takut, ya gimana ya Bryan juga tak rela jika miliknya di ituin bocah cengeng dihadapannya.

"Boleh ya..." siapa yang bisa nolak kalo yang minta se imut ini woy?!

Bryan pasrah, Bryan merebahkan tubuh shirtless nya. Sedangkan Kala sudah berbinar tak sabar merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan. Dih! Dahal bayi juga pernah!

Tanpa basa-basi Kala langsung mencomot milik Bryan.

"Shhh, pelan pelan njir. Punya gw ngga ada apa apa nya."

"Mmmm, ndak! Ini sangat enyak Bry! Tapi nggwa awda airnya sihh"

Bryan terlihat tertekan sekali, ia juga meringis menahan ngilu ketika nipple nya terkadang digigit gemas oleh Kala. Bibir Kala juga terlihat rakus sekali menghisap nipple nya.

"Shhh anjing ahhh"

"Bocah edan! Sial banget gw hari ini," batin Bryan.

TBC!

Aku tu emang tipe orang yang kalo nulis tanpa rencana, kalo ada ide ya nulis kalo engga yaudah. Minusnya ya kalo stuck susah banget buat lanjutnya.

Aku tau cerita ini minusnya ampe minus banget, sabar aja ya kalo baca cerita aku. Namanya juga penulis abal-abal.

Chapter ini aku buat spesial buat Bryan dengan Kala, kenapa spesial? Karena belum tentu di chapter selanjutnya ada lagi kisah mereka.

Jijik ya kalian sama chapter ini?

Komen dong:(

Sekian terimakasih, bubay!

KALVIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang