Bab 13 | Eksekusi Kakashi

1.1K 141 21
                                    

Warning!!

Isi chapter ini berisi konten kekerasan seksual! Harap lebih bijak , jika sudah di peringatkan, saya melepas tanggung jawab.
.
.

Gojo lebih suka berdiam diri di rumah dan memeluk Kakashi dari pagi hingga pagi lagi. Namun, dia harus menyelesaikan sesuatu dengan kusso Jiji yang seringkali bertingkah akhir-akhir ini.

"Sayang. Kau akan pergi ke rumah Yoshino Junpei hari ini?"

Kakashi hanya mengangguk.

"Kalau begitu, jangan lupa hubungi aku."

"En. Kau harus pergi ke Jujutsu kan? Sana, cepatlah, jangan sampai terlambat."

"Kau mengusirku?" Bibirnya melengkung ke bawah seperti anak kecil yang hendak menangis. Matanya dibuat berair dengan sengaja setelah beberapa kali menatap bawang.

"Jangan bertingkah ke kanak-kanakan. Pergilah."

"Kau kejam sekali sih."

Kakashi tahu betul 'orang aneh' macam apa Gojo Satoru. Tipe manusia random yang bahkan sulit untuk ditebak. Jadi, dia dengan enggan menekan hatinya, pergi mencium pipinya (GJ) dan berkata, "Satoru-kun, akan aku hubungi nanti. Sekarang pergilah."

Merasa ribuan kupu-kupu nyaris keluar dari mulutnya, dia pergi seperti orang gila dan menari di sepanjang perjalanan menuju gedung sekolah.

Senyumannya luntur kala melihat kakek tua yang sudah berjalan dengan tongkat dan punggung membungkuk. Dia sangat pendek, licik, dan menyebalkan.

Gojo dengan cepat menarik bibirnya menjadi sebuah senyuman. "Yo? Apa kabarmu hari ini kepala sekolah Gakuganji?"

Yoshinobu Gakuganji. Kepala sekolah jujutsu Prefektur Kyoto. Gojo tidak menyukainya karena dia salah satu dari dalang yang menyerukan eksekusi Itadori Yuuji.

Gakuganji berhenti. "Sepertinya, 'pria itu' sangat berharga bagimu." Dia berkata tanpa menoleh sedikitpun.

Gojo termangu. Detik berikutnya alisnya naik dengan tajam. Mimik wajahnya berubah serius.

"Jangan berani menyentuhnya. Jika kau menyentuhnya sedikit saja, aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu."

Gakuganji mengetuk lantai kayu dengan tongkatnya dalam sekali ketukan. Wajah damainya terangkat, menyembunyikan seringai ganas dan mengancam.

"Bagaimana jika para petinggi tahu tentang pria yang muncul entah dari mana? Bukankah itu akan menarik? Menurutmu, apa yang akan mereka lakukan?"

Mustahil bagi Gojo untuk berpura-pura tidak tahu disaat pria yang mereka bicarakan adalah Kakashi, kekasihnya!

"Kau terlalu banyak bicara kakek tua."

Mudah bagi dirinya untuk membunuh orang yang tidak disukai, tetapi berurusan dengan petinggi jujutsu membuatnya muak dan dia seminimal mungkin untuk mencegah adanya keadaan yang membuat petinggi memanggilnya. Tapi sekarang, kakek tua ini sudah mengetahui tentang Kakashi. Dia tidak bisa bersembunyi lagi.

"Anak muda, jangan terlalu bersemangat, kau terobsesi."

Menolehkan wajahnya. Gojo berkata ringan, "Apakah kamu pikir kamu orang penting sehingga aku harus mendengarkan perkataanmu?" Kau tahu? Itu seperti kodok memanggil hujan. Tentu saja, kalimat akhir dia ucapkan dalam hati. Gojo tidak sepicik itu untuk menghina orang lain, termasuk Gakuganji.

"Mari kita lihat siapa yang akan tertawa sampai akhir. Ayo pergi!" Begitu saja, keduanya melangkah tanpa banyak berbasa basi lagi.

***

Parallel : Twin World-BL HIATUSDonde viven las historias. Descúbrelo ahora