[11] END

34 7 2
                                    

1 tahun kemudian...

Minggu pagi.

Udara sedikit berembun pagi itu. Dingin dan menyejukkan. Alana, Bulan, Danira, dan Erisa berjalan pelan melintasi jalan setapak berbatu pualam. Mereka baru saja mengunjungi makam Clara karena hari ini adalah hari ulang tahun Clara. Kini mereka berjalan ke parkiran untuk memasuki mobil

Erisa masuk lebih dulu karena dia yang menyetir, meskipun mobil itu milik Bulan. Kemudian Bulan memasuki mobilnya, dia duduk di samping Erisa. Lalu Alana dan Danira duduk di kursi belakang. Setelah semua masuk Erisa langsung menjalankan mobil untuk keluar dari area pemakaman

"Kalian mau ngado apa? Gue masih bingung ih" tanya Danira, dia bingung harus memberikan apa dihari ulang tahun Clara, tidak mungkin dia memberikan kue buatan ibunya "Aaaaa! Frustasi gue mikirin kado doang juga" Danira mengacak rambutnya kesal

"Belum tau, mungkin foto" jawab Erisa. Dia juga bingung sebenarnya, dia hanya terpikir untuk memberikan foto-foto kebersamaan mereka yang menjadi hasil potretnya. Dia berpikir Clara akan senang melihat kebersamaan mereka, tapi dia takut bahwa teman-temannya memberikan kado yang jauh lebih bagus

"Gak tau" jawab Bulan singkat "Gue mau fokus ujian akhir" ucapnya lagi. Ya, memang mereka kini sudah kelas 12 dan harus menghadapi ujian akhir kelulusan sekolah, ditambah test memasuki kampus impian. "Tinggal 1 hari lagi gue ujian. Kalian udah ya?" Tanyanya karena mapel sekolahnya lebih banyak dari yang lain

"Gue sama Alana udah"

"Gue juga udah"

Bulan menganggukkan kepala menanggapinya, dia sebenarnya terpikir untuk membuat lukisan. Tapi dia takut itu mengganggu jadwal belajarnya karena dia masih ada ujian di hari Senin, dan karena itu dia kini kebingungan memilih kado, apalagi mereka sepakat akan memberikan kado itu besok











~abcde~











Alana menatap kosong bingkai foto dirinya saat kecil bersama dengan teman-temannya. Dia sangat bingung untuk memberikan kado apa, dia tidak memiliki bakat gambar seperti Bulan, tidak bakat memotret seperti Erisa, atau merangkai hal-hal lucu seperti Danira. Dia hanya anak yang serba simpel tidak mau ribet

Lalu seketika dia melihat lekat-lekat dirinya dalam foto itu, saat itu dia memakai topi jerami dengan pita merah, dia ingat Clara menyukai topinya itu, dan dia juga membelikan Clara topi itu saat Clara masih dirumah sakit, namun dia tidak sempat memberikannya

"Apa gue kasih itu aja ya?" Monolognya, dengan segera Alana berjalan menuju lemarinya untuk mencari topi tersebut. Dan terpampang lah 2 topi jerami itu. Dia tersenyum, akhirnya dia menemukan kado apa yang akan dia berikan pada Clara "Yang simpel simpel aja"

 Dia tersenyum, akhirnya dia menemukan kado apa yang akan dia berikan pada Clara "Yang simpel simpel aja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













~abcde~
















abcde✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang