with u part 15 Ayo menikah

120 10 0
                                    

Happy reading

############

Tengah malam Athur baru kembali ke kamarnya, setelah bicara dengan Robert di ruang keluarga, Athur langsung pergi ke ruang kerjanya, banyak file yang harus Athur cek ulang sebelum Athur membubuhkan tanda tangan walau Athur tau sebelum file-file ini sampai padanya Rexi telah mengeceknya terlebih dulu tapi apa salahnya Athur kembali mengeceknya agar tidak ada kesalahan fatal di kemudian hari.

Athur melewati kamar Tania, lampunya masih menyala, apa Tania belum tidur?. Athur mengetuk pintu kamar Tania, mendengar suara Tania menyuruhnya masuk, Athur langsung membuka pintu kamar Tania.

"Kenapa belum tidur?." Athur bertanya pada Tania, yang bersender di tempat tidur.

"Aku engggak bisa tidur, semua ini membuatku sesak," Athur melihat Tania mencoba menghapus air matanya, jadi sejak tadi Tania menangis?.

Athur melirik ponsel Tania, ternyata Tania sedang membaca komentar-komentar dari netizen yang menyudutkannya.

"Ssstttt,,, jangan menangis, semuanya akan baik-baik saja," Athur menarik Tania ke pelukannya, Athur mencoba memberikan rasa aman dan nyaman pada Tania. Sepertinya Athur harus beregerak lebih cepat untuk menghancurkan orang-orang yang tengah bermain-main dengan Tania.


Athur mengurai pelukannya setelah Tania tenang. Tangan Athur terulur menghapus sisa air mata yang mengalir di pipi Tania, Athur juga sedikit merapikan rambut Tania yang berantakan.

Satu tangan Athur menggenggam tangan kanan Tania,

"Tania, mungkin ini terlalu cepat untuk mu, tapi dengan kamu menikah denganku, aku akan menjagamu, aku akan melindungimu, aku sendiri yang akan menjamin semuanya." Tania terdiam sesaat, Tania tidak tau harus bereaksi seperti apa, Athur yang tiba-tiba melamarnya seperti ini membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

"Kau melamarku?." Tanya Tania tak percaya setelah Tania berhasil menguasai dirinya dari rasa terkejut.

"Iya,, maaf mendadak, bahkan cincin pun aku belum membelinya," Athur meringis, tiba-tiba rasa bersalah menghampiri hatinya, seharusnya Athur menyiapkan segalanya, makan malam romantis di iringi alunan piano, tidak lupa cincin berlian sebagai pelengkapnya.

"Aku akan mengulanginya besok jika hari ini kau menolak ku." Athur begitu yakin dengan ucapannya.

"Baiklah." Tania mengangguk.

"Baiklah apa?." Tanya Athur bingung.

"Aku mau menikah denganmu," Balas Tania sembari tersenyum sayu,.


Jika menikah dengan Athur bisa membungkam orang-orang itu Tania tidak masalah, Tania tak sanggup lagi menerima cemooh dan cacian dari media sosial walau itu semua tidaklah benar tapi hati Tania sakit.

Tania dengan gilanya membaca komentar-komentar yang di layangkan padanya, komentar-komentar kasar penuh dengan hinaan, padahal mereka sendiri tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Kita akan menikah secepatnya, semakin cepat semakin baik, aku tidak ingin kamu mendapat hujatan dan cacian dari orang-orang yang tidak tau apa-apa." Tania mengangguk mendengar ucapan Athur, walau setelah ini mungkin hidup Tania tidak lagi bebas, tapi tidak apa, selama ada yang melindunginya, menjaganya, Tania tidak masalah.

"Terima kasih Athur, telah melindungiku sejauh ini." Tania memeluk Athur, jujur saja, Tania mulai nyaman dekat dengan Athur, semoga saja setelah ini mereka bisa lebih dekat, apa lagi mereka berdua akan menikah.


****

Gereja dekat Mansion Robert menjadi tempat pernikahan Athur dan Tania, hanya disaksikan Robert, Rexi dan dua orang kepercayaan Robert, Gill, dan Xandra.

Obstacles to be with uWhere stories live. Discover now