END!
Seorang lelaki selalu setia menunggu sahabat perempuan nya itu kembali setelah belasan tahun di tinggal karna sebuah tragedi.
Namun ternyata?
The girl was already near him, but Rakha did not notice it
Dapatkah mereka bersama dan hidup bahagia...
"Cinta mengubah kekasaran menjadi kelembutan, mengubah orang tak berpendirian menjadi teguh berpendirian, mengubah pengecut menjadi pemberani, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam-"
•••
13. official
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
..🕷️..
"YA TUHAN, INI ANAK UDAH MAU SEKARAT"
PLAK
"Gausah bercanda jing!"
Teriakan itu berasal dari mulut Afan sedangkan geplakan itu berasal dari tangan Mala. Omongannya gabisa dijaga sih! Tau Rakha lagi diujung antara mati dan hidup, berjuang dan menyerah. Eh? Rakha masih baik baik aja kok.
Afan cengengesan, "udah ayo angkat Rakha, hujan juga makin deres." Ajak Afan lalu mengangkat rakha dibantu oleh Mala, tubuh Rakha tinggi membuat keduanya sulit untuk membopongnya.
"Asu, ni anak makan apaan. Tinggi amat buset!" Ketus Afan berusaha memasukan Rakha ke mobil. Sedangkan motor Rakha dibiarkan disana, nanti pasti diambil sama anggotanya.
"Tiang listrik." Jawab Mala asal mambuat Afan terkekeh, lalu setelah berhasil memasuki Rakha kedalam mobil afan memutari mobilnya lalu duduk di depan untuk menyetir.
Setelah itu Afan mengendarai mobilnya, sedangkan Mala terus menggosok tangan Rakha agar sedikit hangat. Rasa bersalah menggerogoti hari dan pikirannya.
Afan menoleh sekilas ketika sedang lampu merah. "Mau ke rumah sakit atau rumah Rakha?" Tanya Afan,
Mala nampak berfikir sejenak. "Ke rumah aja, gue sendiri yang mau urus dia." Jawab Mala lalu diangguki oleh Afan.
Afan mengendarai mobilnya dengan kecapatan rata rata, setelah 10 menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di kediaman Rakha. rumahnya mewah, seperti istana. Kalo jaman sekarang disebut mension.
Afan kembali membopong tubuh Rakha, Rakha sudah sadar. Namun sepertinya masih linglung. Afan membopong tubuh Rakha hingga keatas, ke kamar Rakha.
"Udah mal, gue pulang dulu. Btw hati hati kalo Rakha sakit, dia bakal mendadak jadi bayi." Ujar Afan cekikikan lalu berlari dari sana untuk pergi ke markas. Afan akan memberi tau teman temannya jika bos mereka sakit. Bahkan diujung maut. Eh, bercanda.
Mala ingat kebiasaan Rakha jika sedang sakit. Aduh! Pasti dirinya mendadak jadi ibu mengurus anaknya yang sedang sakit inimah!
