'22

189 6 0
                                    

"ARGHH! AGH!"

"DONT BE SO WEAK! FIGHT BACK FIGHT!!"

Sean yg cuma menahan serangan si atok itu tidak tahu bagaimana ingin melawan kembali. Si atok terus menendng kaki Sean hingga Sean terduduk kemudian tongkatnya dihayunkan ke wajah Sean.

Sean refleks pantas , dia menahan tongkat trsebut dngn tngnnya.

"You got a good reaction..but dont know how to combat."

"Can you atleast slow down? youre already old..how could yo-"

"less talk young man. Bangun!" arahnya memotong ayat Sean. Sean bangkit kembali lalu dia bersiap sedia melatih dirinya.

++
Sean duduk di hadapan telaga itu smbil memakan rotinya. lenguh badan dia seharian berlatih. hatinya terdetik untuk melihat Arlott walaupun dia takut. dia takut untuk melihat Arlott diseksa sebegitu.

Sean mengigit rotinya sedikit kemudian dia memandng ke naga putih yg masih trtidur nyenyak itu.

macam mana dia nk kalahkan naga ini?

rasa mcm mustahil je.

.
.
.
.
"WEAK! WEAK! WHY YOURE SO WEAK HUH??"

Sean terjatuh ke tanah dngn nafas yg tercungap ii. tangannya digenggam kuat dngn perasaan marah dan geram.

"WAKE UP! DONT BE SO WEAK!!"

Sean mengenggam tanah trsebut kemudian dia kembali bngun dan secara mengejut , dia menyerang si atok dngn kelajuan yg tidak seperti manusia normal. si atok sedikit tergugat dngn serangan balas mengejut itu. sudahlah terlalu pantas , hingga membuatkan dirinya silap langkah dan akhirnya , dia terjatuh ke tanah lalu Sean merampas tongkat itu drinya.

kemudian hampir ii sahaja dia menikam si atok dngn hujung tongkat itu.

Sean kembali tersedar sebelum dia hilang kawalan. Dia segera membantu si atok bangkit kembali lalu dia terus meninggalkan si atok dngn perasaan aneh.

+
+
"young man..are you missing him?"

"always.."

"you'll save him soon..just need a little more practice.."

"i dont know if i could..or not.."

"dont be so insecure about it..youre really good..just dont let people take advantage of you.."

Sean keluh smbil memandng naga trsebut dri jauh.

"i dont think i can defeat it."

"defeat doesnt mean you have to kill it..use your mind use your brain..i know youre good at it Sean..if you cant kill it , then conquer it..make the dragon think that you are his owner..use your intelligence."

Sean terdiam mendngar itu. dia menangguk perlahan walaupun dia msih tidk faham sdikit maksud si atok.

#
#
#
2 bulan berlalu , Sean yg kini sudah bisa berlawan dan yakin yg dia bole selamatkan Arlott. Si atok memberikan gelang pada Sean sebagai tnda tahniah atas kejayaannya .

"Go fight it..Remember , if you cant defeat it.."

"I have to conquer it." sambung Sean dngn nada serius. Si atok trsenyum senang lalu dia menepuk bahu Sean.
Sean berjalan ke arah naga trsebut dngn debar di dadanya.

inilah saatnya.

saat yg akan menentukan sama ada dia bisa atau tidak.

Sean mengikat rmbutnya yg telah memanjang itu kemudian si atok yg telah duduk di atas sebuah batu bersama gongnya itu mengetuk gongnya menggunakan batang kayu.

gong trsebut berbunyi kuat menyebabkan naga itu mulai tergnggu tidurnya. lg sekali gong trsebut diketuk dan kalini , naga itu mulai bergerak.

Kali kelima gong itu diketuk dan akhirnya , naga itu bangkit dri tidur panjangnya. dia mengaum dngn kuat mengegarkan ruang bawah tanah itu hingga merasakan tempat ini bakal runtuh pada bila ii masa.

Sean menarik nafas dalam kemudian dia memejamkan matanya seketika. harus ingat tentng apa yg dia practice selama dua bulan ini.

jangan sia ii kan semuanya.

demi Arlott.

demi dirinya sndiri.

Naga itu terus menyerang Sean dngn ekornya lalu Sean mengelak. dngn cuma bertngan kosong tnpa sebarang alatan , dia terus menerus mengelak dri serngan naga itu. memikir bagaimana dia ingin 'jinakkan' si naga.

-
Arlott yg sudah tidak mampu untuk terus hidup itu mulai berhenti regenate. badannya yg hancur itu berhenti di situ sahaja. Dia sudah tidak punya tenaga. apatah lg diseksa sebegini selama 2 bulan.

Fikirannya bercelaru. dia cuma memikirkan tentng Sean.

jauh di sudut hatinya , dia sedikit berharap agar Sean dtg menyelamatkannya.

walaupun dia tahu itu mustahil.

.
.
.
.
.
Sean memegang kakinya yg terluka itu tp dia cepat melompat ke atas kepala naga itu. si naga terus menggoyangkan kepalanya membuatkan Sean hampir ii trjatuh ke tanah. dia memanjat hingga dia turun ke belakang naga itu. kemudian dia berlari ke tanduk si naga itu.

sebaik sahaja dicapai , dia terus memegang erat berharap agar naga itu bertenang.

Si naga mulai berhenti bergerak dan akhirnya , Sean berjaya menjinakkan naga trsebut. dia memandng si atok tk percaya. bibirnya tersenyum lebar dan riang.

"I DID IT!!!! I DID IT!!!"

"Well done young man.."

"YASSS!!! I DID IT!!! WOHOOO!!!!!"

Sean merasa gembira tk terkata. tk sangka dia dpt jinakkan seekor naga. bukan kaleng ii.

#
"Be careful..i know you are strong."

"Thankyou so much for teaching me..I promise i will come back to see you again after i saved him.."

"Haha sure..but bring food too."

"ofcourses! haha!"

Sean memanjat naik kembali ke atas naga itu lalu dia melambaikan tngnnya pada si atok untuk kali terakhir.

si atok trsenyum nipis smbil membalas lambaiannya.

setelah itu , naga trsebut trbang kt atas hingga memecahkan gua trsebut dan akhirnya , cahaya matahari menembus ke dasar gua.

"ohh..lamanya aku tk tngok matahari." gumam si atok smbil merenung cahaya trsebut.

Skyfall[✓]Where stories live. Discover now