Bab 9 : Pria Besar

12.2K 1.7K 37
                                    

"Nenek, ada apa?" Mu Jiang duduk di hadapan Nyonya Tua, ia menarik lembut buku ditangan Nyonya Tua dan meletakkannya di atas tempat tidur. "Pasti ada sesuatu."

Nyonya Tua hanya tersenyum pasrah. "Kau memang pandai membaca isi pikiran wanita tua ini."

Nyonya Tua menatap bahagia anak yang ia besarkan dengan penuh kasih sayang, Mu Jiang tumbuh menjadi anak yang baik dan tidak suka membuat masalah. Meskipun Mu Jiang laki-laki dan sudah dianggap dewasa, tetapi Mu Jiang tidak canggung padanya dan tetap lengket seperti saat kecil dulu.

"Tentu saja! Jika aku tidak pandai, aku tidak mengikuti Nenek!" 

"Bermulut manis! Gunakan ini untuk menggoda gadis! Bukan wanita tua ini!" Nyonya Tua menjentikkan jarinya lembut pada hidung Mu Jiang.

"Mm, tidak perlu menggoda gadis! Aku akan melajang sampai mati, aku akan merawat Nenek dan Yiniang!"

Nyonya Tua menegur. "Mana bisa begitu! Kau harus menikah!" Nyonya Tua berhenti sejenak, kemudian melanjutkan perlahan. "Mu Hua akan bertunangan."

"Secepat ini? Tiba-tiba?!" Mu Jiang tentu saja kaget. Ada perubahan signifikan antara kehidupan lampau dan saat ini, jika dulu Zhang-shi secara terang-terangan sibuk mencari jodoh untuk Mu Hua sekarang Zhang-shi tampak tenang dan tiba-tiba saja neneknya mengatakan Mu Hua akan segera bertunangan!

"Ini harus dilakukan." Nyonya Tua menghela nafas dengan berat. "Ayahmu semakin kuat dari waktu ke waktu."

Mu Jiang juga sadar akan hal ini, dalam kehidupan lampau Mu Shen adalah Jenderal yang termasuk biasa saja dalam prestasi namun beberapa tahun belakangan Mu Shen lebih kuat dan pasukannya sering memenangkan perang.

"Apa yang salah? Bukankah itu bagus?" Tanya Mu Jiang tidak mengerti.

"Anak bodoh ini. Tentu saja itu bagus, itu juga buruk. Ketika seseorang memelihara harimau, saat kecil ia akan selalu disentuh dan digendong kemana-mana. Ketika harimau sudah menjadi dewasa, kau pikir kenapa harimau dimasukkan ke dalam kandang?"

"Karena pemiliknya takut?"

Nyonya Tua mengangguk. "Benar, karena pemiliknya takut. Sekarang putraku ini semakin kuat, ketika dia dulu biasa-biasa saja Kaisar masihlah bisa tenang. Apa yang penguasa takutkan adalah jenderalnya yang kuat, itu tidak akan berubah sampai kapanpun. Mungkin saja benar bahwa jenderal itu tidak akan memberontak, tetapi banyak pihak yang tentu menginginkan perubahan dan mendorong orang lain untuk bermain di dalam api bersamanya. Sayangnya, putraku pandai mengangkat senjata tetapi dia bodoh dalam hal lainnya. Aku pernah tinggal di istana, jadi aku setidaknya mengerti. Sekarang anak perempuan di keluarga ini yang belum menikah hanyalah Mu Hua, memang masih ada Mu Xiu tetapi dia masih terlalu kecil. Jika Mu Hua tidak segera menikah, ketika ayahmu semakin membuat Kaisar cemas tentu Mu Hua akan dikirim menjadi selir istana sebagai 'jaminan'. Kaisar mungkin tidak akan memikirkan sampai sejauh itu, tetapi jangan lupakan Pangeran Kedua. Dia lebih berpikiran tajam dan beberapa langkah ke depan. Dia bukan orang yang bisa diusik." 

"Pangeran Kedua tidak pernah tertarik pada tahta, ia hanya memikirkan menjaga Negara dan keluarganya inilah yang menyebabkan ia bisa melakukan apa saja walaupun itu juga langkah yang berbahaya. Sekarang coba pikirkan, mengapa Jun Wangye dan Jun Wangfei belum memiliki keturunan? Mereka tidak saling mencintai dan menganggap satu sama lain sebagai teman bela diri yang tumbuh bersama sejak kecil. Pangeran Kedua sengaja menerima perjodohan bukan tanpa maksud. Meskipun istana megah, tetapi dalamnya tidak seperti itu. Kakakmu adalah wanita yang pintar tetapi dia tidak cerdik, dia mungkin akan mati sia-sia ketika menjadi selir istana. Kau pikir apakah hidup menjadi selir menyenangkan? Lihat saja selir milik ayahmu, itu pun yang kau lihat belum semengerikan milik istana. Ketika selir tidak disukai, mereka hanya akan memiliki sedikit pelayan, rumah tidak layak, miskin, dan jangan lupakan selir lain yang rela mengotori tangan dengan darah demi bertahan hidup di istana. Jadi aku diam-diam meminta menantuku itu mencari jodoh untuk Mu Hua, secepatnya lebih baik untungnya kenalan lamanya adalah keluarga yang harmonis dan anaknya masuk akal. Setidaknya kita bisa menyelamatkan Mu Hua, urusan bagaimana Kaisar nanti akan bertindak bisa dipikirkan disaat berikutnya."

[BL] The Land Becomes A River Onde histórias criam vida. Descubra agora