Bab 33 : Menginap Di Rumah Lama

11.8K 1.5K 104
                                    

Setelah kejadian Mu Jiang menampar Feng Yuxuan hari itu, hubungannya dengan Pangeran Kedua ini sedikit canggung. Selain karena Mu Jiang sibuk membantu Permaisuri merawat Meng Rulan yang jatuh sakit juga karena Feng Yuxuan juga sibuk berada di barak. Feng Yuxuan juga tidak pernah menemui selir-selirnya yang mana ini membuat Yang Caihong sangat kesal, namun ia tidak bisa melampiaskannya pada Mu Jiang seperti biasa karena nasib Mu Jiang juga sama seperti dirinya.

Jikapun bertemu untuk melatihnya bela diri, Feng Yuxuan hanya fokus pada pelatihannya dan jarang membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan halaman belakang.

Jadi, Mu Jiang kaget melihat Feng Yuxuan memasuki kereta kudanya.

Di luar Xiao Xinyi berdebat kecil dengan Yan Jin.

Feng Yuxuan tidak mengatakan apa-apa, ia masih sangat kesal dengan pemandangan yang dilihatnya tadi. Betapa akrabnya Mu Jiang dan Cui Xiaosheng.

Mu Jiang merasa bahwa Wangye ini masih marah untuk sesuatu, jadi dibanding membuat Wangye bertambah kesal lagi Mu Jiang memilih tidak berbicara. Mu Jiang menggunakan kain bersih untuk menyeka air hujan yang membasahi beberapa bagian tubuhnya.

"Wangye! Badai semakin besar! Kita tidak bisa melanjutkan perjalanan!" Yan Jin memberi laporan dengan sedikit berteriak karena angin berhembus sangat kencang.

Mu Jiang membuka tirai dan segera mengetahui dimana mereka saat ini.

"Ini dekat dengan kediaman Keluarga Mu, jika Wangye tidak keberatan kita akan berteduh sebentar." Mu Jiang memberi saran.

Feng Yuxuan memikirkan saran ini tidak ada salahnya, jika memaksakan melanjutkan perjalanan hanya akan membahayakan mereka semua.

"Kita akan berteduh di rumah Keluarga Jenderal Mu!" Feng Yuxuan memberitahu Yan Jin.

"Baik, Yang Mulia!"

Rombongan Pangeran Kedua tiba, Zhang-shi yang mendengar hal itu langsung kalang kabut menyuruh semua pelayan untuk menyiapkan kamar bagi Wangye dan Mu Jiang. Mendadak kediaman Mu begitu ricuh, semua pelayan berlari kesana kemari Zhang-shi tidak bisa diam memberi perintah.

"Selamat datang di rumah sederhana ini, Wangye." Zhang-shi menyapa dengan sikap hormat.

"Wangye ini membuat keributan dengan datang tiba-tiba, ini sangat tidak sopan. Ingatkan Wangye untuk menebusnya nanti." Nada bicara Feng Yuxuan tidak terlalu angkuh, tidak terlalu rendah diri pula. Ia memang meminta maaf, tetapi nada suaranya memberi ketegasan bahwa statusnya sangat tinggi.

Zhang-shi mengangguk dengan sikap anggun. "Tidak merepotkan. Justru saya yang meminta maaf jika kediaman ini tidaklah memuaskan."

Dalam hati Mu Jiang sangat bahagia, ia bisa menemui Yiniangnya nanti!

"Wangye akan menginap di kamar lama Selir Mu."

Zhang-shi berkedip beberapa kali merasa dirinya salah dengar. Mu Jiang juga terkejut mendengar permintaan itu.

"Apakah itu masih kosong?"

Zhang-shi segera tersadar dari lamunannya. Ia segera mengangguk. "T-tentu saja! Antar Wangye dan Selir Mu untuk beristirahat!"

Untungnya kamar Mu Jiang selalu dibiarkan kosong tetapi tetap dibersihkan secara rutin, jadi ketika Fen Yuxuan dan Mu Jiang masuk itu tidaklah terlalu kotor hanya saja hawanya sedikit dingin serta suram.

Mu Jiang sangat merindukan kamar lamanya, ia tidak henti-hentinya tersenyum dan bahagia karena beberapa benda miliknya masih dibiarkan tetap pada tempatnya.

Xiao Xinyi juga merasakan kegembiraan serupa, apalagi bertemu dengan beberapa pelayan yang menjadi temannya dulu.

Feng Yuxuan melihat kamar ini meski tidak seluas miliknya tetapi terlihat nyaman. Dari jendela ia bisa melihat pohon dedalu tumbuh subur, dibawahnya terdapat kolam ikan yang jernih, interior kamar ini cukup sederhana tetapi tetap indah. Feng Yuxuan juga melihat alat sulam diletakkan di jendela lain yang menghadap taman kecil.

[BL] The Land Becomes A River Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang