Bab 18 : Wangye Ini Menangkap Selir Kecil

12K 1.6K 97
                                    

Mu Jiang larut dalam acara menyulamnya, Feng Rulan bahkan tidur dengan santai dibawah pohon ditemani Mu Jiang yang menyulam dan Xiao Xinyi yang mengipasi tuan mudanya itu. Saat Meng Rulan bangun, sulaman sudah selesai.

"Cepat sulam namaku dibawah ini, Meng Rulan!"

"Meng Rulan?" Gadis kecil ini tidak memiliki nama keluarga Feng. Berarti dia bukanlah anak Kaisar ataupun Pangeran. Lalu siapa ia?

"Ibuku adalah Putri Siyu! Dia bercerai dengan ayahku dan kembali ke istana." Ketika mengatakan ini Meng Rulan mengepalkan tangannya kesal, ia selalu tidak puas dengan perceraian orangtuanya.

Ah, Mu Jiang mengangguk kecil ia memang pernah mendengar gosip sekilas tentang Putrii Siyu yang bercerai beberapa tahun yang lalu.

"Namaku sangat jelek kan? Ibuku yang memberi nama ini! Hmph!" 

"Kenapa itu jelek? Pasti semua nama sudah dipilih dengan hati-hati. Ketika aku lahir ayahku ada di medan perang, jadi Yiniang memberiku nama kecil terlebih dahulu. Dulu Yiniang tinggal di dekat sungai, namaku diambil dari sana! Saat ayahku kembali, namaku tidak diubah."

(慕 : Mu = menggagumi, 江 : Jiang = sungai)

Meng Rulan tidak mengatakan apa-apa, tetapi ia masih cemberut. Mu Jiang menghela nafas kecil, Nona ini benar-benar pemarah dan tidak puas dalam segala hal di hidupnya.

"Selama ibumu masih menyayangimu dan bersikap masuk akal maka dia adalah ibu yang baik. Jangan bersikap kasar padanya, suatu saat nanti kau akan menyesal ketika tidak bisa mengucapkan 'maaf' pada ibumu." Mu Jiang sudah belajar dari kehidupan lampaunya, Meng Rulan tidak menanggapi dan Mu Jiang juga tidak mengatakan apa-apa lagi terpenting dirinya sudah mengeluarkan isi hatinya.

Pada akhirnya Meng Rulan benar-benar membayarnya, Mu Jiang tidak menolak ia berpikir bahwa dirinya harus mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Bagaimanapun disini dirinya tidak disukai, Nyonya Tua sudah menjelaskan tentang keadaan selir yang tidak disukai seperti apa dan dirinya juga sudah melihat contoh nyata salah satu selir Mu Shen yang hidup sangat miskin di rumah tangga sekaya itu. 

Mu Jiang dan Xiao Xinyi kembali ke kawasan sayap barat, dalam perjalanan mereka melihat Feng Yuxuan dari kejauhan berjalan bersama salah satu anak buah kepercayaannya Jin Yan. Mu Jiang segera berbalik arah dan berlari kecil mencoba kabur dari Feng Yuxuan, sementara itu Xiao Xinyi sebagai pelayan yang patuh hanya mengikuti tuannya saja.

"Bukankah itu Selir Mu?" Jin Yan berkomentar, sedikit menyipitkan matanya melihat sosok dengan pakaian hijau cerah melesat bagai angin. Jin Yan berkata dengan geli. "Wangye, dia mencoba menghindarimu."

Feng Yuxuan hanya mengerutkan dahinya dalam, selir kecil ini benar-benar sesuatu. Sama sekali tidak bisa diam seperti seekor kucing kecil yang mengejar susu.

"Lupakan saja."

Setelah berlari beberapa putaran barulah Mu Jiang kembali ke paviliun miliknya, Mu Jiang mandi dan makan malam dengan tenang. Tiba-tiba saja Kepala Pelayan muncul, pria tua itu sedikit gemuk dengan raut wajah serius.

"Ini adalah uang bulanan dari Wangye." 

Mu Jiang berkedip, pelayan itu tidak banyak berbasa-basi dan segera pergi ketika urusannya selesai. Mu Jiang membuka kantong uang itu, ia terkejut melihat isinya yang benar-benar banyak! Mu Jiang tidak pernah melihat uang sebanyak ini, hm, ternyata menjadi harem di istana tidak seburuk itu!

"Jika uang ini untuk membayar pelayan, membeli bahan makanan pasti masih tersisa banyak! Aku bisa menabungnya dan kita akan kaya!" Mu Jiang tertawa riang.

"Tapi simpan uang anda baik-baik, takutnya jika ada pelayan yang mencurinya!" Xiao Xinyi memperingatkan dengan lembut.

Mu Jiang berpikir sambil memakan sup pirnya. "Tapi aku heran, mengapa uangku masih banyak? Bukankah Wangye tidak menyukaiku?"

[BL] The Land Becomes A River Where stories live. Discover now