CHAPTER 4.

2.4K 340 14
                                    

Ini masih hari pertama arzhel bersekolah tapi rasanya sudah sangat lelah, pasalnya selama jam istirahat dan pulang sekolah ketiga anak ini selalu berada di sekitar arzhel. Bahkan ketika ada anak kelas yang mencoba untuk mendekat berkenalan dengannya salah satu diantar zion, nevan, maupun Hendry akan memelototi atau bahkan mengusir anak itu agar tidak dekat dengan Arzhel.

Hal ini terjadi karena Marlon yang mengatakan jika memiliki seorang kekasih itu harus melindungi kekasihnya dari orang lain, maka saat itu mereka sepakat bahwa arzhel adalah milik mereka bersama alias pacar arzhel.

"Aljel nanti pulangnya aku antel ya" Zion menggandeng tangan arzhel sedangkan tangan satunya menenteng tas bekal makan siang miliknya, nevan dan Hendry dijemput lebih dulu oleh kedua orang tuanya. Mangkanya Zion tampak dengan bebas Bergelayut manjan di lengan milik arzhel, mereka sama sama menunggu di dalam kelas daddy Zion telat menjemput karena masih dalam perjalanan pulang bekerja sedangkan bundanya arzhel rasa ketiduran atau sedang mesra mesraan dengan ayahnya.

"Ndak usah jion, bunda jemput aljel" Zion cemberut bagaimanapun dia masih ingin lebih lama bersama arzhel, dan benar saja ini pertama kali wajah Zion kecewa ketika melihat mobil milik daddynya terparkir di luar pagar.

"Itu mobil jion? Udah sana di jemput daddy jion" Arzhel sedikit sedih karena harus menunggu sendirian, tadinya tante ma aka mama dari Marlon dan jarrel namun dia menolak karena bundanya berjanji akan membelikan handuk bergambar kudanil putih.

"Gak aku tunggu aljhel aja" Sebenarnya arzhel menyuruh Zion untuk berangkat lebih dulu karena saat ini arzhel sangat marah hingga ingin menangis, tak lama daddy arzhel masuk kedalam kelas dan menuju meja yang tengah jion duduki bersama arzhel

"Daddy tunggu pacal jion ya, belum di jemput" Daddy Zion terkejut dengan pernyataan anak semata wayangnya, Zion bahkan menggandeng anak disebelahnya sambil sesekali tersenyum.

"Nak, namanya siapa?" Arzhel yang merasa dipanggil menoleh, jika dilihat dari dekat daddy Zion dan Zion terlihat mirip. Apakah setelah besar nanti Zion akan memiliki wajah seperti itu? Akan sangat tampan.

"Aljel om" Tiba tiba arzhel melihat di belakang daddy arzhel ibunya tengah ngos ngosan bahkan wajahnya sudah penuh keringat, arzhel memasang muka cemberut kepada bundanya.

"Arzhel maaf sayang, bunda lupa kalo kamu sekolah" Lihat dugaan arzhel benar, bundanya lupa dia bersekolah. Rasanya ingin marah tapi melihat raut muka bundanya arzhel urungkan, arzhel lalu berpamitan kepada dady Zion dan Zion niat hanya ini memeluk tiba-tiba Zion mencium pipinya tentu saja bukan aja arzhel yang terkejut tapi daddy Zion hingga bundanya.

"Aku pulang ya aljel sampai ketemu besok" Inilah kisah hari pertama arzhel bersekolah, Zion adalah orang yang paling tidak banyak bertingkah di depan arzhel namun apapun yang Zion lakukan untuk arzhel tentunya membuat arzhel sering terkejut.

//////

"ARZHELLLL BANGUN LOHHH ITU KAK MARLON, JARREN SAMA GALEN NGAJAK MAIN" Keributan di pagi hari merupakan hal yang biasa dari keluarga Tully, hari ini sabtu sekolah tk arzhel libur otomatis arzhel akan tidur hingga jam 9 pagi.

"Gak papa tante biar marlo bangunkan" Marlo naik ke lantai 2 ke kamar arzhel yang masih tertutup rapat, dengan pelan membuka pintu yang didalam ruangan masih gelap gulita bahkan gorden masih tertutup rapat.

Dengan langkah yang Marlon sengaja buat pelan agar tidak mengusik tidur arzhel, Marlon mendekat kearah kasur dan melihat wajah arzhel saat dia masih tidur. Arzhel ingin rasanya mengigit pipi arzhel dan mencium bibir yang terlihat mengerucut, mengingatkan Marlon pada usia dia berumur 3 tahun dulu dimana melihat arzhel yang masih kecil bayi sungguh terlihat lucu.

"Arzhel bangun yuk" Marlon menoel pipi tembab milik arzhel lalu mulai mengelus pipi namun arzhel belum saja bangun, hingga dengan gemas mencubit pelan pipi arzhel.

"Eughhh hmm? Kak malon" Arzhel melihat kearah jam yang berada di atas meja sebelah kasurnya masih jam 8 pagi, ini masih sangat pagi menurut arzhel.

"Ngapain?" Marlon berdiri dan membuka gorden otomatis arzhel langsung bersembunyi didalam selimut miliknya.

"AAAA TIDAK PANASSS" arzhel berterisk heboh membuat Marlon tertawa dengan tingkah lucunya, seakan akan arzhel adalah vampire yang anti matahari.

"Arzhel bangun, yuk main dibawah sudah ada Galen dan jarrel" Arzhel membuka sedikit selimut hanya memperlihatkan matanya saja, hal ini membuat Marlon ingin menciumi seluruh wajah arzhel tingkahnya terlalu lucu.

"Hmmm sebental lagi, aljel masih mengantuk" Arzhel tidak bohong matanya berat seperti Tertimpa moomin, arzhel duduk dan menggosok kedua matanya.

"Hey jangan di gosok nanti merah" Marlon meraih kedua tangan arzhel, lalu menariknya agak berdiri.

"Ayok bangun" Dengan langkah layaknya orang masih mengantuk berjalan kearah bawah sambil pinggangnya di pegangi oleh Marlon khawatir jika arzhel terjatuh.

"ALJHEL LOH KAK MALLON JAUH JAUH" Galen yang tadinya sedang adu cepat main rubuk dengan jarrel tiba tiba menatap nyalang ke arah Marlon yang saat itu merengkuh tubuh arzhel, dan langsung menarik tangan arzhel.

"DON'T TOUCH MY ALJHEL" dibandingkan jarrel dan Marlon, Galen benar benar mengangap bahwa arzhel adalah miliknya. Mereka dulu sempat benar benar berebut tapi Galen benar benar menangis dengan suara yang kencang hingga membuat jarrel dan marlon sakit kepala, jadi mereka akan mengalah jika Galen berada di sini karena Galen tidak bisa setiap hari kesini karena rumahnya yang agak jauh jadi hanya bisa main saat hari libur saja.

"Aljhel mau mam apa?" Arzhel yang masih mengantuk duduk di meja makan lalu menidurkan kepalanya di meja makan, hal itu menyebabkan pipinya seakan di gencit sehingga terlihat sangat lucu.

"AAAAAAAAAAAAAA" Jarrel dan Marlon tadinya ingin kembali meninggalkan Galen dan arzhel terkejut karena teriakan arzhel yang disebabkan Galen mengigit pipi arzhel karena terlalu gemas.

TBC.

Tanya tanya disini.

https://tellonym.me/skdid31

A Litte Friend [ Renjun Harem ]Where stories live. Discover now