Bagian 44

595 37 3
                                    

Happy reading....
Bismillahirrahmanirrahim....
Halo assalamualaikum semua nya🙋🧕

🍀🍀

03:00. Aiza terbangun dari tidur nyenyak nya, ia melihat kesamping terdapat sang suami yang masih tertidur dengan bertelanjang dada yang begitu pulas sambil memeluk dirinya erat. Aiza memandangi wajah sang suami yang terlihat sangat tampan walaupun dalam keadaan tertidur, tangan Aiza tergerak untuk mengusap rambut halus sang suami dengan begitu lembut, lalu dilanjut dengan mengusap seluruh wajah nya dari mulai alis Hingga bibir. Aiza tersenyum ketika sang suami tidak terganggu sama sekali dengan kegiatan yang dilakukan nya, setelah puas dengan kegiatannya, Aiza melepaskan pelukan sang suami dengan perlahan takut membangunkan nya. Setelah terlepas Aiza segera bangun dari berbaring nya, menuju kamar mandi untuk sekedar buang air kecil dan berwudhu.

Clek.

Aiza keluar dari kamar mandi. Ia menatap ke arah kasur, dimana sang suami masih dalam ke adaan tertidur pulas tanpa terngangu sedikit pun.

Aiza berjalan ke arah lemari kecil khusus penyimpanan mukena dan sajadah di samping kasur, Aiza mengambil mukena berserta sajadah nya, lalu Aiza mengelar sajadah di lantai dekat kasur dan memakai mukena nya, setelah itu ia segera menunaikan sholat tahajud nya, sesudah sholat dan berdoa, Aiza berdiri sambil memegang mushaf Alqur'an nya, untuk di bawa keluar menuju balkon, setelah sampai di luar, Aiza segera duduk di atas sofa yang sudah tersedia di sana.

" Hm, masyalloh sejuk nya ". Gumam Aiza memejamkan mata nya sambil menikmati udara sejuk dan segar di pagi hari. Aiza memandang ke arah depan yang terdapat tanaman, pepohonan, juga bangunan-bangunan seperti asrama putra dan putri, masjid,  lapangan besar untuk upacara, GOR, lapangan main basket dan bola, tempat memanah dan juga berkuda, dan masih banyak lagi, yang sengaja di sediakan untuk para santriwan dan satriwati nya untuk aktivitas dan berolahraga lain nya.

Setelah puas dengan kegiatannya, Aiza mulai membuka mushaf Al-Qur'an nya, dan mulai melantukan hafalan yang nanti akan ia setorkan kepada sang suami seperti biasanya.

" Eugh ". Arkan terbangun dari tidur nya karena merasa terganggu dengan udara yang begitu dingin, dan suara merdu indah nya sang istri yang tengah mengaji. Arkan menatap jam yang berada di dinding yang menunjukan pukul 4:00, lalu Arkan beralih menatap sang istri yang tengah duduk di sofa luar balkon kamar mereka, sambil melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an sambil menutup matanya. Arkan tersenyum melihatnya, ia turun dari atas kasur sambil membawa selimut untuk menutupi sebagian badan nya yang bertelanjang, ia melangkah keluar menuju kearah sang istri. Setelah sampai Arkan duduk di dekat nya, Arkan menggeleng menatap sang istri yang tidak menyadari akan ke hadiran nya.

"Astagfirullah ". Aiza terlonjak kaget ketika ia membuka mata nya, sudah di suguhi pemandangan sang suami yang tengah terduduk di dekat nya sambil menatap diri nya.

" Kenapa ". Tanya Arkan polos.

" Kamu sejak kapan duduk di sini mas ". Tanya Aiza

" Tadi ".

" Hahh, maaf ya mas kamu terganggu, jadi terbangun ". Ucap Aiza menghela nafas nya merasa bersalah.

" Tidak sama sekali, justru kenapa kamu gak bangunin aku ". Tanya Arkan mulai membaringkan kepala nya di atas paha sang istri.

" Maaf, Abisnya aku gak tega bangunin kamu yang keliatan sangat pulas ". Ucap Aiza menaruh mushaf Al-Qur'an di atas meja dekat nya.

ARKAN AIZA ( On Going )Donde viven las historias. Descúbrelo ahora