CHP : ONE

126 82 39
                                    

Haii salam sayang semuanya

Happy Reading

Lima motor sport berhenti di depan sebuah gedung besar bernuansa suram

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Lima motor sport berhenti di depan sebuah gedung besar bernuansa suram. Meskipun gedung ini terlihat menyeramkan, namun tempat ini sudah menjadi rumah kedua bagi 200 anak-anak anggota ARONRAKA. Di halamannya terlihat beberapa remaja laki-laki sedang berbincang satu sama lain.

Salah satu pemuda yang melihat kedatangan Aligara dan yang lainnya bergegas membukakan gerbang agar mereka bisa masuk.

Setelah memarkirkan motor, Aligara dkk yang masih mengenakan helem berjalan ke arah anak-anak yang lain. Tanpa aba-aba Aligara membuka helemnya dan melemparnya ke arah seorang pemuda yang langsung sigap menangkapnya.

Para pemuda yang sedari tadi duduk di sana terlihat kaget saat anggota inti mereka membuka helemnya. Bagaimana tak kaget saat melihat wajah mereka yang terdapat beberapa memar.

"Lah muka kalian kenapa kak?" Tanya pemuda yang tadi menangkap helem Aligara bernama Vandy Albi Orlando. Vandy sendiri adalah anggota termuda di ARONRAKA, itu sebebnya dia terbiasa memanggil anggota lain dengan sebutan kakak.

"Anak kecil jangan banyak nanya" Ujar Adriel lalu langusng merebahkan tubuhnya. Sementara Vandy yang di bilang anak kecil langsung memasang wajah kesal.

"Biasa anak-anak jamet itu nyari masalah lagi" Ujar Rayli. Mereka tentu sudah tahu siapa anak-anak jamet yang di maksud Rayli.

"Hadeh, masalah apa lagi?" Tanya pemuda yang tadi membuka gerbang bernama Delan Ersya Abrisam.

"Karna apa lagi kalo bukan iri dengki. Mereka lagi-lagi ga terima dengan kemenangan Gara dan Ray di arena balap." Kini Daniello yang menjelaskan.

"Ngeliat mereka gua jadi ingat kata-katanya nenek Upin Ipin" Ujar Adriel tiba-tiba.

Wajah mereka semua terlihat penasaran mendengar ucapan Adriel.

"Apa kata neneknya?" Brivan bertanya mewakili yang lainnya.

Adriel yang semulanya tidur terlentang mengubah posisi menjadi duduk dengan kaki di silangkan dan tangan melipat di depan dada.

"Neneknya bilang gini 'Upin Ipin, tak ada bayangan hitam, yang ada hanya manusia berhati hitam' gitu" Kata Adriel bak seorang penceramah handal.

"Gua juga inget scene itu kak" Sambung Vandy antusias.

Brivan mengelengkan kepalanya "Suka nonton upin ipin sok-sokan ngatain Andy anak kecil lu" ejeknya membuat tawa mereka pecah. Sedangkan Adriel hanya bisa tersenyum kikuk.

Daniello yang sedang tertawa dengan tiba-tiba langsung berdiri dari kursi membuat yang lain menoleh ke arahnya.

"Van lu bilang mau traktir bakso kan?" Tanya Daniello setelah mengigat janji Brivan tadi.

ALIGARA Where stories live. Discover now