Part 12

2.3K 245 8
                                    

                       HAPPY READING

Pukul 20:15

Haruto terpaksa keluar, menemani Junghwan yang katanya ingin jalan-jalan malam. Dan mau tak mau karna, yang lainnya masih sibuk dengan urusannya.

"Mau kemana wan?" Haruto membuntuti Junghwan seperti anak bebek.

"Jalan-jalan, nyari angin."

Haruto mengangguk, netra caramel milik nya menatap kearah langit. Ternyata dia baru sadar jika bulan, sudah hampir purnama.

Sebentar lagi akan purnama, biasanya dari cerita-cerita yang haruto baca. Jika pada saat bulan purnama, terlebih lagi bulan purnama merah. Biasanya vampire akan berkeliaran, untuk entah ngapain.

"Junghwan ternyata... gagah juga." Batin haruto, menatap punggung Junghwan yang menurutnya gagah.

"Haruto." Junghwan berhenti tepat didepan sebuah toko takoyaki.

"Apa?"

"Mau takoyaki nggak?"

Tunggu takoyaki, haruto mengerjapkan matanya berbinar. Takoyaki merupakan salah satu, makanan favoritnya. Jadi tidak akan menolaknya.

"Mau! Di beliin tapi." Pinta haruto memelas.

"Yah~plis."

Terkekeh pelan, Junghwan mengusak rambut haruto gemes. Lucu saja haruto menurutnya, hidungnya yang sedikit memerah karena dingin. Ditambah Hoodie kebesaran milik Jaehyuk, yang membuat tangannya tenggelam.

"Iya gua traktir."

"Beneran?!" Haruto berbinar-binar.

"Bener!" Junghwan gemes.

"AAAAAAAA...MAKASIHH!!" Haruto refleks melompat kegirangan.

Lumayanlah takoyaki gratis, duitnya nggak berkurang. Bisa buat beli yang lainnya dan keuntungan kalo bisa pacaran modelan si Junghwan adalah, minta di beliin apa aja yang berbentuk makanan pasti langsung dibeli.

Boyfriend material kalo kata haruto.

Junghwan mengangguk. "Sama-sama."

"Tunggu dikursi sana! Nanti gua nyusul." Junghwan menunjuk salah satu kursi yang berada dipinggir jalan.

"Okeh." Haruto langsung pergi ngacir ke kursi, meninggalkan jeongwo yang sedang menggeleng pelan.

Junghwan tersentak kaget, kepalanya tiba-tiba sangat pusing. Ditambah dengan bola matanya yang mulai berubah, dia bisa melihatnya dipantulan cermin toko.

"Paman, saya pesan dua porsi. Nanti tolong antar saja kekursi disana."

"Mau yang isian apa?

Junghwan menatap daftar menu, jika dia ingat-ingat haruto suka sekali makan ayam yang disewir-sewir. Buatan mashiho tentu saja siapa lagi.

"2 isian sosis, yang 1 isian ayam." Junghwan memutuskan memesan tiga porsi.

"Siap! Silahkan ditunggu nak." Paman penjual mengangguk paham.

"Terimakasih paman." Junghwan membungkukkan badannya sopan.

Berniat membalikkan badannya, namun tiba-tiba tangannya ditahan oleh paman penjual takoyaki. Yang kini menatapnya dengan tatapan mata yang mulai serius.

"Nak, lebih baik aura vampir milikmu dihilangkan dulu. Mata mu sudah berbeda sebelah!" Saran sekaligus peringatan dari paman penjual.

Junghwan terdiam, bagaimana bisa paman didepannya ini tau jika dirinya vampire.

My Friends Are Vampires || EndWhere stories live. Discover now