Asrama

1.9K 163 1
                                    

Note :
Jangan Lupa Vote and Coment biar ntor semangat Next nyaa. Vote and Coment kan geratiss.
**********************************
.
.
.
.
.
Happy Reading

mereka memasuki Kamar Asrama yang lumayan Luas.

Ada dapur, ruang makan dan beberapa Sofa di pojok ruangan.

Ada sekitar 5 kamar disana dan sudah ada ukiran Nama masing masing pemilik.

"Yeay! Aku suka ada dapur nya". Seru Silvia.

Sean tersenyum dan menepuk kepala silvia setelah menaruh barang barang Silvia di depan pintu nya.

"Yeah , kamu bebas berkreasi dengan masakan mu lagi".

"tentu dong, Kak Sean sering sering lah kemari bersama kak Raksa dan Kak Dever yeah!".

"Iyah Silvia".

"Baik Via".

"Lucu sekali panggilan nya! Aku suka".

Setelah mengatakan itu Raksa terdiam tak berkutik membuat Silvia menatap bingung dirinya

"Hah, Kakak ku terkena sihir batu!". Seru Tifany menepuk bahu kakaknya membuat Tigaraksa langsung tersadar.

"Ah maaf!".

Silvia hanya mengedik bahu tak mengerti .

"Baik lah, Kaka akan kembali ke Asrama".

"Baik kak Sean! terima kasih . Kalian juga terima Kasih!".

Silvia tersenyum manis membuat Tifany lagi lagi harus menepuk Tigaraksa untuk menyadarkan nya.

Setelah pintu tertutup Tifany menatap Silvia.

"Lebih baik kamu jangan terlalu tersenyum di depan kakak ku. Atau dia akan berubah menjadi orang Bodoh yang tersihir batu".

Silvia berkedip tak mengerti.

"Sudah lah Fany, ia tidak akan mengerti ". Saut Ghea membust Tifany menghela nafas lelah.

"Sepertinya dia susah Mengerti Fany". Saut Liona merangkul Silvia.

"Iyah benar". Timpal Delima.

"Ada apa sih? Aku tak mnegerti . Lebih baik sekarang bereskan barang barang kalian".

"Baik Lady Silvia".

"Ihhh! kalian".

*******

Aku mengikutivmereka menuju Caferia sekolah .

Waktunya makan malam dan semua siswa Academy pergi ke Caferia meski tidak dianjurkan .

Caferia sendiri tidak membiarkan lauk kosong di sana . makanan pun selalu dimasak tepat waktu .

jika tersisa banyak maka akan di bagikan ke rakyat tidak mampu di sekitar Academy.

Silvia O'reksaiWhere stories live. Discover now