part15

1.8K 200 13
                                    

Usia kandungan Taeyong sudah masuk bulan ke tiga dan dia mulai bosan berada di mansion pack DarkMoon meskipun memang benar semua kebutuhannya terpenuhi tapi yang membuatnya bosan adalah dia yang sama sekali tidak dibolehkan melakukan apapun.

Jika dia akan membantu semua pelayanan di sana untuk membersihkan mansion maka semua pelayan akan melarangnya karena itu perintah muntlak Jaehyun.

Taeyong sendiri sangat jarang bertemu dengan Jaehyun karena alpha dominan itu ada urusan pekerjaan tapi Ten masih sering ke mansion untuk mengajaknya mengobrol tak jarang juga dia akan menginap untuk menemani Taeyong.

Para tetua juga sangat menjaganya, tapi tetap saja Taeyong merasa malu, dia merasa dirinya benar-benar tidak berguna berada di mansion itu.

Meskipun jarang bertemu sebisa mungkin Jaehyun selalu pulang untuk membawa Taeyong dalam dekapan hangatnya, dia sangat sibuk menyelesaikan urusan kantor dan tetap menyelidiki siapa otak penyerangan waktu lalu itu.

Satu hal lagi Taeyong sudah mulai sering merasakan pusing dan perutnya yang terkadang sakit hanya saja dia memendam semuanya agar tidak ada yang mengkhawatirkannya, dia merasa sudah sangat menjadi beban berada di mansion pack DarkMoon meskipun itu semua hanya pemikirannya saja.

Hari ini Taeyong sedang duduk di taman belakang sambil membawa buku bacaannya, dengan memakai kacamata yang kemarin lalu Jaehyun belikan yang baru. Dia menikmati acara membaca bukunya dengan menikmati semilir angin sore sendirian yang sedikit dingin terlebih langit yang sudah berganti warna menjadi abu-abu.

Lalu tiba-tiba saja matanya kembali melirik ke arah pohon yang layu itu yang tiga bulan ini terasa sangat menarik perhatiannya, Taeyong menutup bukunya lalu berjalan membawa alat penyiram tanaman, dia mendekati pohon itu.

Taeyong menaruh alat penyiram tanaman itu di dekat pohn dan pergi lagi untuk membawa pupuk, setelah barang yang dia butuhkan ada di sekitar pohon tua yang layu itu, Taeyong mulai menebae pupuk di sekitarnya lalu menyiram akarnya dengan air dan sentuhan terakhir dia menyentuh batang besar pohon itu dengan mengucapkan kata semoga pohon itu kembali tumbuh dengan lebat dan kuat.

Tak lama gerimis datang dengan gemericik dan perut Taeyong yang terasa sakit tiba-tiba sampai membuat Taeyong terjatuh dan tidak sanggup untuk berdiri lagi.

"Sakit sekali perutku moon goddess." Taeyong memegang perutnya dan mengusapnya secara perlahan.

Lalu masalah lain datang, tiba-tiba saja diatasnya terlihat seorang wanita seperti seorang roh dan melayang di atas, dia menatap Taeyong dengan menyeringai menyeramkan.

"Siapa kau!" tanya Taeyong dengan menahan rasa sakit di perutnya.

"Kau kesakitan bukan? Aku bisa merendahkan rasa sakitmu dengan kau mengizinkanku menyentuh perutmu." ucapnya dengan seringai kejam.

"Tidak perlu pergilah!" ucap Taeyong dengan meringis kesakitan dan entah mengapa dia merasa roh menakutkan dihadapannya ini adalah ancaman untuk nyawanya dan juga janin dalam kandungannya. "Alpha Jae, tolong aku!"

"Alpha bodoh itu sedang tidak ada di sini, jadi aku bebas untuk mengambil janinmu yang aku yakini terasa sangat nikmat dan tuanku akan menyukainya!" roh menakutkan itu tertawa jahat.

Taeyong tidak bisa melakukan apapun ditambah perutnya yang terasa sakit, dia hanya terus mundur dengan menyeret tubuhnya sampai terhenti di batang besar pohon BlueMoon yang layu. "Alpha Jae, tolong aku!"

Taeyong terpojok dan tangan roh menakutkan itu mulai menyentuh perutnya yang sudah mulai membesar tapi belum dia menyentuh perut Taeyong masih berada di permukaan roh jahat itu tiba-tiba terpental kuat hingga terkena tembok mansion dan menimbulkan dentuman kuat.

Sedangkan Jaehyun yang berada di perjalanan pulang ke mansion perasaannya berubah menjadi sangat gelisah begitu juga dengan Jayden.

"Kita harus segera pulang Jae, Taeyong memanggil namamu. Itu artinya dia sedang dalam keadaan tidak baik!"

Jaehyun mempercepat laju mobilnya tanpa banyak bertanya dari mana Jaeyden bisa mendengar sedangkan Johnny dan Ten yang berada di belakang menatap Jaehyun penasaran mengapa dia mempercepat laju kendaraannya.

"Ada masalah Jae?" tanya Johnny lewat mindlink

"Perasaanku tidak enak kak, Taeyong dan anakku dalam bahaya. Hubungi Doyoung untuk segera ke mansion." balas Jaehyun dan langsung memutuskan mindlink.

"Ada apa John?" tanya Ten yang khawatir.

"Hubungi Doyoung untuk segera ke mansion, aku tidak tahu apa yang terjadi tapi perasaan Jaehyun sedang gelisah dan mengatakan jika Taeyong sedang dalam bahaya setelah itu dia memutus komunikasi." jawab Johnny dengan serius.

Ten terkejut dan segera menghubungi Doyoung untuk segera ke mansion utama. "Cepat susul Jaehyun, Johnny."

Kembali di posisi Taeyong yang kesakitan dan roh jahat itu yang meringis kesakitan.

"Sialan, alpha bodoh itu ternyata memberi mantra dlindungi." dia terlihat kesal dan marah. "Tapi aku bisa mengatasinya dan aku akan mengambil paksa janinmu!"

Roh jahat itu terbang melaju kencang sampai dihadapan Taeyong dan bersiap untuk mengambil janinnya.

Taeyong sudah lemas dan siap untuk pingsan tapi dia tetap memeluk perutnya dengan erat hingga kulitnya bersentuhan dengan roh itu dan membuatnya terluka. "Kumohon pergilah, jangan ambil anakku!"

"Aku akan  pergi setelah mengambil anakmu!" roh itu menyeringai dan bersiap untuk mengambil janin Taeyong meskipun dia terkena mantra pelindung yang Jaehyun berikan.

"Alpha Jae, kumohon datanglah!" ucap Taeyong lemah.

Lalu dari arah belakang Jaehyun melemparkan sebuah bola energi berwarna hitam dan membakar roh jahat itu. "Brengsek berani sekali kau menyentuh milikku!"

Mata Jaehyun berubah menjadi emerald itu artinya dia sedang marah, Jaeyden mengambil alih. Lalu dia membuat mantra dan penyegel untuk menghancurkan roh jahat itu.

"Siapa yang menyuruhmu?" tanya Jaehyun dengan nada dingin dan kejamnya.

"Aku yakin kau tahu dia!" ucapnya dengan menyeringai dan berteriak kesakitan saat Jaehyun menghancurkannya dengan mantra penghancur karena dia tidak memberikan jawaban yang memuaskan untuk Jaehyun dan berakhirlah dia menjadi debu, air hujan yang turun membasahi bumi membuat debu dengan cepat menghilang.

Setelah itu Jaehyun segera menghampiri Taeyong yang sudah terduduk lemah dengan pakaiannya yangyang basah.

"Taeyong bertahanlah." ucap Jaehyun yang khawatir bukan main.

"Sakit Alpha Jae, perutku sakit dan kepalaku pusing. Makhluk itu ingin mengambil paksa anak kita." ucap Taeyong yang lemah dan mengadukan semuanya.

"Dia sudah mati, aku yang menghancurkannya. Kau aman sekarang." ucap Jaehyun dengan lembut, lalu menggendong Taeyong untuk memasukkannya ke dalam kamar mereka.

Di dalam kamar Jaehyun segera melepas kacamata Taeyong dan mengganti semua pakainya dengan pakaian yang bersih serta hangat.

Lalu dia juga segera mengganti pakaian dan setelah itu membawa Taeyong ke dalam dekapan hangatnya serta memberikan sedikit demi sedikit energinya dan Taeyong sudah jatuh tertidur.

Tak lama Johnny dan Ten datang, mereka berdua sempat mencium bau aneh yang tertinggal di mansion.

Johnny mengetuk sebentar pintu Jaehyun hingga Jaehyun menyuruhnya untuk membukanya lewat mindlinknya.

"Sebenarnya ada apa?" tanya Johnny penasaran.

"Taeyong baik-baik saja?" tanya Ten yang menatap Taeyong khawatir dan tertidur di pelukan Jaehyun.

"Tidak begitu baik, perutnya sakit dan kepalanya pusing dan penyerangan lagi." ucap Jaehyun lemah dan kedua orang itu terkejut bukan main. "Douyong akan ke sini bukan?"

"Iya dia akan sudah berada di perjalanan." jawab Ten dengan raut sedihnya.

TbC
Maafkan typo dan lainnya
Aku lagi sakit, do'ain aku biar cepet sembuh ya 🥰

My Luna Is Omega ResesifWhere stories live. Discover now