CHAPTER 10 | ALWAYS COMES TO MIND

129 28 2
                                    

Hari pun mulai malam kini menunjukkan pukul 18:30 Wib, dan bulan baru saja selesai dengan tugas kelompoknya, bulan dan teman temannya terlihat sangat lelah, bianca yang hanya bermain hape sedaritadi, riko dan galang malah lelap tertidur, mungkin bosan karena hanya melihat mereka mengerjakan tugas kelompok, berbeda dengan rakha dan mala yang malah bucin sedaritadi.

"akhirnya selesai juga, gila ya ga kerasa udah malem aja" kata bulan sambil meregangkan tangannya yang merasa kelelahan menulis, "iya ga kerasa, untung tadi kita ngerjain tugasnya engga sambil main main, jadi cepet deh selesai nya" kata chelsa sambil membereskan alat tulis nya, "Yaudh yo ca pulang gua bosen dari tadi di sini sampe batre handphone gua lowbat" ajak bianca kepada Chelsa, "Ya suruh siapa nunggu gua kita kan ga serumah" ucap chelsa dengan wajah datarnya, "Gua di ajak sama galang ke sini, jadi ya sekalian" kata bianca, "Kalian mau langsung pulang?" Tanya alvaro, "Iya al udah malem lagian gua juga udh cape gerah pengen cepet-cepet sampe rumah" kata bulan sambil mengipas ngipas dirinya dengan tangannya, "Nih anak dua mau di gimanain al?" Tanya nathan sambil menunjuk ke arah galang dan riko, "Biarin aja tunggu mereka bangun, nanti kita ke basecamp kek biasa" kata alvaro dengan nada dingin nya, "Bang ayo pulang" Ajak bulan ke pada rakha, yang sudah siap untuk pulang, "Aku pulang dulu ya besok kita main lagi" pamit rakha kepada mala sambil memeluk mala dengan hangat, "Iya hati hati ya, jangan ngebut, pokoknya sampe rumah kabarin" kata mala sambil membalas pelukan rakha, semua orang melihat ke arah Rakha dan mala, dengan tatapan aneh, "huekk, siape lu, lu bukan adek gua, mana mungkin adek gua yang kaya Abang abang nasi goreng bisa sebucin ini" ucap alvaro sambil berekspresi ingin muntah melihat kebersamaan rakha dan mala, "Iri lu bang? Makanya punya pacar wle" kata mala yang mengejek Alvaro sambil menjulurkan lidahnya, "gua pulang duluan ya, tugas nya di lu ya al nanti hari H lu bawa, gaes gua pulang duluan ya" kata bulan sambil berpamitan kepada teman nya, "Hati hati lan" kata alvaro sambil tersenyum manis, "Hati hati ya bulan" kata bianca dan Chelsa secara bersamaan, "Ayo bang" ajak bulan, "Ayo" ucap rakha yang langsung menghampiri bulan, "Assalamualaikum" pamit bulan dan rakha secara serentak, "Waalaikumsalam" Jawab alvaro, nathan, bianca, dan chelsa secara serentak, begitupun mala, bulan pun pulang bersama rakha menuju rumahnya.

Singkat cerita
Tak terasa bulan dan rakha sudah sampai di rumahnya sesampainya di rumah, bulan langsung turun dari motor dan membuka helmnya, tapi bulan terheran heran saat melihat mobil yang ada di halaman rumah rakha, "Widih udah dateng nih mobil baru, keren kak" Celetuk rakha sambil mengusap mobil itu sambil mengelilingi nya, "Bagus sih tapi Kebagusan ga sih? Takut kakak ga bisa ngerawatnya" ucap bulan masih dengan ekspresi wajah yang kebingungan, "Suka ga kak? Ini kan mobil impian kakak" celetuk afan yang tiba-tiba ada di luar, "Iya emg mobil impian tapi kaka niatnya beli mobil ini tuh nabung pake uang sendiri bukan di beliin ayah, ga sesuai ekspektasi kakak pokoknya" kata bulan dengan ekspresi nya yang masih bingung, tiba-tiba ada sosok pria di belakang bulan "Jadi mobilnya ga sesuai ekspektasi kamu nih?" Kata pria itu yang membuat bulan seketika membalikan badannya, "Ayah!" Bulan yang langsung memeluk pria itu yang tak lain adalah ayahnya, "Ayah, kok ayah ga bilang sama bulan kalo ayah mau ke sini" ucap bulan yang masih terus memeluk ayahnya, "Kan biar suprise, kebetulan ayah lagi gaada kerjaan jadi ayah main deh kesini,gmna suka ga sama mobilnya?" ucap Ahmad ayah bulan, bulan pun melepaskan pelukan ayahnya, "Suka kok yah, cuma ini terlalu bagus buat bulan" ucap bulan dengan Ekspresi Wajah yg cemberut, "Sengaja ayah beliin yang bagus, ayah denger dari tante kamu kalo kamu mau mobil ini" kata ayah bulan sambil mengelus rambutnya, "Tapi yah..." Belum selesai bulan berbicara namu langsung di potong oleh ayahnya, "Udah gaada tapi tapi, pokoknya setiap impian kamu dan sepupu sepupu kamu ini pasti ayah wujudkan" kata ayah bulan, "Waduh om kebetulan, rakha punya impian, impian rakha pengen punya motor baru, minimal motor sport lah" celetuk rakha sambil merayu ayahnya bulan, "Itu bukan minimal oncom maksimal itu" celetuk afan yg kesal melihat rakha, "Gampang, kalo adek mau apa?" Tanya ayahnya bulan kepada afan, "kebetulan adek juga punya impian, impian adek..." Belum selesai berbicara tapi ucapan afan di potong oleh rakha dan bulan "Jadi pacarnya cantika" celetuk bulan dan rakha secara serentak, "Apa sih, nyamber aja kaya petir" Protes afan dengan wajah yang cemberut, "Tapi iyaa kan, btw gmna tadi lancar pdktnya?" Tanya bulan dengan nada mengejek nya, "Apasih siapa yang pdkt nganterin pulang doang" protes afan dengan wajah kesal, "Udah udah, adek om tanya mau apa?" Tanya ayahnya bulan, "adek gausah yang mahal mahal om, cuma mau gitar listrik aja" Celetuk afan dengan tawaan jahil, "Gila enteng banget tuh mulut, jangan yang mahal mahal, itu mahal gila" celetuk rakha yang kaget mendengar ucapan afan, "Gpp pasti om beliin asal kalian haru jaga kakak kalian, jangan sampe kenapa napa, kalo sampe kenapa napa, hadiah nya ga jadi" kata ayahnya bulan, "siap om" kata afan dam rakha secara bersamaan, "Udah yo masuk kamu mandi dulu bersih bersih, nanti makan malam bareng bareng" ucap ayahnya bulan, bulan, rakha, dan afan pun memasuki rumahnya, dan bulan langsung bergegas untuk mandi, begitu pula rakha.

ETERNAL ENGRAVEDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora