CHAPTER 20 | PESAN ABANG

150 20 4
                                    

~~~
Tak lama dari itu afan pun selesai mandi dan bersiap siap, setelah berpakaian rapi dan tampan afan pun keluar dari kamarnya, dan menuruni anak tangga satu persatu untuk menuju ruang makan, "morning" sapa afan, yang seketika keluarga yang melihatnya tercengang melihat penampilan afan yang sudah tampan, "Widih mau kemana nih udh cakep aja" kata rakha, "tadi papi nyuruh mandi buat sarapan bukan buat pergi" kata papi afan, "hehe, afan mau izin" kata afan sambil tertawa kecil "Kemana?" Tanya mommy afan, "Tadi zayyan call afan, zayyan ngajak afan ke rumah cantika, katanya zayyan mau jenguk cantika, tapi dia gatau rumah cantika, jadinya zayyan ajak afan buat jenguk cantika kan afan tau rumah cantika" perjelas afan, "heh sekarang jamannya maps, lu tinggal shaerlock, langsung ketemu rumah cantika, emg pada dasarnya lu mau ikut aja" celoteh rakha yang tau betul alasan adiknya, "Ohh ibarat sekalian ngapel gtu ya" celetuk bulan, "Apasih engga kok" elak afan, "oh yaudah, sebelum ke rumah cantika sarapan dulu ya" kata mommy afan, sambil menuangkan nasi ke piring lalu di berikan kepada afan, "oh iya fan, kira kira alvaro bakalan ada di sana ga ya?" Celetuk bulan yg tiba tiba nanyain alvaro, "ya mana afan tau, kesana juga belum" kata afan, sambil mengunyah makanannya, "Lagian ngapain sih kak nanyain bang Alvaro, naksir" celetuk rakha, "Dih engga, ya nanya aja semalem lupa bilang makasi ke dia karena udh nganterin kakak pulang gtu" perjelas bulan, "telpon aja apa susahnya bilang makasih, beres gausah harus ketemu orng nya" kata rakha, bulan pun hanya terdiam lalu melanjutkan makannya, tak lamapun, afan sudah menghabiskan sarapannya, dan afan langsung pamit kepada kedua orangtuanya, "mom, kan afan udh selesai nih makanya jadi, afan mau langsung pamit, takutnya zayyan udah nunggu" kata afan, "Yaudah hati hati ya, titip salam buat cantika" kata mommy afan, afan pun mencium tangan kepada kedua orangtuanya dan bulan, kecuali rakha, "Iya mom siap" kata afan, "lu gaakan cium tangan gua gtu?" Kata rakha yang sudah mengulurkan tangannya berharap afan mencium tangan rakha, "Gini bro, lu emg abang tapi cuma beda 1 tahun, jadi kita udah kaya anak kembar gtu, karena agak mirip, walaupun lebih cakep gua jadi gausah aja ya, assalamualaikum" ucap afan lalu pamit dan pergi begitu saja, "Waalaikumsalam" ucap kedua orangtuanya dan bulan, rakha hanya terdiam dan telihat kesal.

~~~
Di sisi lain, cantika pun sudah sampai di rumahnya, alvaro yang lebih dulu sampai di rumah nathan, alvaro langsung bergegas membuka gerbang rumah cantika dan nathan, galang pun langsung memasuki mobilnya saat gerbang di buka, lalu mereka pun turun, termasuk cantika, cantika pun menghela nafas panjang di halaman rumahnya, "Akhirnya pulang juga, baru sehari di rumah sakit aja udh bosen banget" kata cantika sambil tersenyum sumringah, alvaro pun seketika merangkul cantika "Makanya, sehat sehat ya jangan sakit trus kita khawatir tau kalo kamu sakit" ucap Alvaro sambil mengelus lembut rambut cantika, "Heh adek gua itu main rangkul aja lu" protes nathan yang melihat alvaro yang merangkul cantika, "Gpp dong, kan can adek gua juga bukan adek lu doang" kata alvaro, "lebih tepatnya adek kita, kita berempat harus jadi abang terbaik buat can" kata galang, "Kalian semua abang terbaik aku, makasih ya, udah banyak banget bantu can, dan jagain can juga di rumah sakit" kata cantika, "Itu tugas kita can, gausah berterimakasih, udah jadi kewajiban kita untuk saling membantu, apa lagi abang kamu temen kita, ya otomatis adiknya nathan adik kita juga" kata riko, lalu merekapun saling merangkul satu sama lain, dengan senyuman yang lepas, "Udah yo kita masuk, nanti kamu sakit lagi, kali kelamaan di luar" kata nathan, "Iya ayo bang" kata cantika, lalu mereka berlima pun masuk ke dalam rumah.

Saat sudah masuk ke dalam rumah, nathan dan teman temannya langsung duduk di ruang tengah, terkecuali cantika yang langsung masuk ke kamarnya, untuk beristirahat sejenak sambil menunggu haura yang akan main ke rumahnya, "Oh iya al, kok lu malem ga ke rs lg??" Tanya nathan, "Ban motor gua bocor" perjelas alvaro secara singkat, "Tapi kan banyak tempat tambal ban yang masih buka, apa emg ga bisa banget lu??" Tanya riko yang masih ingin tau alasan tepat alvaro, "Kemaren ban motor gua emang bocor, terus kebetulan deket sama tempat tambal ban, jadi gua tambal ban dulu sebentar, nah kebetulan juga gua ketemu sama bulan, di taman, lagi nangis, kalo soal nangis kenapa gua ga bisa jelasin, yang intinya bulan nangis, dan gua berinisiatif nganter bulan pulang, udah deh gua juga balik, karena gua ngantuk banget" perjelas alvaro, "Bulan?, Kok bisa sih dia nangis sendirian di taman mana malem malem lagi" kata galang, dengan nada khawatir, "gatau pokoknya jangan nanya sama gua, gua gaakan, ngasih tau lu bulan kenapa" kata alvaro, "Bulan temen gua dari smp gua berhak tau dong" tegas galang, "Baru temen kan? Belum pacar?,udah hargain privasi orng, knpa lu nanya bulan mulu suka lu sama dia" celetuk alvaro, dan membuat galang seketika terdiam, tiba tiba terdengar suara bell rumah nathan, dan ucapan salam di luar rumah, "Assalamualaikum" suara dari luar, "siapa tuh?" Kata alvaro, "Bukain gih, paling zayyan sama haura" perintah nathan, galang pun bergegas membuka pintu, saat galang membuka pintu dan benar saja itu adalah zayyan, haura, dan afan, "Waalaikumsalam, mau ketemu cantika ya?? Masuk aja" perintah galang lalu mereka bertiga pun masuk, "Duduk aja dulu, abang panggil dulu cantiknya" kata nathan, lalu nathan pun pergi dan di ikuti ketiga temannya itu, nathan memanggil cantika, tak lamapun cantika keluar dari kamarnya lalu menghampiri teman temannya itu, "Haii, gmna keadaannya?? Masih sakit ga?" Kata haura yang langsung berlari memeluk cantika, "Alhamdulillah, udh gpp kok, cuma ya ini merah merah nya belum hilang, tp gpp kok nanti juga hilang" kata cantika, lalu haura pun kembali duduk, begitupun cantika, "lu bener bener harus jauh jauh dari kacang deh, gua gamau lu gni terus" kata hauraa, "Ya kan kemaren gua ga sengaja makan tuh kacang, ada yang jailin gua pake kacang" kata cantikaa, "Can? Lu gamau nyelidikin orng yang udah buat lu kek gni apa?" Tanya afan, "Ya pengen sih, tp bingung gmna caranya, sama bingung juga buat nyari buktinya" ucap cantika dengan nada yang kebingungan, "kelas kita kan ada cctv nya, gmna kalo bsok kita cek cctv nya aja?" Kata zayyan yg memberi saran kepada cantika, "Boleh juga, bentar gua panggil abang gua dulu, bang nathan, bang al, bang galang bang riko, sini deh bentar" teriak cantika sambil memanggil abangnya dan teman teman abangnya, tak lamapun nathan dan yang lainnya menghampiri cantika, "Ada apa dek?" Kata nathan yg bertanya tanya, "Bang can itu penasaran deh siapa yg naro roti isi kacang ke tas nya can, dan td zayyan ada usul gmna kalo bsk kita cek cctv aja?, Soalnya can pengen tau apa tujuan dia simpen roti di tas can" perjelas cantika, "Boleh juga sih, tp kalo kamu bsk sekolah emg kamu udh sehat?" Tanya nathan, "Udah lah bang tinggal merah merah doang, lagian udh ga lemes" kata cantika, "Yaudah bsk kita cek cctv kelas kamu" kata nathan, "Oh iya bang, afan mau tanya dulu sama bang nat, ada orang lain selain kita dan abang ga, yang tau kalo cantika punya alergi??" Tanya afan, "Engga ada sih, kalian tau cantika punya alergi dari mana?" Tanya nathan, "Waktu main ke rumah afan cantika ngomong bang, tapi kita gaada ngelakuin itu kok" kata zayyan, "Kalo itu abang percaya kalian ga mungkin sejail itu, ini pasti ada yg sengaja simpen roti isi kacang itu di tasnya cantika, galang dan riko aja gatau can punya alergi, tp kalo Alvaro tau, karena dulu al pernah ga sengaja kasih coklat ke can, dan coklatnya ada kacang almond nya, untuk can engeh dan ga jadi makan" perjelas nathan, "Gua tau!, Waktu dulu gua ga sengaja ngasih coklat itu ke can waktu can mau ke Belanda waktu itu, posisinya di situ ada tiffany, waktu Tiffany masih pacaran sama lu, dan Tiffany sempet nanya, knp can tolak coklat dari gua dan can ngejelasin ke Tiffany kalo dia alergi kacang, inget ga?" Perjelas alvaro, "Nah iya bener, Tiffany menjadi salah satu orng yang tau can punya alergi, fiks Tiffany yg ngebuat cantika kaya gni" kata nathan yang langsung menuduh Tiffany, "Bang saran afan jangan langsung ngambil kesimpulan bahwa kak Tiffany yg salah, kita harus selidiki terlebih dahulu, jangan asal tuduh dulu" kata afan, "Bener kata afan, kita harus selidiki dulu, takutnya kalo kita asal tuduh nanti bukan dia yg ngelakuin itu malu sendiri jd nya" kata galang, "Kalo sampe terbukti tiffany yg ngelakuin itu gua gaakan tinggal diem!" Kata nathan yang sudah mulai terpancing emosi, "Hauraa punya ide bagus" kata haura, "apaan tuh?" Tanya cantika, haura pun langsung membisikan sesuatu kepada semua orng yang ada di situ, sepertinya haura sedang menyusun rencana.

Selesai menyusun rencana nathan dan yang lainnya pun setuju dengan rencana haura, "Rencana haura cukup bagus, abang tanya sekali lg kamu siap untuk sekolah bsk kan dek?" Tanya nathan, "siap dong bang" kata cantika, "Oke kalo kamu bsk siap sekolah, kita susun rencana kita buat bsk, biar cepat terungkap siapa pelakunya" kata nathan, "Tapi nat, sebelum kita menuduh siapa pelaku yang sebenarnya, kita harus cek cctv terlebih dahulu, jangan langsung nuduh Tiffany sbg pelakunya" saran galang, "Gampang itu mah, kita cek cctv dulu, tp cukup kita yang tau ini, bsk harus keliatan biasa aja takutnya si pelaku curiga eh malah sabutase semuanya" kata nathan, "Siapp" jawaban dari seisi rumah.

Kini nathan dan teman temannya pun, di sibukkan dengan urusannya sendiri sendiri, terlihat alvaro yang sedang bermain handphone, nathan yg sedang bermain game, riko dan galang sedang bermain ps, sedangkan teman teman cantika sedang asik mengobrol bersama dengan pembahasan yang random, "Makanya lu jangan sakit terus, gua khawatir tau pas kemaren lu Tiba tiba pingsan" kata haura, dengan nada cemas nya, "Lagian siapa sih hau, yang mau sakit, kan kemaren ga sengaja makan kacang" kata cantika, "Mulai sekarang kita sebagai sahabat lu, bakalan jaga lu, bila perlu kita bakalan jauhin lu dari kacang kacangan itu" tegas zayyan, "Iya can lu tenang aja kita bakalan jagain lu, lu pasti aman kalo sama kita, dan sekarang lu selalu menjadi sasaran trio jamet itu, gua jamin kita bakalan terus ngelindungin lu dari sasaran si trio jamet itu" tegas afan dengan nada yg sdkit khawatir. "emang boleh sekhawatir itu?" Celetuk haura dengan nada mengejeknya, "Aaaaaa gemes deh kalian, jadi pengen ngerebus" celetuk zayyan dengan nada yang slay, "BerCHandYaaaa, BerCHandYaaaa"kata zayyan dan haura secara bersamaan, "kalian kenapa? Takut deh jadi pada serem gtu" kata Cantika dengan raut wajah seolah olah ketakutan, "takut banget ya, apa kita bawa ke rsj aja?" Celetuk afan dengan nada mengejek nya, "BerCHandYaaaa BerCHandYaaaa" kata afan dan cantika secara bersamaan sambil tertawa, dan mulai terukir wajah bete dari haura dan zayyan.

Melihat keramaian mereka nathan pun menyimpan handphone nya dan mendekati cantika dan teman temannya, "Lucu deh liat pertemanan kalian abang harap kalian bakalan terus menemani can dan melindungi can ya, pesan abang sama kalian, abang mau kalian terus bersama sama, jangan sampai ada kesalahpahaman ya, bersama kalian senyum Cantika kembali terukir indah, Abang seneng liat nya kalo kalian kompak gini, pokoknya kalian harus saling jaga satu sama lain, harus kompak, kaya abang sama bang Alvaro, galang dan riko, Abang mohon sama kalian harus jadi sahabat terbaik buat cantika ya?" Pesan nathan kepada teman temannya cantika, "Gampang bang, kita akan selalu melindungi cantika, terutama afan yang ga bakalan ngebiarin cantika lecet sedikitpun" kata afan, "Kaya nya lu ngomong kaya gni, ada maksud nih, ada udang di balik bakwan" kata zayyan,
"Maksudnya tuh kita gtu, kita ga bakal ngebiarin can lecet sedikit pun gtu" perjelas afan dengan nada gugup, "Eh fan lu kalo suka tembak can aja deh, gua khawatir kalian friendzone, nanti awalnya asik malah asing" celetuk haura, "Apa sih hau, lu kompor mulu dah jadi orng" protes afan, yang kesal dengan ucapan haura, "BerCHandYaaaa BerCHandYaaaa" ejek haura, dan seketika afan melemparkan batal sofa ke wajah haura, namun haura berhasil menghindari nya, "Ga kenal wlee" ejek haura sambil menjulurkan lidahnya, nathan, cantika, dan zayyan hanya tertawa melihat tingkah temannya.

***
BERSAMBUNG

ETERNAL ENGRAVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang