Chapter 14

2.8K 423 37
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Somi terkejut bukan kepalang. Untung saja posisinya sedikit jauh dengan Mingyu. Dia pun berdiri sedikit di belakanga salah seorang temannya. Sepertinya dia merutuki dirinya sendiri karena telah dengan terlalu percaya dirinya menuduh atasan barunya itu sengaja menabraknya untuk berkenalan dengannya. Mingyu tampak memeta, memperhatikan beberapa staffnya. Hingga saat pandangannya itu hampir sampai pada Somi, gadis itu tampak mundur satu langkah, menghindari tatapan Mingyu yang barangkali akan menemukannya.

Namun, alih-alih kesal, Somi justru beberapa kali tampak mencuri pandang lelaki itu. Sepertinya panah cupid sudah terlepas hingga mengenai hatinya. Menghindar pun percuma. Bahkan seseorang tampak menyenggol lengannya saat Mingyu tampak berjalan pelan seolah ingin mengenal staffnya lebih jauh. Seseorang itu menyenggol lengan Somi, namun sepertinya dia melamun hingga tidak sadar bahwa orang yang ada dalam lamunannya kini berdiri di hadapannya. Mingyu bahkan mengipaskan tangannya di depan Somi, karena Somi tampak tersenyum tanpa alasan dengan tatapan kosong dan melamunnya.

"Halooo...Saya Kim Mingyu..." ucap lelaki itu. Namun Somi masih diam.

"Somi...Jeon Somi..." panggil seseorang di sampingnya. "Yak! JEON SOMIIII!!!" panggil orang itu lagi.

"Y-ya?!" jawabnya terbata dan sangat terkejut saat melihat Mingyu berdiri di depannya. "P-pak Mingyu.... S-saya Jeon Somi...." ujarnya. Dia lalu menunduk, sebagai permintaan maaf.

"Jangan melamun di kantor! Teman saya melamun di kantor, dia tiba-tiba tersenyum, tertawa sendiri seperti orang gila. Jangan sampai kau seperti teman saya. Mengerti?"

"Saya bukan orang gila!" sulut Somi.

"Ok then! Selamat bekerja! Dan bos yang tadi kau katakan menyusahkan, itu adalah saya, nona!" Mingyu kembali berjalan dan kembali menyapa beberapa staffnya sebelum kembali ke ruangannya. "Selamat bekerja semuanya!"

Setelah Mingyu masuk ke ruangannya, Somi menggeleng cepat kemudian merasa kesal.

"Kalian sudah saling kenal?" tanya seseorang pada Somi.

"Aku?" Somi menunjuk dirinya sendiri, menatap seseorang di depannya. "Kenal dengannya? Orang yang sombong? Galak dan sok tampak? Melihatnya saja aku malas!" kilah Somi.

Somi lalu meninggalkan temannya dengan kesalnya. Sebenarnya Somi hanya kesal dengan dirinya, begitu mudahnya dia jatuh cinta dengan seseorang karena tidak sengaja bertabrakan dengannya. Sepertinya moodnya hari itu akan tidak baik. Hingga tanpa terasa waktu pun berlalu. Sudah waktunya bagi mereka pulang. Jam bekerja telah berakhir. Sama seperti rekan-rekan lainnya, Somi tampak membereskan tas kerjanya dan seperti biasanya pula dia sejenak bercermin, memeriksa make upnya. Kini saatnya bagi Somi, memoles bibirnya dengan lipstick.

Namun, karena panggikan seseorang, membuatnya terkejut hingga membuat lipsticknya sedikit terseret dari bibirnya. Dan itu membuatnya kesal, tentu saja.

MUDITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang