BAB 1

13.3K 531 2
                                    

Di satu rumah yang besar, di dalamnya terdapat satu keluarga yang sedang sibuk dengan dengan kegiatan rutin di pagi harinya. Si sulung yang harus bergegas ke kampusnya, anak kedua, ketiga dan si kembar harus segera ke sekolah.

"Cici, mana gege?" tanya Nadila, mami dari anak - anak Vernandez ini.

"Cici ga tau mi, tapi tadi udah cici panggil kok mi" shani menjawab sambil menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya.

"Pagi momy daddy" sapa si kembar sambil berlarian turun dari tangga dan langsung duduk di kursi masing - masing untuk sarapan.

"Aduhh dua lagi mana sih ini? Udah jam berapa ini ya tuhan anak - anak pak Darkha ini" mami mengomel sambil berjalan ke kamar Gracia dan Chika.

"Kenapa ci?kok mami marah - marah, masih pagi juga" tanya Zee sambil memakan sarapannya.

"Tuh ci gee sama kak chika belum turun - turun, cici udah panggil tapi ga ada sahutannya" jawab Shani dengan malas, karna ia harus buru - buru berangkat ke kampus.

"Aduhh mom, gege lagi nyiapin buku mom, kenapa sih masih pagi udah marah - marah aja" Gracia turun sambil sedikit ngedumel ke mami nya.

"Tau tuh, masih pagi juga" timbal Chika yang langsung duduk di samping Chrity dan bergelendotan di lengan adik bungsunya itu.

"Kalian di panggil dari tadi sama mami nya tapi ga nyaut - nyaut, mami ga mau kalian terlambat dan berujung kali ngebut - ngebut di jalannya sayang - sayang nya daddy yang cantik - cantik ini" jawab daddy yang dari tadi hanya diam memperhatikan keribuatan di keluarganya.

"Cici udah selesai, cici berangkat sekarang" Shani berpamitan dan mencium satu persatu keluarganya.

"Gege juga, aku berangkat" Gracia juga melakukan hal yang sama seperti cici nya, karna itu adalah hal yang wajib dilakukan dikeluarga mereka.

"Hati - hati kalian berdua, bawa mobil nya jangan ngebut - ngebut" jawab mami dan diangguki oleh keduanya.

"Kalian mau berangkat kapan nak?" tanya daddy kepada tiga anak nya yang masih bersantai menikmati sarapannya.

"Sekarang, aku pamit bareng dedek kitty" Chika dan Christy bangkit dan mencium keluarga yang tersisa.

"Aku juga mom dad" Zee melakukan hal yang sama dan berangkat.

Di sekolah SMA Internasional School, semua murid sedang berkumpul di lapangan untuk melakukan kegiatan wajib di pagi hari, apa lagi kalau bukan upacara bendera.

"Gue capek banget ahh, kapan sih selesainya ni kepala sekolah ceramah, kayak ga capek - capek nya tu mulut ngomong terus" Adel ngedumel sambil sesekali menghentak - hentakkn kaki nya.

"Ngeluh mulu lu, lama - lama gue sangkut di pohon gede belakang gudang juga lu dul" jawab Flora yang sudah muak mendengar keluh kesahnya seorang Adel Pantjoro.

"Kalian diem deh sebelum ci ge kesini ngehukum kalian" timpal Zee karna ia takut cici keduanya itu yang merupakan ketua osis disekolahnya datang dan menghukum mereka.

Mereka pun diam sampai upacara itu selesai. Semua siswa masuk ke kelas masing - masing karna bel sudah berbunyi.

Zee dan Christy di kelas yang berbeda. Zee kelas X Ips A1 dan Christy kelas X Ips A2. Chika XI Ips A1 dan Gracia kelas XII Ips A2.

Sebelum guru masuk ke kelas nya, Zee menyempatkan diri untuk melihat adik nya di kelas sebelah, ia hanya ingin memastika jika adiknya aman saat ini.

"Toyyyyyyy" teriak Zee sambil masuk ke kelas adiknya itu.

"Zee lu apaan sih, ini bukan hutan ya lu enak banget teriak - teriak gitu" jawab Muthe karna lelah dengan tingkah kakak kembar teman nya ini.

"Apa zoy?kamu ih kebiasaan banget teriak - teriak gitu" balas Christy sambil menggeluarkan buku nya dari dalam tas.

"Hahaha maaf guys. Aku mau lihat kamu aja. Yaudah aku balik kelas dulu, tuh guru mu udah jalan kesini" Zee menunjuk seorang guru perempuan yang sedang berjalan ke kelas adik nya itu.

"Aneh banget kakak lu, hari - hari ke kelas cuma ngecek elu aja njel" jessi mengatakan kalimat itu dengan serius tetapi teman - temannya yang lain tertawa mendengarkn nya.

Jam istirahat pun tiba, semua siswa dan siswa di sekolah ini bergegas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah kosong karna melewati berbagai rintangan dalam belajar.

Tidak berbeda dengan yang lain, di kelas XI, Chika dan teman - temannya sedang meributkan satu hal yang membuat mereka berdebat.

"Gue bilang kagak mau elah" dey menjawab dengan suaranya yang sangat besar.

"Ya kagak usah teriak dong, gue kagak tuli ege" jawab eli yang tak kalah besar suaranya.

"Udah ah, kalian kenapa ribut deh, cuma gara - gara pembagian tugas ngerjain gambar pulau aja ribut deh" timpal Indah yang sudah tak tahan melihat keributan kedua temannya itu.

"Shel, lu ikut gue ke kantin sekarang, pusing gue liat manusia goblok tuh" tunjuk Chika untuk dey dan eli sambil menarik tangan ashel agar segera ke kantin.

"Tunggu kita woyy"teriak eli sambil menarik tangan indah dan dey dan berlari mengejar mereka berdua yang sudah berjalan duluan.

Di kantin sudah di penuhi dengan lautan siswa yang sedang kelaparan. Alhasil Chika dan teman - temannya tidak mendapat tempat duduk.

Tapi sedetik kemudian...
"Chikaaaaaaa" teriak seseorang yang sedang duduk di meja ujung kantin sambil melambaikan tangan nya.

"Sini dek, masih kosong ini" teriaknya lagi sambil menunjuk kursi kosong di mejanya.

Chika dan teman - temannya segera berjalan ke meja tersebut di tempat cici nya duduk. Ya itu Gracia dan teman - temannya. Ia melihat adiknya kebingungan karna meja - meja di kantin ini penuh, dan dia memanggil adik nya untuk bergabung dengannya.

"Kak ci gee, kita boleh duduk juga?" tanya eli kepada gracia sambil cegegesan.

"Iya duduk aja, bisa untuk kalian semua ini" jawab Gracia sambil tersenyum.

"Kamu duduk samping cici chik" gracia menarik pelan tangan adiknya agar sedikit bergerak ke arah nya.

"Kalian mau pesan apa? Biar aku pesan sekalian" sisca bersuara sambil membuka hp nya untuk mencatat pesanan mereka.

"Gue nasi goreng sama teh dingin aja sis"jawab gracia.

"Aku sama kayak ci ge"jawab chika.

"Gue bakso sama teh dingin deh" jawab anin sambil melihat ke arah adik - adik kelasnya yang belum mengeluarkan suaranya.

"Kita samain sama kak anin aja kak" jawab indah mewakili teman - temanya.

"Oke"jawab sisca singkat dan langsung pergi ke tempat pemesanan.

"Dek, dedek sama zoya mana? Cici dari tadi ga liat mereka dikantin" tanya gracia ke chika sambil memperhatikan sekitar mencari keberadaan si kembar.

"Aku belum lihat mereka ci"jawab chika sambil celingak celinguk mencarik adik - adik nya itu.

Sedangkan Christy sedang sangat sibuk dengan setumpuk buku dihadapannya, karna ia dan teman semakelasnya itu akan dihadapi ulangan setelah jam istirahat.

"Toy, ayo ke kantin makan dulu, nanti kamu sakit toy" rengek Zee dari tadi yang mengajak adik nya itu ke kantin, tetapi di tolak terus - terusan oleh adiknya.

"Kamu ke kantin aja zoyy, nanti disana ada cici dan kakak, aku masih belum selesai belajarnya" jawab Christy tapi tidak mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang ia baca.

"Nanti kamu sakit, aku yang di marahi sama cici dan kakak, padahal aku udah paksa kamu" jawab zee sendu dan pergi keluar dari kelas christy.

"Maaf zoya, aku selalu ngebuat kamu dimarahin sama cici dan kakak" batin christy sambil menutup matanya.

.
.
.
.
.
TBC




Hai semuanya, aku mohon kritik dan sarannya ya untuk cerita ini. Maaf kalau ada typo, dan jangan lupa vote nya ya teman - teman semua. Terima kasih.

Batas Waktu (TERBIT)Where stories live. Discover now