Bab 1

4.3K 215 3
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dunia ini di penuhi oleh orang-orang yang tidak terduga. Orang-orang tak tahu diri, hanya bisa mencaci dan mengomentari orang lain tanpa berkaca. Dan Ezio hanya seorang anak panti asuhan yang tak pernah tahu menahu siapa keluarganya, ia hanya bisa menerima caci makian orang-orang disekitarnya yang mengoloknya dengan sebutan Anak pembawa sial atau Anak haram.

Terkadang ia bingung sendiri, bagaimana mereka bisa mengklaim nya seperti itu padahal ia sendiri tak pernah tahu menahu tentang keluarganya. huh, dasar orang-orang sotoy! Ibu panti saja tak pernah angkat bicara ketika ia bertanya kemana keluarganya. Beliau hanya mengatakan jika ia adalah anak terbuang yang di temukan beliau di depan panti. Ezio ditemukan dengan kondisi kedinginan bibirnya membiru dan terlihat sangat lemah, usianya di perkirakan masih sekitar 3 bulan saat di temukan.

Tapi Ezio sadar seperti itu lah hidup, ia memang tidak terlalu beruntung dengan takdir tapi jalani saja lah, begitu katanya.
Setidaknya ia masih di beri kehidupan walau dengan jantung lemahnya itu.

Ezio memang tak pernah mencecap yang namanya sehat. Tapi ia selalu berusaha untuk bersyukur, walau karena hal-hal kecil yang mungkin sebagian orang menganggapnya konyol hal kecil begitu saja di syukuri tetapi hanya itu yang bisa di syukuri oleh seorang Ezio.

Seperti bersyukur karena ayam-ayam peliharaanya bertelur, lalu bersyukur karena telur-telur itu menetas dan berakhir Ezio bisa melihat anak-anak ayam itu bisa berjalan bersama keluarganya. Begitulah Ezio kecil yang polos. Sesederhana itu kebahagiaan seorang Ezio.

Sebelum ia tau rasanya di kecewakan oleh takdir.

Sedari kecil Ezio memang tak pernah punya teman. Bagaimana punya teman? baru bermain sebentar saja ia sudah kelelahan. Ezio kecil memang sering sekali sakit-sakitan dan mudah lelah. Karna itu teman-temannya di panti tidak pernah mau bermain dengannya. Mungkin mereka pikir Ezio itu membosankan.

Seiring berjalannya waktu banyak dari teman-teman sebayanya yang di adopsi oleh orang-orang yang menginginkan seorang anak. Ezio tentu saja ikut senang saat teman-temannya di adopsi. Terlihat olehnya wajah-wajah bahagia anak-anak, yang berhasil mendapat keluarga.

Ezio tentu saja ingin seperti mereka, mempunyai keluarga yang hangat dan akan menyayanginya sepenuh hati. Dia sudah sangat berharap. Namun lagi-lagi ia di kecewakan oleh takdir yang seolah tengah  mempermainkannya.

Ezio sudah lelah berharap, ia gagal di adopsi karna jantungnya tak sebaik anak-anak lain, ia dianggap lemah dan merepotkan nantinya. Padahal siapa juga yang ingin seperti ini? Orang-orang itu pasti menginginkan anak yang sehat tidak sepertinya.

Semenjak itu Ezio tak pernah lagi menjadi anak manis seperti yang di ajarkan ibu panti padanya. Untuk apa menjadi anak manis
jika tak akan ada orang yang akan mengadopsinya seperti yang di katakan ibu panti.

"Walaupun tidak ada yang menginginkanku, aku harus tetap hidup kan?"

Sekarang hanya ada Ezio si pemberontak dan si pembuat onar, dan Ezio yang akan melakukan apapun untuk mendapat uang.

Sebenarnya Ezio atau Zio sudah mulai nakal saat ia baru menginjak kelas 4 sd yang saat itu usianya baru 9 tahun. Saat itu ia ketahuan berkelahi dengan kakak kelasnya. Walaupun ia berakhir kalah karna jantung nya berulah.

Zio tak terima saat kakak kelas mengatainya Anak panti lemah, Anak buangan huu!! Anak haram!! , Zio reflek menerjang tubuh gempal kakak kelasnya itu. Alhasil kakak kelasnya terjerembab dan di mulai lah pertengkaran itu.

Lalu kenakalan Zio berlanjut hingga kelas 8, Zio makin menjadi-jadi hingga ikut balap liar dan kerap absen. Tapi Zio tak pernah mabuk-mabukan atau memakai narkoba seperti teman-temannya. Ia masih cukup sadar diri dengan kondisi jantungnya, ia tak ingin semakin memperparah kinerja jantung nya. Walau hanya penyakit jantung bawaan tetapi rasanya cukup menyakitkan saat kambuh.

Sebenarnya ia terpaksa mengikuti balap liar karna hadiahnya cukup menggiurkan. Bermodal nekat juga motor bang Al, ia mencoba peruntungannya dengan ikut balap liar pertamanya. Bang Al adalah salah satu tetangga premannya, kaget gak?
Lingkungan pantinya memang terletak di kawasan padat penduduk. Ada banyak jenis manusia di lingkungan ini, salah satunya bang Al yang profesinya preman.

Ezio adalah anak asuh tertua di panti asuhan Kasih ibu. Jadi otomatis ia merasa harus membantu ibu panti walau sedikit. Satu-satunya cara Zio membantu ya ikut balap liar dan memenangkannya. Uang hadiahnya akan dibelikan kebutuhan panti dan di sisihkan sedikit untuk ia menabung.

Saat ini usianya 15 tahun dan sedang mengenyam pendidikan di SMA DWIKARYA salah satu SMA terbaik di kotanya. Walaupun terbilang nakal Zio mempunyai
otak yang sebelas duabelas dengan Albert Einstein. Zio berhasil mendapatkan beasiswa penuh di SMA swasta itu. Katanya sih jalur hoki. Ia bertekad untuk tidak sering sering bolos di SMA nya kali ini. Kalau tidak entah bagaimana nasib beasiswanya itu.

_________________________________

~EZIO~

__________________________________

771 kata hahaha masih pemula banget

Hai terimakasih sudah baca
ceritaku atau cerita pertamaku ini hehe😄
sebenarnya penyakit Ezio ini lebih cenderung ke penyakit jantung bawaan,ungkapan jantung lemah itu maksudnya jantung yang lemah (sedikit sedikit manja , sedikit sediki sakit ) gituu...

lalu siapa yang menurun kan penyakit ini?
nah itu akan terungkap sedikit demi sedikit nantinya.
pokoknya kalian ikuti saja cerita ini oke?😄

Dan mohon maaf kalau gejala yang di rasakan Ezio nanti ga sesuai sama realita penyakitnya karna ini hanya cerita fiktif belaka, author juga g terlalu mendalami penyakit² tersebut 😓.
jadi dinikmati saja yaa enjoy
jangan lupa vote kalau kalian suka
dan follow aku (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

EZIO Donde viven las historias. Descúbrelo ahora