13: Big Boss!

937 224 29
                                    

Happy reading, guys!
jangan lupa vote dan komen yang banyak banyak hehehe <3




***

Motor Jeno berhenti di sebuah kos kosan. Setelah memarkirkan motornya Jeno langsung masuk ke dalam kos tersebut mencari kamar nomor 25. Saat berada di depan pintu, Jeno langsung mengetuk pintu tersebut.

Tak lama seorang pemuda membuka pintu kamarnya, mengangkat sebelah alisnya saat melihat kehadiran Jeno tiba tiba di depan kosan.

"Loh, tumben kesini? Masuk sini, Jen."

Jeno langsung masuk saat di persilahkan, dia merebahkan tubuhnya di kasur. Mark langsung menutup pintu kamarnya setelah Jeno masuk ke dalam.

"Bang Mark, gua nginep ya? Males balik ke rumah, besok ada kelas pagi juga jadi buru buru." Ucap Jeno

Mark mengambil tempat untuk duduk di kursi depan meja belajarnya. "Yaudah nginep aja, tapi Jaehyun tau nggak lo disini?" Tanyanya.

"Belum ngomong, ntaran aja gua telfon." Jeno beranjak dari tidurnya membuka pintu kamar kos Mark dan duduk di ambang pintu. "Minta asbak lo bang, gua mau ngerokok soalnya"

Mark pun mengambil asbak yang dia simpan di bawah meja belajar kemudian di dorong kearah Jeno. Setelah mendapatkan asbaknya, Jeno langsung menyalakan rokoknya dan mulai menghisapnya sembari memandang keluar kamar

Melihat tingkah Jeno yang tidak seperti biasanya membuat Mark merasa bahwa adek sepupunya itu sepertinya memiliki masalah, yang Mark yakini bahwa ini merupakan masalah percintaan. Ini semua karena Jeno tiba-tiba saja pengen merokok, kalau kata Jaehyun Jeno saat punya masalah pasti akan di lampiaskan dengan merokok.

Mark mengambil ponselnya kemudian membuka chatnya dengan Jaehyun, mengabari sepupunya bahwa adeknya sedang berada di kosannya. Bahkan Mark juga memberitahu Jaehyun bahwa Jeno terlihat sedang galau, mungkin masalah perempuan.

"Bang.."

Mark yang fokus chatting dengan Jaehyun langsung menoleh ke Jeno, "Kenapa Jen?" Tanyanya sembari menatap kearah Jeno.

"Lo udah punya pacar belum, bang?" Tanya Jeno.

"Gua masih waras, masih suka cewek."

"Kampret!" Jeno ingin melayangkan sendal yang berada di depan kamar kearah Mark, sedangkan Mark tertawa melihat kekesalan Jeno. "Nggak ada juga yang mau ngajakkin lo pacaran!"

"Gua cuman nanya doang.."

"Belum, tapi gua pernah pacaran. Jadi kalau lo mau konsultasi percintaan sama gua boleh boleh aja, gua masih bisa tanggepin kok." Mendengar itu Jeno malah terkekeh, sepertinya abang sepupunya ini sudah hapal dengan tujuannya.

"Lo pernah insecure nggak sih sama cowok yang deket dengan pacar lo?"

"Insecure itu pasti ada, Jen. Waktu masih pacaran dulu gua juga pernah insecure dengan mantan dia, karena gua ngerasa tuh cowok lebih baik dari gua. Sampai sampai bikin dia pernah gagal move on cukup lama sama mantannya."

Jeno terlihat serius mendengarkan cerita Mark yang tidak jauh berbeda dengan posisi dalam hubungannya sekarang, "Terus lo nanggepinnya gimana? Gimana kalau pacar lo beneran masih tertarik dengan orang yang lo rasa lebih baik dari lo?"

"Gua hilangin rasa insecure itu. Semakin gua biarin perasaan itu ada di dalam diri gua, semakin buat gua nggak tenang dan terlalu banyak nggak percaya sama cewek gua sendiri. Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing, Jen. Lo nggak perlu khawatir cewek lo bakal tertarik dengan orang itu, kalau emang dia bener bener tulus sayang dan cinta sama lo, sebaik apapun orang yang datang ke kehidupannya lo bakal selalu jadi rumah dia."

Big Boss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang