2O: Big Boss!

964 200 50
                                    

Jeno sedang sibuk menghisap rokoknya di taman kampus, bersama dengan keempat sahabatnya yang sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Pemuda itu tidak tahu sudah berapa batang rokok yang dia habiskan hari ini, Jeno hanya terus menghisapnya sampai sebungkus kotak itu habis tak tersisa.

Jaemin, sejak tadi bermain dengan ponselnya namun matanya terus tertuju kepada Jeno. Merasa heran dengan perubahan sahabatnya itu akhir akhir ini, Jeno tidak banyak bicaraㅡ Ah, kawannya ini memang tidak sebawel Haechan, tapi tetap saja Jeno pasti akan mengeluarkan beberapa kata namun hari ini pemuda itu hanya diam dan terus menghisap rokoknya.

"Maneh teh kunaon, Jen? Tong ngalamun wae atuh, ngobrol sini sama kita-kita kalau lagi ada masalah." Jaemin memutuskan membuka suara, merasa geram harus berpura pura biasa saja melihat keadaan Jeno.

Pertanyaan Jaemin berhasil membuat ketiga pemuda yang sibuk bermain game kini menoleh pada Jeno, sedangkan sang pelaku tidak perduli dengan tatapan mereka dan sibuk dengan sebatang rokok di tangannya.

"Kenapa oi?" Tanya Sunwoo.

Haechan memicingkan matanya menatap raut wajah Jeno mencoba untuk mencari jawaban dari kebingungan mereka. "Ini teh, masalahnya kalau bukan sama teteh pasti sama bang Jaehyun." Tebaknya.

"Masalah sama bang Jaehyun apa emangnya?" Celetuk Hyunjin, mematikan ponselnya dan ikut nimbrung bersama keempat kawannya.

"Maneh gatau, ya? bang Jaehyun sama bang Mark tuh sering maksa Jeno buat udahan sama si teteh. Huft, kasian, cinta yang terhalang restu abang." Haechan menatap prihatin pada Jeno, merasa iba dengan hubungan rumit yang di jalani Jisoo dan Jeno.

"Tapikan Jeno belum pacaran sama si teteh, kok udah di suruh udahan? Mana bisa begitu.." Bisik Sunwoo pada Haechan, masih sayang nyawanya jika sampai Jeno mendengar pertanyaannya.

Haechan mendelik kesal kearah Sunwoo, "Diem lo, Woo. Mereka kan nggak harus jadian dulu, yang penting mah saling sayang, lo nggak ngerti banget sih!"

"Yakan gua cuman nanya, sewot banget emang lo..." Gerutu Sunwoo kemudian memilih untuk fokus sama ponselnya saja, dari pada ngajakkin Haechan ngobrol tapi cowok itu selalu saja membalasnya dengan emosi.

"Masalah teteh ya, Jen?" Tanya Jaemin.

Jeno yang sejak tadi hanya diam membiarkan kawannya terus mengobrol akhirnya menghela nafas panjang sembari menginjak rokoknya agar mati.

"Iyaa."

"Kenapa lagi? Teteh dapat pelanggan baru?" Sahut Haechan, Hyunjin memasang kuping dan fokus menunggu jawaban Jeno.

"ANJING!"

Semuanya tersentak kaget kala mendengar umpatan kencang yang keluar dari mulut Sunwoo. Keempat pemuda itu menatap kesal bercampur kebingungan melihat Sunwoo yang sudah berdiri dengan mata melebar menatap ponselnya.

"Kenapa sih anjir? Kalau kalah ngegame ngumpat dalam hati aja, Woo. Kita lagi berdiskusi penting nih!" Gerutu Hyunjin, tangannya menggeplak kepala Sunwoo

"Lo harus lihat ini.." Sunwoo memberikan ponselnya pada Hyunjin, pemuda itu yang penasaran akhirnya mengambil ponsel kawannya membaca artikel yang ada di google. "Ini gawat banget sumpah!"

"WAH, BRENGSEK INI SERIUSAN?"

Hyunjin menatap ke Jeno membuat pemuda itu mengerutkan keningnya merasa bingung saat Hyunjin malah melihatnya seolah meminta jawaban, sedangkan Jeno saja tidak tahu apa yang mereka bahas di ponsel Sunwoo. Haechan yang ikut penasaran pun langsung menarik ponselnya Sunwoo dari tangan Hyunjin, Jaemin beralih duduk di samping Haechan untuk mengintip

Saat melihat ponsel Sunwoo, wajah Haechan dan Jaemin berubah total, kerutan di kening mereka kini berganti dengan mata yang melebar serta mulut yang sudah menganga.

Big Boss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang