✦ Saat Semuanya Berawal ✦

0 1 0
                                    

Senja mengajarkan bahwa keindahan tidak harus datang di awal.

Malam ini hujan turun lagi, ga deras sih

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Malam ini hujan turun lagi, ga deras sih. Gerimis. Tapi itu cukup buat suasana tenang. Gue diem di kamar dari sore sehabis sekolah. Ya apa lagi, ga ada temen main.

Gue masih orang yang sama kayak cerita yang kemarin, gue Reina V Geraldine. Bestienya si Alvie. Haha. Gue liat kaca kamar gue penuh embun-embun air hujan. Gue pegang itu kaca. Dingin di telapak tangan. Lalu masuk ke hati. Bekuin semua perasaan. Kali ini semua tentang dia harus usai. Sampai ke titik debu.

*. : 。✿ * ゚ * .: 。 ✿ * ゚ * . : 。 ✿ *

Gue ketemu sama dia udah agak lamaan. Nah seperti biasa dia jajan sama semua bestie ceweknya. Cantik-cantik. Di situ gue belum nyimpen rasa apapun, bahkan ga kenal dia siapa. Dia bercandaan sama temen ceweknya. Saling dorong, sampe kena gue yang lagi bawa minuman. Itu minuman hampir tumpah! Gara-gara dia.

Itu pertama kalinya dia nengok, gue tatap matanya. Dia senyum kaku minta maaf. Entah kenapa gue liat dia ngerasa canggung banget, pengen buru-buru ngajak pergi ke kantin yang lain. Kayak seolah-olah ga pengen ada gue gitu. Weird.

"Itu cowok kok sama cewek ya? Bukannya sama cowok lagi," tiba-tiba si Safira temen kelas gue yang kebetulan lagi jajan bareng nyeletuk. Sambil ngaduk-ngaduk bubuk minuman yang ngendap di cup.

"Biarin lah, jadi bencong kali, HAHAHA," gue tertawa liat dia yang jalan sama cewek-cewek. Si Safira juga.

"Iya sih bener, kalo cowok sama cewek kan jadinya bencong!" Amber ikut-ikutan ketawa.

Tingkahnya agak lebay sih. Tapi gaya bicaranya kasar! Aduh.

Cowok itu kurus tinggi, kulitnya hitam manis, tirus di pipinya, alisnya tebal. Seragamnya juga rapi, sesuai dengan peraturan sekolah. Hehe. Rambutnya berponi pendek. Kumis tipisnya yang buat senyumnya manis. Di hari Senin kan, dia kemana-mana pake topi bekas upacara.

"Itu dia namanya siapa sih? Kalian tau ga?" Gue ngumpul di kelas sama keempat temen gue. Duduk di belakang kelas. Pojok.

"Ga tau sih, tapi dia kakak kelas, kelas 9-8 kalo ga salah," jawab Amber.

"Kok dia gaulnya sama cewek sih, emang dia ga di temenin sama cowok-cowok," kata Safira.

Ucapan Safira bener juga sih, apa dia ga di temenin sama cowok jadinya sama cewek-cewek. "Tapi gue risih sih jujur kalo liat cowok gaulnya kayak gitu,"

"Heem, bener. Mana lebay," ujar Lia terkekeh. Kami tertawa.

Malemnya gue tanyain ke si Alvie. Kali aja dia tau tentang cowok tadi. Karena di kelas sembilan juga ada sepupunya, pasti sedikit-banyaknya tau tentang dia.

Who Is Firzha ?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora