Khilaf. Aku membuatnya tidak percaya diri. Aku membuatnya mogok ekskul. Aku membuat kerusakan di hatinya. Dia telah benci padaku. Membuatnya takut bertemu denganku.
Tapi dia orang spesial bagiku tiga bulan kemudian. Dia membuatku percaya diri. Dia m...
Cinta tak pernah minta buat menanti tapi dia ngambil kesempatan atau mempersilakan. Yang pertama keberanian yang kedua pengorbanan.
☙
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aduh, semenjak kejadian jealous itu gue makin ga enak sama dia, mungkin bener apa yang Stef bilang. Dia suka sama gue. Kenapa jadi gini ya masalahnya? Tapi ini belum tentu dia suka sama gue mungkin guenya geer aja. Semoga bukan gue.
Besoknya gue ceritain semuanya ke bestie bestie kelas. Ga nyeritain yang kemungkinan itu sih. "Eh sekarang-sekarang dia suka ngestoryin tentang crush loh!"
"Dia itu siapa?" tanya Keiran kebingungan.
"Maksud gue kak Firzha. Kira-kira siapa ya crushnya dia. Gue penasaran sumpah!" seru gue berbinar-binar.
"Jangan-jangan lo, Rei," ujar Amber terkekeh sambil minum minuman warna merah darah.
"Heeh! Lo kali!" Safira ikut-ikutan.
"Lah kok pada ke gue!" gue lempar daun-daun kering yang jatuh ke teras ke muka Safira.
"Heeh siah! Cie!"
"Kiwkiw!"
"Aww!"
"IH GUE GA NAKSIR SAMA DIA, DIA JUGA GA NAKSIR SAMA GUE! Pada kenapa sih!" tanya gue agak bentak mereka. Mereka terdiam gitu aja.
"Ga kenapa-kenapa sih, tapi firasat gue si kak Firzha suka ke lo sih," kata Lia natep gue serius.
"Masa?"
"Iya sih, ga ada kemungkinan lain. Kalo dia suka sama temennya misalkan Stefany atau kak Michelle ya mungkin dia udah confess dari dulu. Kalo suka ke adek kelas ya pasti lo lah. Yang dia kenal kan lo," tambah Amber.
"Tapi bisa aja kan kayak ke orang yang ga kenal, kayak gue ke kak Aden sama ke kak Seftha yang kelas 9-6 itu kan? Mereka juga ga kenal gue,"
"Yaelah susah amat sih lo dibilangin! Iya lo kenal ke mereka tapi mereka ga kenal lo, mereka punya nomor lo? Enggak kan? Nah secara kebetulan yang ga disengaja kak Firzha save nomor lo dan lo save nomor dia, kalian follow-follow-an di Instagram. Jadi si kak Firzha enak buat kodein lo! Aduh!" jelas Amber. "Lo sekarang coba kodein kedua orang itu (kak Aden dan kak Seftha) mereka bakal nyangka ga kalo lo suka sama mereka? Enggak kan? Karena lo ga punya nomornya! Ih gitu aja ga tau!" tambahnya.
"Ya jelas gue ga tau! Gue ga pernah pacaran! Makin pusing gue ah denger penjelasan dari lo semua, mending beli mie, hayu," kata gue, mereka semua ngikut.
Berlima jajan ke kantin yang deket kelas 7-4, jajannya beda-beda sih. Gue sama Safira mie, Lia sama Keiran jajan cireng di kantin deket kelas 8-3. Amber ga jajan, uangnya udah abis tadi pas beli minuman warna merah darah itu. Ngumpul di belakang kelas, di bangku Safira. Ambil sembarang kursi duduk berlima. Gue ngelamun pas mereka asik-asik ngobrol random kepikiran kata-kata yang di ucapin Stef sama mereka berempat tadi. Mungkin benar dia suka sama gue. Kalo iya beneran kenapa harus sukanya sama gue?
