Bab 12 : Kencan

422 49 1
                                    

"Sampai kapan kau akan terus merajuk?"

Renjun menoleh sejenak dan mendapati Jaehyun tengah berdiri menyandar pada pintu kamarnya.

"Humph!" Renjun menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, mengabaikan Jaehyun yang sekarang telah berada di tepian ranjangnya.

Jaehyun menarik selimut itu dan menarik Renjun. Kini, posisi Renjun adalah duduk di tepian ranjang dengan Jaehyun yang berdiri sembari mengelus tengkuknya.

"Berhenti merajuk atau aku akan membunuhmu"

Renjun mengerucutkan bibirnya. Seharusnya Jaehyun membujuknya bukan mengancamnya!

Jaehyun terkekeh dan mencubit hidung Renjun. Setelah itu, ia langasung menggendong Renjun ala bridal style dan membawanya ke lantai bawah.

Renjun tak memberontak sama sekali karena ia tahu, itu akan percuma.

Jaehyun membawa Renjun ke arah jalan yang sangat asing bagi Renjun. Sepanjang perjalanan, Jaehyun maupun Renjun sama-sama diam. Hingga akhirnya, sampailah mereka di sebuah festival. Renjun bingung.
Festival apa ini?

Renjun keluar dari mobil karena melihat Jaehyun keluar.

"Tuan, festival apa ini?"

"Festival hari ulang tahun dewa kehidupan"

"Dewa.. kehidupan..?" Renjun merasa familiar. Apa dia pernah mendengarnya di suatu tempat?

"Lalu, untuk apa kita kemari?"

"Berkencan"

"Ah.. berken--hah?" Renjun menatap Jaehyun dengan tatapan polos. Berkencan? Kencan? Dia dan Jaehyun? Sungguh? Renjun tidak bermimpi?

Jaehyun berjalan mendahului Renjun membuat pemuda rubah itu segera berlari kecil mengikutinya. Renjun terus mengikuti langkah Jaehyun dengan terburu-buru.

"Tuan, bisakah kau berjalan lebih santai?"

Jaehyun menoleh sejenak dan tersenyum tipis melihat Renjun yang berjalan tergesa-gesa mengikuti langkahnya yang sebenarnya santai.

Duk

"Em" Renjun mengerucutkan bibirnya saat dahinya bertubrukan dengan punggung lebar Jaehyun.

Jaehyun berbalik dan mengulurkan tangannya membuat Renjun mengernyit, namun akhirnya Renjun menerima uluran tangannya.

Pipi Renjun merona saat kini keduanya berjalan sambil bergandengan tangan mengitari tempat yang ramai itu. Menikmati cahaya-cahaya lampion dan beberapa pertunjukan yang sangat asing bagi Renjun.

"Oh!?" Mata Renjun berbinar membuat Jaehyun penasaran dan melihat ke arah yang dilihat Renjun.

"Aku ingin beli itu!" Ujar Renjun sambil menunjuk-nunjuk sebuah tempat dimana terdapat bando, topi dan aksesoris lainnya yang tersedia.

Jaehyun hanya memandangi Renjun yang sibuk melihat ini dan itu. Beberapa kali Renjun memakaikan bando kepadanya. Dan ia hanya diam agar tidak merusak mood rubah kecilnya.

"Hm.. tidak ada yang--eh?" Renjun langsung mengambil sebuah mahkota dengan pernak pernik merah dan memakaikannya di kepala Jaehyun.

"Selamat malam yang mulia Jaehyun, saya Renjun akan melayani anda dengan sepenuh hati--hehehe" Renjun tertawa kecil menertawakan tingkahnya sendiri.

Jaehyun tersenyum melihat apa yang dilakukan Renjun. Tiba-tiba, matanya tertuju ke arah sebuah mahkota dengan pernak pernik berwarna biru muda dan memakaikannya ke kepala Renjun.

"Selamat malam yang mulia Renjun, saya Jaehyun dari kerajaan negeri seberang ingin meminang anda" ujar Jaehyun sambil menyodorkan sebuah cincin yang memang tersedia disana.

The Evil [JAEREN]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora