chapter 8

2.4K 126 23
                                    

Happy Reading 💜

•••••••
••••••
        •••••       
          ••••         
•••
••
💜
••
•••
••••
•••••
••••••
•••••••
••••••••

Eh?! Kenapa... Aku disini? Kenapa aku sedang mengetik?

"COK! ZAYDEN GUE! ZAYDEN GUE!"

"Kenapa lagi lu?"

Zayden? Mereka lagi ngomongin Zayden? Siapa ya, mereka? Kok kayak kenal suaranya.

"ZAYDEN GUE LAGI SKARAT BUTUH NAFAS BUATAN GUE! HUHUHU"

"Mesum lu ye! Kagak baik begitu lu, udah nanti aja galau nya. Kalau bos denger ngamuk ntar! Gue juga kena imbas nantinya!"

"OMAIGAT! ADA CHAPTER BARU NIH BARU LIRIS LAGI!"

"Emang dasarnya cerita fiksi ya, masa ada nama bunga Vrecella, sih. Aneh, deh"

"Ya namanya juga cerita, lah. Gitu aja dianggap serius, sih. Baperan lu, mah!"

"Yeee sembarangan! Ih sweet banget gak sih! Cowoknya lindungin si tuan putri eh tuan putrinya juga nyelamatin pangerannya aaaaaa... Iri gue cok!"

"Hadeh... "

Rasanya aku tidak asing dengan percakapan ini. Percakapan saat aku sedang bekerja dikantor. Mereka berdua memang sering bergosib. Ditambah mereka bekerja berdampingan. Serunya punya teman yang bisa diajak berbagi cerita. Eh? Apa aku ngiri? Bentar-bentar...

Kenapa tubuhku terus bergerak sendiri, sih? Kenapa juga aku tiba-tiba balik kemasa ini? Kepalaku berdenyut lagi. Bangke emang!

"Arabell... "

Suara apa tu? Macam hantu je.

"Arabell... "

Arabell...

Arabell..

Arabell







"HAH!?"

Matanya terbuka lebar saat tubuhnya seakan ada yang menarik paksa untuk bangun. Ia terengah-engah dengan wajah yang dibasahi oleh keringat dingin.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya seseorang dengan raut yang bingung. Pasalnya sudah sedari tadi ia menyaksikan Arabella terus mengingau tidak jelas. Jadi dia mencoba terus untuk membangunkannya tadi.

"Aku udah wisata masa malu... Rasanya sangat membagongkan... " Gumamnya dengan menundukkan kepala. Ia merasa kepalanya masih berdenyut sakit. Seperti tertusuk-tusuk jarum, anjay.

"Ehm... " Orang itu bergumam pelan seakan menahan ucapannya yang hendak ia ungkapkan.

"Ah tuan Duke! Bagaimana keadaan Zayden? Dia udah mendingan belum?" Tanyanya di sela-sela keheningan.

Duke terdiam beberapa saat sebelum ia menjawab dengan lesu. "Ya, keadaannya tidak ada yang berubah. Dia bahkan, semakin cukup parah..." Katanya dengan sorot mata yang sendu. Ia tak bisa berbohong untuk perasaannya saat ini.

Arabella menghela nafasnya pelan lalu merebahkan tubuhnya lagi. Ia termenung memikirkan mimpi yang tadi. Apakah mungkin mimpi itu sebuah petunjuk?

"Em... Tuan Duke, apa anda tau bunga Vrecella?" Tanyanya.

Become Stepmother Where stories live. Discover now