9

4K 146 0
                                    

Estelle

Aku telah berdiri di depan pintu kelasku, ku tarik nafas dalam dalam, dan akhirnya kulangkahkan kaki memasuki ruangan yang di dalamnya sudah banyak mata yang menatapku tajam, seolah aku adalah sampah yang menjijikkan.

Di sudut ruangan itu, kulihat Narnia sedang duduk bersama beberapa siswa lain, mereka tampak tertawa, dan sesekali melirikku tajam, aku tau mereka sedang membicarakanku.

Ku dengar pelan, Aurel tidak masuk karena kejadian pembunuhan ayahnya tempo hari, dia pasti sangat trauma akan kejadian itu.

Di luar sana, beberapa siswa juga terlihat mencari seseorang di kelas ini, dengan tatapan ingin tahunya.

"Yang mana sih?" Tanya seseorang yang berbadan besar, rambut di catok dan softlens dengan warna mencolok itu.

"Siapa?"

"Lonte kelas kalian, si Esteh? Estelle?" Aku mendengarnya sangat jelas, karena tempat dudukku tak terlalu jauh dari pintu masuk kelasku.

Entahlah, beberapa hari ini aku tidak masuk sekolah, dan aku bahkan tak tau apa yang terjadi, sampai namaku dengan gemparnya disebut sebut.

"Oh itu, cantik sih, cuma lesbi" kalimat itu terdengar jelas di telingaku, sangat menusuk ulu hatiku, dan aku berpikir sejenak, dari siapa mereka tau, sedangkan yang tau hubunganku dengan Carina hanyalah Narnia. Tidak, aku ralat, aku dan Carina masih menjalin hubungan yang tidak jelas, bahkan aku tak tau apakah kami sama sama mempunyai perasaan itu, atau hanya partner sex yang bahkan tak kusangka itu terjadi begitu saja.

"Kok lo bisa temenan sama dia sih Na?" Suara di belakang sana ku dengar, kalau tidak salah, namanya Rya, biang gosip di kelas ini.

Ku lihat dengan sudut mataku, dia hanya tersenyum tak miring, dia benar benar merendahkanku.

Kejadian ini mungkin akan terus berlanjut, aksi bullyan yang tak pernah ku sangka adalah ulah teman baikku sendiri.

Aku tak menghiraukannya, lagi pula sebentar lagi aku akan meninggalkan sekolah ini, setelah itu, aku anggap semuanya berakhir. Semoga saja aku kuat.

******

Di koridor kelas, berjalan seorang wanita, dengan rambut hitam pekat, dan baju yang terlihat pas dengan proporsi tubuhnya, dia adalah Carina, wanita misterius yang menyimpan banyak rahasia.

Dia berhenti sejenak, melihat ke arah mading sekolah, yang tertempel banyak foto foto Estelle, entah siapa pelakunya, yang jelas dia telah mencurigai seseorang.

"Ah dasar jalang, haruskah aku memberinya pelajaran?" Batin Carina kemudia melanjutkan langkah nya setelah mengambil semua tentang Estelle yang tertempel di mading sekolah itu.

Jam istirahat tiba, tak seperti biasanya, Narnia pergi keluar kelas bersama teman teman barunya, sedangkan Estelle duduk di dalam sambil merebahkan kepalanya, terlihat dari tatapan itu dia terlihat ingin menangis.

"Kalau mau nangis, nangis aja" Carina datang membawa kotak bekal makan siang nya dan menarik kursi lalu duduk di samping Estelle.

"Kak..." panggil Estelle, tampaknya dia ingin membicarakan sesuatu.

"Yes baby?" Untung saja di kelas itu tak ada siapapun, hanya mereka. Seisi sekolah telah tau penyimpangan Estelle, namun mereka tak tau dengan siapa Estelle menjalin hubungan.

"Bisa ga?, kalau di sekolah kita jangan terlalu dekat, aku udah muak dengar omongan mereka" pinta Estelle, matanya telah terlihat berkaca kaca.

Cinta? Tak ada siapapun yang berhak mengatur dengan siapa seseorang harus jatuh cinta.

"I know" Carina berdiri, meninggalkan Estelle yang tampak merasa bersalah, gadis itu hanya takut Carina akan salah paham dengannya.

Estelle bahkan tak tau, perasaan apa yang selalu mendorongnya untuk menerima Carina begitu saja, cinta? Mungkin saja, atau hanya perasaan biasa karena Carina sangat mirip dengan ibunya.

Waktu berlalu seperti biasa, sangat cepat, namun tidak seperti yang dirasakan Estelle, waktu berjalan sangat lambat ketika dia tidak menginginkan sesuatu terjadi.

Bel tanda masuk telah berbunyi, beberapa dari mereka mulai memasuki kelas.

"Ih jangan deket deket, ntar lo ketularan lesbinya" mendengar kalimat itu, seisi kelaspun tertawa.

Estelle hanya mampu berpura pura tak mendengar itu semua, meski jelas apa yang ia rasakan saat ini.

Di sisi lain, di sebuah ruangan, Carina sedang duduk di depan layar kaca, senyum di bibirnya tak berhenti sejak tadi, saat sebuah berita yang di tayangkan di depannya.

"Seorang anggota DPR ditemukan tewas dengan lubang peluru di kepalanya, saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut, sebuah bukti ditemukan di kamar korban, penggelapan dana pemerintah sebesar 2,7 triliun"

"Hahaha, ahahahahaha" Carina tertawa lepas, dengan tatapan yang sulit untuk dideskripsikan.

"See?, Estelle, setidaknya itu yang bisa aku lakukan untuk kita" batin Carina, wanita itu membenarkan kacamatanya, lalu membuka pintu dan berjalan menuju kelas tempat dia akan mengajar.

Begitu banyak teka teki yang belum terpecahkan, tentang Carina yang begitu misterius.

Satu yang pasti, Estelle mulai merasakan cinta disana, tapi hubungan yang mereka jalani, tak ada kepastian.

"Apa aku sudah jadi milik Carina?" Pertanyaan itu yang ingin Estelle tanyakan, setiap mereka selesai melakukannya.

I'm Under Your Spell [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt