07. Keputusan Salma & Rony.

2.1K 106 2
                                    

Salma menatap layar ponselnya dengan tatapan kosong. Layar ponselnya itu menunjukkan kontak telepon Rony. Sedaritadi Salma ingin menelepon Rony, meminta Rony untuk datang ke apartemennya, namun dia ragu. Salma ingin membicarakan semuanya dengan Rony, dan mencari jalan keluar terbaik untuk masalahnya dengan Rony. Apapun hasil akhirnya nanti, Salma akan mencoba untuk menerimanya dengan lapang dada.

Dengan ragu, Salma memencet nomor telepon Rony, menelepon pacarnya itu.

"Halo, Seng. Ada apa?" tanya orang diseberang telepon.

"Sayang, kamu lagi dimana? Lagi sibuk gak hari ini?" tanya Salma.

"Enggak kok, aku udah gak ada kerjaan hari ini. Aku baru aja selesai ngerjain kerjaan di kantor," ucap Rony. "Ada apa?"

"Bisa ke apartemen aku, gak? Ada hal yang ingin aku bicarakan sama kamu," ucap Salma.

"Bisa. Yaudah, aku ke apartemen kamu sekarang ya,"

"Iya. Hati - hati ya, Sayang. I love you,"

"I love you, more,"

Tut.

Salma beranjak dari tempat duduknya, berlalu masuk ke dalam kamar mandi. Salma menatap pantulan wajahnya di cermin. Matanya sangat sembab, efek karena sedaritadi dia menangis. Salma menyalakan kran air, membasuh wajahnya itu agar tidak terlalu sembab. Setelah itu, Salma berlalu keluar dari kamar mandi, menunggu Rony datang di ruang tamu.

***

Tok. Tok. Tok.

Salma bangkit dari tempat duduknya ketika mendengar pintu apartemennya diketuk. Salma berjalan mendekati pintu apartemennya itu, membuka pintu apartemennya lebar.

"Masuk, Ron," ucap Salma.

Rony masuk ke dalam apartemen Salma. Tatapan Rony langsung tertuju pada mata sembab Salma, menandakan bahwa perempuan itu habis menangis. Salma terlihat seperti sedang dalam keadaan tidak baik - baik saja.

"Ca, kamu kenapa? Kok mata kamu sembab?" tanya Rony.

Salma memeluk tubuh Rony erat. Tangis Salma kembali pecah di pelukan Rony, membuat Rony semakin bingung dengan keadaan Salma.

"Hey, kenapa nangis? Cerita sama aku kamu kenapa?" tanya Rony lagi.

"Aku sayang sama kamu, Ron." ucap Salma dengan suara bergetar.

Rony mengelus punggung Salma, mencoba menenangkan pacarnya itu. Rony membawa Salma duduk di sofa yang ada di ruang tamu, menatap manik mata Salma lekat.

"Cerita sama aku, kamu kenapa? Kenapa tiba - tiba kamu bicara seperti itu?" tanya Rony.

"Kita putus aja ya, Ron," ucap Salma dengan suara pelan, namun masih mampu Rony dengar.

Rony mengerutkan keningnya, tak mengerti maksud ucapan Salma."Ca, kamu ngomong apa sih? Kita lagi baik - baik aja loh, gak ada masalah apa - apa. Kenapa kamu tiba - tiba minta putus?" tanya Rony.

"Ibu minta aku untuk mengakhiri hubungan kita." ucap Salma sambil menunduk.

Rony terdiam, sedikit syok mendengar apa yang keluar dari bibir Salma. "Kenapa ibu tiba tiba minta kita putus?" tanya Rony.

"Hubungan kita rumit, Ron. Kita punya amin yang sama, tapi kita lupa kalau iman kita beda. Aku gak mungkin meninggalkan Tuhan aku, dan aku juga gak mungkin meminta kamu untuk meninggalkan Tuhan kamu."

Long Distance Religion ✨Where stories live. Discover now