20. Wedding day.

2.8K 131 10
                                    

Hari ini adalah hari yang di tunggu - tunggu oleh Salma dan Rony. Hari ini adalah hari pernikahan mereka, hari yang sangat sakral menurut mereka. Salma sudah siap dengan gaun berwarna putih yang dia kenakan dan riasan make up yang mempercantik penampilannya hari ini. Ditempat lain juga sudah ada Rony yang sudah duduk di hadapan Firman, siap untuk mengucapkan ijab kabulnya.

"Rony, apakah kamu sudah siap?" tanya bapak penghulu.

"Siap, pak," ucap Rony tegas.

Rony dan Firman mulai berjabat tangan,  bersiap untuk mengucapkan ikrar ijab kabul. Suasananya sangatlah tenang, pada tamu undangan hanya diam, memperhatikan Rony.

"Saya nikahkan anak kandung saya, Salma Salsabil Aliyyah binti Firman untuk anda Rony Parulian Nainggolan bin Herry Hermawan dengan mas kawin logam mulia sebesar 100 gram, uang tunai sebesar 150.000.000, serta alat sholat, dibayar tunai,"

"Saya terima nikah dan kawinnya Salma Salsabil Aliyyah binti bapak Firman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai,"

"Bagaimana para saksi, sah?"

"Sah,"

Raut wajah tegang kini sudah berubah menjadi ketenangan ketika sadar bahwa dirinya sudah berhasil mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan napas. Proses menegangkan itu sudah berhasil Rony lewatkan. Rony hanya tinggal menunggu Salma datang, dan duduk disampingnya.

"Selamat ya, Nak," ucap Firman memberi selamat.

"Terimakasih banyak, ayah," ucap Rony.

Salma datang di dampingi oleh Nabila dan Diva, yang berdiri di sebelah kanan dan sebelah kiri Salma. Dua perempuan itu mengantar Salma sampai Salma duduk di bangku yang ada di samping Rony.

"Silahkan dicium tangan suaminya," ucap bapak penghulu.

Salma mengambil tangan kanan Rony, mencium punggung tangan lelaki yang sudah sah menjadi suaminya itu.

Sesi selanjutnya adalah sesi pemasangan cincin nikah. Rony terlebih dahulu memasangkan cincin nikah di jari manis Salma, diakhiri dengan kecupan di kening Salma. Setelah itu, barulah Salma yang memasangkan cincin nikah di jari manis Rony, diakhiri dengan mencium punggung tangan suaminya itu.

Suara tepuk tangan meriah ketika sepasang suami istri itu sudah saling menyematkan cincin nikah di jari manis mereka.

Salma dan Rony naik ke atas pelaminan, menyambut para tamu undangan yang datang ke acara pernikahan mereka. Senyum keduanya terlukis lebar dibibir keduanya, menyambut para tamu undangan yang menghampiri mereka.

"Happy wedding kak Salma, kak Rony!! Samawa ya, semoga secepatnya diberi momongan, biar aku bisa dapat keponakan," ucap Nabila.

Salma menarik Nabila ke dalam pelukannya. "Amin. Thank you so much, Nab. Gue juga mendoakan yang terbaik untuk hubungan Lo sama Paul," ucap Salma.

"Semoga nanti aku juga bisa ada dititik ini ya, Kak, sama Kak Paul," ucap Nabila.

"Pasti bisa dong. Gue yakin ada jalan keluar untuk hubungan kalian ini," ucap Salma.

Salma melepaskan pelukannya, menyambut para tamu undangan lain yang datang.

"Ca, Ron, happy wedding. Gak nyangka gue, kalian bisa ada dititik ini. Sekalinya go publik, langsung nikah. Bahagia selalu ya, couple goals ku," ucap Novia, teman satu management mereka.

"Thank you so much, Nov. Lo juga cepat - cepat punya pacar ya, biar gak jadi nyamuk terus," ucap Rony.

Novia mencubit perut Rony. "Enteng banget tuh mulut ngomong!" ucap Novia kesal.

Long Distance Religion ✨Where stories live. Discover now