Khaotung Thanawat adalah alien yang hidup di bumi selama 400 tahun, dan ia harus merahasiakan identitas aslinya. Selama tinggal di bumi, ia harus selalu berganti identitas juga profesinya sebab fisiknya tak menua sekalipun. Berasal dari planet lain...
Tulisan ini terinspirasi dari sebuah serial drama korea dengan judul yang sama. Jadi kemungkinan besar alur dan ceritanya memiliki kemiripan dengan aslinya. Tahun dan nama Raja dalam cerita di ambil dari nama Raja dalam sejarah kerajaan Thailand Ayutthaya pada masanya. Selain dari itu, tulisan ini 100% hasil karangan penulis.
Happy Reading~
****
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Catatan sejarah dinasti Ayutthaya, 40 tahun setelah raja Naresuan menyatakan merdeka dari Burmase ( Tahun 1583 Raja Naresuan menyatakan merdeka dari Burmase, lalu di tahun 1629 adalah akhir dari dinasti Sukhothai ).
Di langit pada dinasti Ayutthaya terlintas sebuah benda besar berbentuk piringan, melesat secepat anak panah. Bersamaan dengan suara gemuruh, benda itu lalu menghilang dalam sekejap mata. Kemudian langit kembali terlihat bersih tanpa awan satu pun saat itu.
13 Oktober 1623, Ayutthaya..
Sebuah iring-iringan mengawal sebuah tandu melintasi lebatnya hutan. Para pengiring tandu mengenakan pakaian putih berkabung. Mereka semua menangis, mengasihani nona mereka yang berada di dalam tandu. Ia kehilangan suami untuk selamanya di usia 15 tahun, bahkan ia belum sempat melihat wajah sang suami. Dan sekarang ia harus menjadi janda untuk selamanya.
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas langit dan angin pun bertiup sangat kencang. Mereka di kejutkan dengan adanya benda berbentuk piringan raksasa memenuhi langit di atas mereka. Mereka terhuyung tak mampu berdiri tegak akibat kencangnya angin yang di timbulkan oleh benda asing di atas mereka.
Sang nona berteriak meminta bantuan para pengiring untuk mengeluarkannya dari dalam tandu. Tapi mereka semua tak mendengarkan teriakannya. Mereka sibuk menyeimbankan diri agar tak terbawa angin. Angin semakin kencang menyapu apapun yang ada disana. Ranting-ranting dan dedaunan semuanya terbang terbawa angin. Para pengiring tidak lagi sanggup menangani angin yang terlalu kencang. Mereka pun akhirnya berlari meninggalkan tandu, berusaha untuk mencari tempat perlindungan tanpa menghiraukan nona mereka yang masih berada dalam tandu.
Tiba-tiba tandu itu terbang terbawa angin sampai ke tepian jurang. Jendela tandu sedikit terbuka akibat dari tandu yang hampir jatuh ke jurang, menampakkan jurang yang sangat dalam. Seketika matanya terbelalak melihat dalamnya jurang di hadapannya. Ia benar-benar pasrah jika tandunya jatuh ke dalam jurang. Ia pejamkan matanya rapat-rapat mempersiapkan kuat-kuat kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya.
Namun tiba-tiba waktu terhenti, seluruh benda berhenti bergerak tak terkecuali. Terlihat dari kejauhan seorang pria berpakaian serba hitam berjalan di antara benda-benda yang berhenti bergerak. Ia berjalan perlahan mendekati tandu yang hampir jatuh kejurang. Ia tarik ujung pegangan tandu dan dengan mudah membawanya sedikit menjauhi jurang.
