BATIN LUKA

117 151 0
                                    

Di malam menyapa, keindahan di jalan kota tertempuhi oleh banyaknya kendaraan berlalu-lalangan.

Sesosok Gafi yang saat ini tengah menempuh perjalanan dengan mobil mewahnya, dengan tujuan yang dirinya ingin menjemput kekasihnya yang tengah berada di luar.

Di kabarkan saat ini Mayang yang tengah berjalan-jalan di luar bersama sahabatnya yaitu Gaura istri dari Gafi, di karenakan waktu berjalan-jalannya sudah habis, dan juga sudah saatnya keduanya pulang, Mayang pun meminta Gafi untuk menjemput dirinya.

Saat ini perjalanan Gafi sudah sampai di dekat jalan di mana Mayang meninggunya, posisi Mayang masih tengah bersama Gaura.

Mobil Gafi yang masih berjalan mengarah pada tempat Mayang dan juga Gaura.

"Nah itu cowok aku, udah dateng," Ucap Mayang yang memahami bentuk mobil Gafi yang tengah menghampiri ke arahnya.

Saat Gaura yang tadi tengah tertawa-tawa bahagia, seketika tawanya itu menghilang, dengan ia yang sadar memandang ke arah mobil Gafi.

Gaura diam menatap getir ke arah mobil tersebut.

Hingga sampai Gafi menghentikan mobilnya di dekat kedua gadis itu, Gafi pun langsung membukak kaca mobilnya.

Gafi lamgsung tersadarkan memandang ke arah Gaura, ia sendiri pun baru mengetahuinya bahwa ternyata Mayang pergi bersama Gaura

Namun Gafi hanya memandangnya seolah-olah biasa saja dan seperti asing tak mengenalnya.

Gaura terus terdiam tunduk, dengan sikap yang sama-sama seperti tak mengenalnya, wajahnya begitu gelisah.

"Ayank!" Sapa Mayang langsung menyambutnya gembira.

Gafi tersenyum senang menyapanya, sembari sedikit melirik ke arah Gaura yang berdiri di belakang Mayang.

"Ayank lama banget datengnya," Ucap Mayang pada Gafi.

"Maaf ya, tadi macet soalnya."

"Ouh, gitu."

"Hehe," Dengan senyum gugupnya, Gafi terus melirik-lirik gelisah ke arah Gaura.

"Ay, peluk boleh?" Tanya Mayang pada Gafi, dengan ia yang sudah langsung bersiap-siap ingin memeluk Gafi.

"Eh-heh-heh, jangan, jangan, malu ada temen kamu, hehe," Ucap Gafi menolak  dengan gugup.

Mayang langsung menoleh ke arah Gaura."Ouh iya lupa, maaf ya Ra," Ucap Mayang pada Gaura tidak enak, ia baru kefikiran bahwa di dekatnya ada Gaura.

"O-ouh iya gak papa, santai aja, hehe," Ramah Gaura, dengan di dasari senyuman palsu di bibirnya.

Batinnya begitu tertindas rasanya.

Gafi terus memperhatikan gelisah ke arah istrinya, dengan perasaan khawatir.

"Yaudah yang, ayok anter pulang," Ajak Mayang akan melangsungkan perjalanan.

"Mmm ... Yaudah, a-ayok," Gugup.

Mayang menyrengut bingung ke arah Gafi. "Kamu kenapa sih? Dari tadi kek gugup banget."

"O-ouh, e-enggak, a-aku gak papa, hehe."

Gaura yang terus mengalihkan padangannya ke arah lain, agar ia tidak melihat pemandangan yang membuatnya pedih di depannya itu, rasanya benar-benar sakit sebenarnya, namun ia terus berusaha menahannya.

"Yaudah ayok pulang, yank."

"Yaudah cepet masuk mobil."

Mayang kembali menoleh dan menghampirinya. "Ra aku pulang dulu ya, muah, muah," Pamit Mayang pada Gaura seraya cupika-cupiki.

KALIMAT CINTA tak TertataHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin