DUGAAN?✍️

103 69 0
                                    

Terlihat sesosok mendiang Gaura yang rupanya tengah menempuh perjalanan pulangnya menuju ke rumahnya usai lelah bekerja, tanpa transportasi ia hanya memanfaatkan perjalanan kaki.

Langkahnya begitu cepat dengan tampak kegugupannya, dan raut-raut gelisahnya. Hal ini sudah menjadi kebiasaannya, hanya karena ingin bisa mencukupi kebutuhan dirinya sendiri di setiap hari, ia rela  berkesusahan dengan berpontang-panting kerja hingga membela-belakan  pulang larut malam, di tambah ia harus melawan rasa takutnya di setiap hari, pada ketika dirinya pulang larut malam dengan seorang diri.

Ya Allah, Gaura takut ya Allah, lindungilah hamba ya Allah, ucapnya dalam hati dengan gelimang rasa takutnya.

Sudah banyak langkah kaki yang ia lalui sedemikian dari rute ke rute hingga melewati suasana jalan bebas dengan tak begitu di penuhi  banyaknya kendaraan, mungkin hanya ada beberapa saja yang masih berlalu lintas, itu pun langka dengan adanya satu ataupun dua, karena posisinya pun sudah sangat larut malam.

Datangnya sebuah pancaran cahaya yang tiba menyorot tajam  membiasi langkah jalan wanita itu dari arah blakang, hingga  membuat wanit itu reflek berhenti  dan menoleh ke arah titik pusat, sungguh silaunya cahaya lampu sen yang menerjang masuk menembus ke dalam manik matanya, sehingga membuatnya seketika menghalangi kedua matanya dengan punggung tangannya. Rupanya itu sebuah mobil yang tengah melaju lambat di belakangnya, hal itu tak menjadikan masalah baginya, ia pun kembali melanjutkan langkah jalannya.

Saat di nanti oleh perasaan wanita itu, hingga beberapa menit dengan sembari melangkahnya jalan cepat, namun tampaknya mobil itu memang sengaja melaju lambat dengan membuntuti arah jalannya.

Apa mobil itu mengikutiku? Untuk apa? Siapa dia? Apa penculikan? Perasaan cemas itu di hadiri oleh pikiran buruknya sendiri. Dengan langkah-langkah yang di sertai lirikan penuh mengawasi pada di mana yang membuatnya curiga.

Awalnya memang tak ingin berpikir buruk apapun terhadap pengendara mobil tersebut, namun kian pikiran buruk itu muncul dengan sendirinya hingga menciptakan kekacauan dalam hatinya.

Langkah kakinya semakin terkebat-kebat, dengan di sertai kepanikannya yang sudah terukir jelas di raut wajahnya.

Ia tak ingin berpikir buruk terhadap pengendara mobil tersebut, namun bagaimana bisa? Sedangkan  tindakan pengendara itu seperti orang yang mencurigakan. Kian membuat wanita itu menjadi semakin ketakutan.

Ya Allah lindungilah hamba, siapa ia ya Allah? Hamba takut.

Ntah apa tujuan pengendara mobil tersebut terus mengikutinya, saat mendapati Gaura yang sudah terlihat semakin menjauh dari jaraknya, ia pun segera melajukan cepat gas mobilnya agar bisa segera membalapnya.

Hal itu semakin membuat Gaura untuk berusaha tetap berwaspada. Dengan rasa  kecemasannya yang kian melanda, hingga membuatnya langkah kakinya yang semakin terbirit-birit dengan langkah yang begitu cepat.

Ya Allah hamba takut, ya Allah takut ya Allah, jeritannya dalam hati.

Trit! Trit! Trit!
Bunyi tlakson yang terdengar tiba-tiba  itu sontak mengejutkan Gaura, dengan Gaura merasa seakan itu tengah memanggilnya.

Tingkah Gaura yang semakin di buat kelabakan, dengan di sertai pikiran kacaunya yang membuatnya terkalang-kabut. Saat merasa bahwa mobil mencurigakan itu sudah berhasil mendekatinya, ia pun semakin meninggikan kecepatan langkah jalannya, ia begitu tak peduli seberapa lelah dirinya.

Trit! Trit! Trit!
Pengendara itu semakin sering membunyikan alat tlaksonnya, seakan benar memanggilnsa.

Namun ... Apa yang terjadi? Ternyata di balik mobil menakutkan itu bukanlah penjahat ataupun siapa, melainkan Lucas teman Gaura sendiri. Ah, membuatnya panik saja.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 17 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KALIMAT CINTA tak TertataWhere stories live. Discover now