13

724 75 3
                                    

Ahyeon dan Lin yi telah sampai di mansion, sebenarnya Ahyeon ingin bertanya mengenai Jennie sejak didalam mobil tapi melihat wajah Lin yi yang sedang kesal Ahyeon jadi mengurungkan niatnya.

"Kamu tunggu disini biar appa ambilkan es batu untuk mengompres tanganmu" ujar Lin yi dan diangguki Ahyeon

Saat menunggu Lin yi mengambil es batu diruang tengah mansion nyonya Jung datang.

"Kenapa kamu disini Ahyeon?, Kamu harus istirahat besok kamu sekolah" ucap nyonya Jung lembut
"Aku sedang menunggu appa mengambil es halmeoni"
"Es?, Es apa?"
"Es batu untuk mengompres pergelangan tangan ku" ucap Ahyeon sambil memperlihatkan kedua pergelangan tangannya yang memerah karena genggaman yang keras

"Oh.. kenapa dengan tanganmu bisa seperti ini" khawatir nyonya Jung
"Mmm... Tadi appa menariknya sedikit keras"
"Dimana appamu? kenapa bisa ia menarik putrinya dengan keras sampai memerah seperti ini, biar nanti halmeoni yang memarahinya"
"Sebenarnya tidak hanya appa yang menarik tangan ku tapi juga Kim Jennie" cicit Ahyeon pelan tapi masih bisa didengar oleh nyonya Jung
"mworgao?, Kim Jennie?"
"Ne halmeoni, tadi aku dan appa bertemu dengan Jennie eonni saat dikasir, aku tidak tau ada apa dengan mereka tetapi sepertinya mereka memiliki masalah, apa halmeoni tau"
"Mm..ha halmeoni tidak tau"bohong nyonya Jung

"Yah... Aku kira halmeoni tau" ucap Ahyeon sedikit kecewa

Dan saat bersamaan Lin yi datang dari dapur membawa kantung berisi es batu

"Apa yang eomma tidak tau?" Tanya Lin yi sambil mendudukkan dirinya didekat Ahyeon

"Bukan apa-apa, nanti setelah selesai mengobati tangan Ahyeon temui eomma di perpustakaan ada yang ingin eomma bicarakan" ucap nyonya Jung pada Lin yi dan diangguki Lin yi

"Dan Ahyeoni setelah appamu selesai mengobati tangannya kamu langsung kekamar istirahat arra!" Ucap nyonya Jung sebelum pergi meninggalkan Ahyeon dan Lin yi

"Ne halmeoni"

"Appa kenal dengan Jennie eonni?"tanya Ahyeon pada Lin yi setelah ditinggal nyonya jung

"Ani" jawab Lin yi dingin
"Lalu kenapa tadi Jennie eonni ingin berbicara dengan appa?"
"Mollayo"
"Aku kira appa kenal dengan Jennie eonni"
"Sudahlah jangan tanyakan itu lagi, kamu kan sudah tidak boleh mengidolakannya lagi "
"Ne appa mianhe"

"Sudah selesai.... jika besok pagi masih memerah appa akan bawa kerumah sakit, sekarang masuklah kekamar dan tidur"
"Ne appa"

Setelah memastikan Ahyeon masuk ke kamarnya Lin yi bergegas menuju perpustakaan yang ada di mansion karena sudah di tunggu oleh nyonya Jung.

"Eomma ada apa?" Tanya Lin yi"Begini apa benar kamu dan Ahyeon bertemu dengan Jennie?""Ne eomma benar'"Kalian bahkan saling menarik tangan Ahyeon dan sampai memerah pasti terjadi sesuatu Li yi katakan pada eomma""Sebenarnya tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Eomma ada apa?" Tanya Lin yi
"Begini apa benar kamu dan Ahyeon bertemu dengan Jennie?"
"Ne eomma benar'
"Kalian bahkan saling menarik tangan Ahyeon dan sampai memerah pasti terjadi sesuatu Li yi katakan pada eomma"
"Sebenarnya tadi...." Lin yi pun menjelaskan kejadian tadi saat dia akan membayar dikasir dan bertemu dengan Jennie

"Jadi Jennie tau kalau Ahyeon putri mu?"
"Sepertinya begitu, soalnya tadi dia ingin membicarakan sesuatu tapi karena tangan Ahyeon sakit dan memerah, dia tidak jadi berbicara padaku"
"Aku rasa dia ingin memastikannya sendiri padamu apakah Ahyeon memang benar putrinya, dan tadi kamu bilang jika Ahyeon memanggil Jennie dengan sebutan eonni?"
"Ne eomma sepertinya mereka memang saling mengenal"
"Tentu saja mereka saling mengenal karena Ahyeon sering datang ke acaranya"

"Jadi eomma apa aku harus membawa Ahyeon ke Amerika saja supaya dia tidak bisa membawa Ahyeon pergi"
"Tidak!, Apa yang kamu katakan aku tidak akan bisa jauh dengan Ahyeon kita tunggu saja seperti apa kedepannya jika memang dia berniat mengambil cucuku maka aku tidak akan biarkan itu terjadi"
"Eomma benar aku juga tidak akan membiarkan Jennie mengambil putriku"
"Oh ya Lin yi sepertinya Ahyeon curiga pada mu jika kamu memilik masalah dengan Jennie, kamu tau jika Ahyeon adalah orang yang sangat peka, dia akan tau keadaan sekitarnya jika tidak sedang baik-baik saja jadi berusaha bersikap normal didepannya"
"Ne eomma"
"Kalau begitu istirahatlah, eomma juga akan istirahat sekarang" ucap nyonya Jung dan diangguki oleh Lin yi

Dan setelahnya Lin yi memutuskan untuk kekamar Ahyeon dan mengecek keadaan Ahyeon apakah dia sudah tidur atau belum

Ceklek

"Syukurlah Ahyeon sudah tidur, appa tidak akan membiarkan dia mengambil mu dari appa halmeoni dan harabeoji, appa sangat menyayangi mu" ucap Lin yi di sebelah Ahyeon yang tertidur setelah itu dia mengecup kening Ahyeon lembut lalu keluar menuju kamarnya.

Setelah Lin yi keluar dari kamar Ahyeon, Ahyeon membuka matanya sejak tadi dia tidak tidur karena masih memikirkan tentang kejadian dikasir restoran tadi, tapi setelah kedatangan Lin yi barusan Ahyeon jadi bingung dengan apa yang dikatakan appanya.

"Siapa yang akan membawaku pergi meninggalkan appa halmeoni dan harabeoji?" Gumam Ahyeon pelan

Sementara dilain tempat diwaktu yang sama Jennie baru sampai mansion ayahnya,  sejak pulang dari restoran Jennie diam dia sedih dan juga bahagia disaat bersamaan, dan saat dia akan melangkah masuk lift mansion, ayahnya Kim Sung Il menghentikannya dan memintanya untuk mengobrol sebentar di ruang tengah.

"Tunggu Jennie Kim, appa ingin bicara" ucap tuan Kim "Ada apa, appa?" Tanya Jennie setelah duduk didepan ayahnya di ruang tengah"Begini kamu sudah tidak muda lagi jadi appa akan mencarikan calon suami untukmu" ucap tuan Kim terus terang"mworgao, a...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tunggu Jennie Kim, appa ingin bicara" ucap tuan Kim
"Ada apa, appa?" Tanya Jennie setelah duduk didepan ayahnya di ruang tengah
"Begini kamu sudah tidak muda lagi jadi appa akan mencarikan calon suami untukmu" ucap tuan Kim terus terang
"mworgao, appa jangan bercanda aku ini seorang publik figur appa, aku tidak bisa menikah dengan sembarang orang" tolak Jennie
"Jika kamu seorang publik figur maka apakah salah jika kamu akan menikah?"
"Tidak tentu tidak, tapi apa appa lupa jika aku sudah memiliki seorang putri laki-laki mana yang mau dengan wanita yang sudah memiliki anak appa"
"Apakah kamu masih terus memikirkan anakmu itu, bukankah sudah Appa bilang lupakan dia" ucap tuan Kim dengan emosi dan membuat Jennie sedih

"Apakah appa mau aku melupakan appa?hiks..., Apakah appa mau kalau aku memanggil appa hiks... tidak dengan sebutan Appa?" Ucap Jennie sambil menangis dia sudah lelah selalu menuruti keinginan appanya selama ini, ditambah baru saja dia tau fakta bahwa selama ini dia sudah bertemu dengan putrinya hanya saja dia tidak bisa mengenalinya.

"Apakah appa tau hiks... jika putriku memanggilku dengan sebutan eonni? hiks.., Hatiku sakit appa hiks.... Aku yang mengandung dan melahirkannya tapi dia hiks... tidak memanggilku eomma dia malah memanggilkan dengan sebutan eonni hiks... " Lanjut Jennie

"Aku mohon pada appa jika appa tidak mengizinkan ku bersama dengan putriku Maka jangan paksa aku untuk menikah dengan siapapun, aku akan menikah jika memang itu adalah keinginanku sendiri" ucap Jennie sambil menghapus air matanya dan setelah itu pergi meninggalkan tuan Kim.

Tuan Kim yang ditinggal Jennie hanya bisa memandanginya saja dia jadi teringat mendiang nyonya Kim sebelum meninggal, ya nyonya Kim eomma dari Kim Jennie sudah meninggal 5 tahun yang lalu, di berpesan pada tuan Kim jika Jennie ingin kembali bersama putrinya dan juga Lin yi maka tuan Kim tidak boleh menghalanginya, tentunya sebagai suami yang sangat mencintai nyonya Kim, tuan Kim menyetujui permintaan terakhir nyonya Kim. Sayangnya pada saat nyonya Kim meminta itu pada tuan Kim, Jennie tidak ada bersamanya hanya ada suster dokter dan juga pengacara yang langsung menuliskan isi dari permintaan terakhir nyonya Kim.


Kenapa Eomma Pergi Appa ? (END)Where stories live. Discover now