20 - pengorbanan satria

15 1 0
                                    

Selamat membaca❤️

Senja baru saja selesai buang air kecil. Saat hendak keluar dari bilik kamar mandi, ia mendengar suara beberapa siswi yang tengah ngobrol diluar sana.

"Eh lo tau nggak kabar Abay yang katanya masuk RS lagi?" Senja mengerutkan keningnya dan segera mendekatkan telinganya pada sela kecil pintu itu.

"Eh iya gue denger tadi barusan. Katanya sampe koma" Senja semakin bingung dengan apa yang mereka bicarakan.

"Gila sih kalo beneran si Satria yang hajar tu anak sampe segitunya" Senja dengan cepat membuka pintu bilik kamar mandi itu dan segera keluar meninggalkan para siswi yang tengah bergosip didepan wastafel kamar mandi tersebut.

Saat sampai pada pintu utama kamar mandi, Tasya tiba-tiba muncul dari balik pintu membuat Senja sedikit terjingkat. "Lo ngagetin aja!" Decih Senja melihat Tasya yang terus memegangi perutnya.

"Gue kebelet Nja! Minggir dulu!" Tasya sedikit menyingkrihkan tubuh Senja dari tempatnya membuat anak itu menghela nafasnya dengan sabar.

"Ehh... Nja!Nja!" Senja kembali membelikkan badannya, "Lo mau ke ruang sidang kan? Tungguin gue bentar!"

"Iya-iya gue tungguin!" Senja kemudian melenggang pergi begitupun Tasya yang langsung masuk pada bilik kamar mandi.

Sambil menunggu Tasya yang masih BAB, Senja dengan cepat menekan tombol power pada handphonenya. Benda itu perlahan menampakkan merek handphone pada layar. Setelah mendapatkan kabar dari wali kelas kalau Abay sudah pulang dari Rumah Sakit, Senja lupa mencharge handphonenya. Alhasil ia tertinggal beberapa info pagi ini karena benda itu masih dalam keadaan mati.

XII MIPA 5 JAYA

| Bu Wina
Assalamualaikum wr.wb.
Pada pagi ini sekolahan kita mendapatkan
kabar yang tidak begitu menyenangkan
Saudara kita yang bernama Abay Ardiansyah kini tengah berada di Rumah Sakit dalam kondisi koma. Untuk itu saya mohon kepada kalian semua untuk mendoakan Abay agar segera sadar dari komanya. Jangan lupa menjaga kesehatan untuk kalian semua.
Wassalamu'alaikum wr.wb.

Senja menutup mulutnya yang terus ternganga saat membaca pesan panjang dari Bu wina pada grub WhatsApp kelas. Ia tidak menyangka kalau Abay akan mengalami koma di Rumah Sakit. Sesaat kemudian, nama Satria terlintas pada pikirannya. Ia berinisiatif untuk menanyakan tentang ini semua kepada Satria, karena dia sudah tidak bisa berfikir positif kalau Satria bukan pelakunya.

Senja pergi mencari Satria. Ia menoleh kanan dan kiri menyusuri lorong panjang pada lantai dua. Ia kemudian bergegas turun ke lantai dasar untuk mencari Satria. Saat menuruni tangga, langkahnya terhenti saat mendengar suara beberapa anak laki-laki di bawah sana. Senja kemudian mengintip kebawah dan disana ada Satria bersama teman setim basketnya tengah duduk di dasar anak tangga.

"Lo kenapa sih akhir-akhir ini nggak bisa kontrol emosi Sat?" Tanya Yudha kepada Satria. Senja yang mendengar hal itu pun mengangkat salah satu alisnya.

"Iya njir. Terus gimana nasib Abay. Lo harus pertanggungjawabin semuanya" Galang menyahut.

"Iya gua tanggung jawab" mendengar suara Satria, Senja langsung berfikir kalau benar semua ini ulah Satria.

"Ya elah gampang menurut dia. Tinggal minta duit, bayarin biaya rumah sakitnya, beres" ucapan Briyan membuat semuanya menoleh kepadanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 24 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rahasia Senja [On Going]Where stories live. Discover now