🌷7

57 10 0
                                    

🌷Vote dan Komen jangan lupa^^🌷

.
.
.

Suasana makan malam dirumah Hana kali ini sama seperti biasanya, hanya diam dan menikmati makan malamnya. Karena selagi ada papanya, mulut Hana akan berubah menjadi jahat dan sarkas. Ia takut kembali menyakiti perasaan ibunya lagi sama seperti tadi pagi.

Berbeda dengan Hanbin yang dari tadi menunggu orang tuanya untuk berbicara namun sama sekali tidak terjadi apapun.

"Gimana?" Hanbin pun memilih untuk bertanya, setidaknya ia akan menyelesaikan satu masalah yang ada.

Bukan nya sebuah jawaban yang ia dapatkan melainkan suara helaan nafas dari papanya yang langsung membuat Hana tersenyum miring disela makannya.

"Kenapa ngehela nafas, berat? Harusnya enggak sih, papa kan udah biasa" ucap Hana ikut berbicara.

Akan tetapi setelah mengatakan itu ia kemudian berdiri menyimpan piringnya dan pergi dari meja makan menyisakan Hanbin bersama kedua orang tuanya.

"Mama kenapa diam?"

"Mama nggak bisa berbuat apa-apa Hanbin"

"Tolong ma, jangan kayak gini" lanjutnya saat mendengar kalimat putus asa dari ibunya.

"Kalian berdua egois, kalian nggak mikirin perasaan aku sama Hana"

"Sung Hanbin" panggilan pelan namun tegas dari Doyoung membuat Hanbin diam.

"Papa tau kamu lagi banyak pikiran karena kuliah kamu, papa sarankan sama kamu jangan terlalu memikirkan masalah papa sama mama kamu. Kamu harus fokus kuliah, Hana saja tidak perduli"

"Hana tidak perduli karena dia sudah capek sama sikap papa!" Ucap Hanbin menekankan nada tegas disetiap kata yang ia sebutkan.

"Sudah Hanbin, jangan diteruskan"

Hanbin menoleh kesal kearah ibunya itu yang seakan-akan mendukung sikap ayahnya.

"Apa benar yang Hana bilang tentang ayah yang suka selingkuh?! Jadi kayak gitu kelakuan papa selama di Kanada?"

"Jaga bicara kamu, jangan bicara sembarangan! Memangnya kamu pernah melihat papa selingkuh? Tidakkan? Jadi jangan seenaknya kamu menuduh papa yang tidak tidak!"

Hanbin menarik dalam nafasnya dan menatap tidak percaya ayahnya, rasa kecewanya bertambah bahkan sebelum ia mengetahui kebenarannya.

"Aku akan mencari tau semuanya dan setelah itu terserah mama mau bagaimana."

Hanbin langsung pergi dari dapur, ia pikir masalah akan selesai tetapi justru masalah lain datang menimpanya.

Disaat ia membuka pintu kamarnya ternyata didalam sudah ada Hana yang sedang berbaring dikasur. Dengan perlahan Hanbin mendekat untuk melihat apakah adiknya tersebut sudah tertidur atau belum, tetapi malah terdengar suara helaan nafas.

"Hana?" Panggil nya pelan sambil duduk dipinggir kasurnya.

"Maaf karena kakak membentak kamu kemarin, sekarang kakak sudah tau dan mengerti perasaan kamu"

Hana kemudian bangun lalu duduk menghadap kearah Hanbin dengan wajah sendunya.

"Kakak mau dengar cerita aku?" Tanya Hana sambil melihat kearah kakaknya yang terlihat lelah.

"Tapi kakak kayaknya capek, istirahat aja" lanjutnya hendak turun dari kasur tetapi tangannya ditahan.

"Tidak, cerita aja. Kakak bakal dengerin semuanya"

hello! stranger ; Kim GyuvinWhere stories live. Discover now