Namanya juga Remaja

95 12 0
                                    

Siang ini kantin tak terlalu ramai sebab sekarang adalah istirahat kedua. Kebanyakan spesies manusia yang ada di tempat ini lebih memilih untuk berada di kelas, sebab terlalu terik untuk berada jauh dari kipas angin.

Aksara dan Katya kini tengah duduk di kantin bersama, menunggu sepupunya yang lain tiba. Kemarin Rayshiva kalah panco dari Abyan, membuat Aksara harus membayar kekalahan pemuda itu sebab ia bertaruh dengan Katya. Sebenarnya dia tahu akhirnya akan begini, tapi tetap memilih Rayshiva karena pemuda itu berkata bahwa Aksara tak setia kawan saat ia hendak memegang Abyan. Jadilah Katya bersorak dengan sangat gembira saat Abyan yang menang.

Gadis itu juga dengan semangat mendatangi Aksara ke kelasnya dan menyeret bungsu Ganendra itu ke kantin saat bel istirahat kedua berbunyi, sesuai janji mereka karena Aksara tak suka kantin di istirahat pertama yang sangat sesak. Sepupunya yang lain juga tak masalah, yang penting makan gratis.

Kedua orang yang tengah berbincang itu menoleh saat Akasha baru datang bersama Azizi dan dua orang pemuda yang tak Katya kenali. Ia kemudian menatap Azizi sembari tersenyum manis, "Azizi mau ikut duduk di sini?" Tanya Katya dengan lembut.

Yang di tanyai hanya menggelengkan kepalanya pelan, "enggak kak, aku sama Xavier dan Gavin mau makan di sana aja. Makasih atas tawarannya"

Ketiga manusia itu kemudian berlalu, meninggalkan ketiga saudara sepupu tersebut.

"Loh, tumben Abang Abyan gak dateng paling dulu kalo soal makanan" Katya tertawa, memang si bongsor itu kalau soal makanan pasti paling nomer satu, tumben juga ia tak datang duluan.

"Mungkin lagi ngerjain tugas di kelas, kemarin dia habis ngeluh abis ngitung inflasi" sahut Aksara. Agak prihatin dengan adiknya itu, Abyan dan ekonomi adalah musuh besar.

"Udah pindah bab" ketiganya menoleh saat Abyan datang dan langsung duduk di antara Katya dan Aksara, menatap satu persatu sepupunya itu dengan manik coklatnya.

"Bersyukur gak?"

"Dikit"

Kekehan geli Akasha usai mendengar percakapannya dengan aksara membuat Abyan menatap adik sepupunya itu, bibirnya ikut terangkat karena gadis itu.

"Pesen dulu aja sih, bang. Gak usah nunguin bang Ray" ucap Abyan. Aksara menggeleng, pokoknya Rayshiva harus bertanggung jawab atas kekalahan pemuda itu yang menyebabkan aksara harus merelakan isi dompetnya hari ini.

"Gak, harus dia yang mesenin makanan kita. Enak aja dia yang kalah gue yang bokek" Tawa kemudian terdengar usai ucapan bernada kesal itu keluar dari mulut aksara yang biasanya jarang terlihat menggerutu.

Mereka berempat kemudian memilih untuk berbincang sejenak, menunggu Rayshiva datang.

"Nyebelin banget sih lo, tai" Aksara menoleh saat suara lembut itu terdengar di telinganya tengah berbicara dengan nada kesal. manik jelaganya mendapati Rayshiva yang tengah tertawa senang sebab sepertinya sudah berhasil membuat gadis di depannya itu kesal karena kepalanya di usak cukup kasar.

Winda namanya. Gadis cantik dari kelas Rayshiva itu memang teman dari tengah Bayanaka tersebut semenjak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Aksara mengenal Winda sebab Rayshiva yang memperkenalkan mereka berdua.

Rayshiva melangkahkan kakinya menjauh saat tangan Winda sudah terangkat hendak memukulnya, membuat gadis itu lagi lagi menghentakkan kakinya dengan kesal sebab tak berhasil memukul kepala milik Rayshiva. Menyebalkan. Ia kemudian berlalu duduk di meja yang sama dengan teman teman perempuannya, liat saja nanti Rayshiva di kelas, akan ia balas dengan lebih kejam.

Rayshiva berdiri di samping meja sepupunya itu, menatap Aksara yang kini juga tengah menatapnya. Ia sudah tahu Aksara pasti akan kesal dan menyuruh untuk ikut bertanggung jawab. Jadi ia akan dengan senang hati menyanggupinya.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Jun 19 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Cucunya Kakek Wibowo || TREASURE ft BABYMOSNTERDove le storie prendono vita. Scoprilo ora