7. BALAS BUDI

540 70 0
                                    

“Lo beneran yakin soal ini, chi?” Tanya Kurona masih mencoba meyakinkan Isagi kembali.

Isagi menghela napas untuk kesekian kalinya, “udah deh, na. Gue cuman mau ngasih bento ini buat Nagi sebagai hadiah karena udah nyelamatin kita berdua waktu itu. Gue nggak ada maksud lain kok, jadi nggak usah cemas.”

“Emang bilang terimakasih doang gak cukup?”

“Nggak cukup lah, na. Hadiah ini juga ngewakilin rasa terimakasih dari lo.”

Mendengar hal itu membuat raut wajah Kurona seketika berubah menjadi murung. Isagi memang ada benarnya, mau bagaimanapun Nagi sudah menyelamatkan nyawanya.

Sejak hari itu, Nagi dan ketiga kakak kelas yang mengganggu mereka kemarin di skors selama seminggu. Isagi sempat mengucapkan terimakasih kepada Nagi dan dia membalasnya tanpa menuntut imbalan apapun.

Namun, bagi Isagi itu tidak cukup. Ibunya selalu berpesan kalau ingin membuktikan rasa terimakasih kita kepada seseorang, kita harus melakukan atau memberikan sesuatu sebagai bentuk balas budi.

Jadi Isagi memutuskan untuk membuat bento makan siang sebagai bentuk balas budi darinya. Walau terbilang hal kecil, Isagi berharap kalau Nagi akan menyukai pemberiannya.

“Kalo gitu gue ikut lo nyariin Nagi, ya?”

Isagi menggeleng pelan, “Nggak usah. Biar gue sendiri aja yang nganter ini ke kelasnya.” Tanpa mendengar jawaban dari Kurona lagi, Isagi langsung melesat pergi begitu saja.

*   *   *

Saat ini, Nagi sedang tiduran di kelas. Pelajaran Matematika hari ini membuat kepalanya pusing sampai ingin meledak. Apalagi guru yang mengajar adalah pak Ego Jinpachi yang terkenal sangat galak, membuatnya semakin merasa malas untuk mengikuti mapel Matematika.

Sekarang telah memasuki jam istirahat, tetapi Nagi lebih memilih untuk tetap berada di dalam kelas. Padahal sudah waktunya jam makan siang, tapi dia begitu malas melangkahkan kakinya keluar menuju kantin. Reo tadi sudah mengajaknya, namun Nagi menolak.

Di saat sedang asik berada di alam mimpi, tiba-tiba seseorang datang membangunkannya. Dengan terpaksa Nagi mendongakkan kepalanya, menoleh ke salah satu teman kelas yang barusan membangunkannya.

“Apa?” Nagi bertanya dengan nada malas.

“Ada cewek cantik nyariin lo tuh di depan, katanya mau ngasih lo sesuatu.”

Nagi terdiam sejenak, kemudian meletakkan kepalanya lagi diantara kedua tangan yang ia jadikan sebagai tumpuan bantal.

“Suruh aja dia masuk, gue lagi malas keluar.” Sahut Nagi lalu kembali memejamkan mata.

“Nagi,” panggil seorang gadis dengan nada lembut. Suara orang yang Nagi kenali, dengan cepat Nagi mendongak ke arah gadis itu.

“Isagi!” Serunya sedikit terkejut.

“Ah, maaf kalo gue ngeganggu waktu tidur lo. Gue cuman mau nganter ini doang kok, nanti dimakan ya!” Ucap Isagi sembari menyodorkan sebuah kotak bento yang dia bawa kepada Nagi.

“Serius ini buat gue?” Tanya Nagi memastikan.

“Iya. Gue masakin ini khusus buat lo sebagai bentuk balas budi karena udah nyelamatin gue sama Kurona minggu lalu, moga aja lo suka.”

Nagi menatap tak percaya ke kotak bento yang dia pegang. Apakah ini mimpi? Cewek yang Nagi suka membuatkan makan siang untuknya sampai rela mengantarkannya sendiri ke kelasnya. Sungguh, Nagi merasa menjadi orang paling beruntung sedunia.

Di saat sedang sibuk berlarut di dalam pikirannya, sebuah tangan melambai-lambai tepat di depan wajahnya dan itu berhasil membuatnya tersadar kembali ke dunia nyata.

“Ma-makasih bentonya. Lo sebenarnya nggak perlu repot-repot buat beginian, lagian yang kemarin itu juga nggak seberapa. Tapi kebetulan banget gue belum makan sih, hehe. Sekali lagi makasih ya, Isagi..”

Isagi tersenyum, dia turut senang karena Nagi menyukai pemberiannya. Setelah merasa tidak ada urusan lagi, Isagi izin pamit kepada Nagi lalu melangkah keluar dari kelas 11 IPS 2.

Reo yang baru saja kembali dari kantin tidak sengaja berpapasan dengan Isagi yang berjalan keluar dari kelasnya. Reo menatap punggung Isagi yang mulai menjauh sambil berpikir apa yang barusan dia lakukan di dalam kelasnya.

Dengan buru-buru Reo berlari menuju kelasnya, menghampiri Nagi yang sedang duduk di bangkunya sambil senyum-senyum seperti orang gila. Baru saja dia kembali ke sekolah setelah di skors selama 1 minggu sekarang dia sudah menggila kembali, pikir Reo.

“Woi! Kenapa lo nyengar-nyengir kayak orang kesurupan gitu. Lo jangan nakut-nakutin gue deh!” Tegur Reo mulai merasa merinding.

Orang yang dipanggil seperti orang kesurupan itu melempar tatapan tajam ke arahnya, “Enak aja lo bilang gue kayak orang kesurupan! Orang gue sehat-sehat aja kok.”

“Abisnya lo senyum-senyum sendiri sih, gue kan jadi ngira lo abis kesambet setan.”

“Oh iya, tadi gue barusan ngeliat Isagi keluar dari kelas kita. Dia abis ngapain ke sini?” Tanya Reo merasa penasaran.

Nagi tersenyum jahil, berniat menggoda Reo, “Lo mau tau atau beneran pengen tau?”

“Banyak nanya lagi lo, bangke! Tinggal kasih tau aja apa susahnya sih!” Reo berkata dengan kesal. Sepertinya dia sudah terpancing emosi.

Nagi terkikik geli, “Santai bro. Tadi Isagi cuman datang buat nganterin ini kok,” Nagi mengeluarkan kotak bento pemberian Isagi.

“Katanya ini bentuk balas budi dari dia karena udah gue tolongin waktu itu. Isagi juga bilang kalo bento ini dia masak khusus buat gue yang ganteng.” Nagi tersenyum bangga sambil memamerkan kotak bento tersebut kepada Reo, berniat membuatnya panas.

“Idih, najis kepedean lo. Masih gantengan gue kali!” Reo memandang Nagi dengan tatapan tak suka. Justru sekarang Reo yang terdengar seperti orang kepedean.

Nagi tidak menggubris ucapan Reo. Yang penting sekarang ia sudah maju selangkah lebih dulu untuk mendapatkan hati sang pujaannya.

“Btw bagi bekalnya dong. Gue juga pengen ngerasain masakannya Isagi.” Reflek Nagi menepis tangan Reo ketika dia ingin menyentuh kotak bentonya.

“Gak boleh! Gue gak mau bagi makanan yang udah susah-susah dibuat sama calon istri gue.”

Reo mengusap punggung tangannya yang ditepis kasar oleh Nagi, “Pelit amat lo sama temen sendiri! Dan juga gue gak bakal biarin lo ngemilikin Isagi. Isagi itu cuman punya tuan muda Reo seorang, camkan itu!”

“Terserah. Iri bilang boss!” Nagi menjulurkan lidahnya membuat Reo semakin kesal. Nagi berjalan keluar menuju rooftop untuk menikmati makan siangnya. Kalau makan di kelas takutnya nanti diminta-minta.

Tbc..

Hai minna~👋
Akhirnya saya kembali setelah beberapa minggu hiatus. Bagaimana kabar kalian? Ada yang kangen sama cerita saya gak, hehe?

See you in the next chapter!

Jum'at, 7 Juli 2023.

𝐈𝐒𝐀𝐆𝐈 𝐘𝐎𝐈𝐂𝐇𝐈 '𝐅𝐞𝐦. 𝐕𝐞𝐫𝐬𝐢𝐨𝐧' || 𝗕𝗹𝘂𝗲𝗟𝗼𝗰𝗸 Where stories live. Discover now