Menuju Pamong Praja Muda

13 0 0
                                    


Senin:Upacara Bendera  |Selasa:Apel Satuan   |Rabu:Apel Wisma   |Kamis:Apel Kecamatan |Jumat:Apel Wisma   |Sabtu:Apel Provinsi   |Minggu:Apel "dirumahnya"

                                                                                -Praja IPDN-

                                                                                       ❤❤❤

Dua tiket beralih tangan ke pemilik. Dengan membayar seratus ribu rupiah dua orang dapat masuk ke wisata kebun binatang. Ada banyak jenis-jenis hewan tropis di kebun binatang di kotaku. Hari ini adalah hari libur sekolah ada banyak orang yang mengantri untuk dapat masuk ke dalam tempat wisata, kebanyakan dari mereka bersama keluarganya. 

Aku berada di antrian ke tiga dari depan, sebentar lagi akan tiba giliranku. Tentu saja dengan dia, abdi prajaku yang sengaja aku ajak bertamasya ke wisata kebun binatang. Anggap saja sedang mengajak bertamasya anak sekolahan yang sedang pusing dilanda laporan akhir. 

Akhir-akhir ini dia sedang sibuk dengan laporan akhir. Kini setiap hari dia selalu mengirimku pesan. Bukan pesan romantis, melainkan pesan keluh kesahnya setiap hari. Entah itu tentang juniornya yang menghambat tugasnya, atau tentang pembimbingnya yang banyak mau.

Aku? Hanya mendengarkannya.

Kata orang, jika ada yang sedang dilanda stress karna ujian akhir sekolah, mereka butuh pendengar yang baik. Cukup dengarkan saja, tak perlu diberi nasihat. Setelah itu mereka akan kembali mengerjakan kerjaannya kembali.

Seperti itu katanya.

Terlihat di belakangku dua anak kecil sedang bermain kejar-kejaran. Usia mereka terlihat sangat dekat, yang laki-laki terlihat lebih tinggi sepertinya kakaknya, sedangkan yang perempuan setinggi bahu kakaknya. 

Sang ibu sibuk mengobrol dengan bapaknya membiarkan kedua anaknya bermain. Tak lama kemudian suara tangis terdengar, rupanya anak perempuan itu terjatuh. Sang ibu dengan cekatan memangkunya. Menggendongnya ke dalam pelukan sambil membisikan kata-kata penenang karena malu akan suara anaknya yang begitu kencang. 

"Maaf yahh..." kata sang bapak membalikan badannya ke belakang dan depan sambil membungkuk meletakan kedua tangannya dengan menempelkan kedua telapak tangannya di depan dada tanda meminta maaf. 

Anak laki-laki yang bermain bersama anak perempuan tadi kini sudah berada di depan bapaknya. Berdiri mengeluelus sang adik tercinta, menenangkannya dari tangis.

Setelah mengantri lama akhirnya giliran kami masuk.

Cuaca hari ini begitu terik dan cerah namun terasa asri berkat banyaknya pepohonan di dalam. Hutan buatan yang nyaman dan terawat. Terlihat dari kebersihan lingkungannya, dedaunan yang jatuh dari pohon tidak terlihat sehelai pun ditanah, sampah-sampah terbungkus rapi di dalam keranjangnya. Meski ada banyak pedagang berlalu lalang di dalam tidak membuat mereka membuang sampah sembarangan. 

Lingkungan yang bersih adalah bukti perdulinya kita terhadap lingkungan. 

Aku dan dia berjalan beriringan sambil berpegangan tangan, menikmati sejuknya sepoyan angin disiang hari.

❤❤❤

Kami bertemu hewan buas. 

Ada beruang yang sedang makan di depan kandangnya. Sekelompok anak PAUD beserta gurunya sedang mengamati beruang didepan pagar pembatas. Diantara mereka ada yang berteriak memanggil hewan tersebut.

Abdi PrajakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang