Bucin-nya Farel

187 8 1
                                    

Halloooo....
Sudah lama tak Up :D
Tapi semoga kalian sukak yaa 😊
Happy reading 😍

                             ❤❤❤

Aku terus menatapnya dari layar handphoneku. Sudah lebih dari dua puluh menit tak henti hentinya ku pandangi. Siapa lagi selain wajah yang sudah tidak asing lagi bagiku. Sedikit-sedikit aku tertawa sendiri, lalu tersenyum dengan pipi yang memerah.

Aku seperti orang gila katanya, temanku Nurul yang sudah hampir 3 jam berada disampingku. Dia tiada hentinya menyebut istigfar sambil melantunkan ayat kursi, setiap kali melihat aku tersenyum sendiri atau ketawa sendiri, takut-takut temannya kerasukan hantu di siang bolong.

"Git, lama lama aku pindah tempat duduk nih." katanya yang sudah di ambang puncak ke kesalanya.

Aku tak menghiraukannya.

"Git, sumpah ya aku malu, semua orang ngira aku duduk sama orang gila." kini suaranya sedikit meninggi, bertanda ia benar-benar merasa kesal.

Segera ku menoleh ke arahnya, sambil menampakkan muka yang tanpa dosa.

"kenapa Nurul kuh." godaku yang sudah fokus kepadanya.

Ku lihat ekspresi wajahnya yang sudah dongkol terhadap sifatku akhir-akhir ini. Kini aku paham apa yang di mau temanku.Dengan terpaksa ku simpan handphoneku di atas meja lalu mengambil es coffe latte yang sudah tidak dingin lagi.

"gitu dong. Kayak orang normal dikit." katanya kemudian.

"aku masih normal, Nurul." jawabku sambil cengengesan

"Git, aku khawatir kalo kamu udah jatuh hati."

"kenapa?"

"aku takut kamu jadi bucin, tau ga?" katanya dengan memasang wajah yang terlihat serius. Membuatku tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutku yang terasa sakit akibat tertawa terlalu lama.

Nurul masih memandangiku dengan serius. Kemudian dia melanjutkan ocehannya kembali.

"aku tau kamu jatuh hati, tapi kalo udah bucin terus patah hati jangan cari aku ya." katanya mengingatkan

"loh kok gitu? Jahat banget kamu ini."
Ku cubit pipinya dengan gemas dan dia teriak kesakitan karena ulahku.

....  

Selama beberapa malam ini rasanya jauh berbeda dari malam-malam yang lalu. Setiap malam terasa sangat indah, sampai-sampai sulit untuk tidur cepat. Jantungku sering maraton dadakan, membuat tubuhku tidak sehat. Apalagi saat mendapat pesan darinya atau saat mendapat panggilan darinya. Entah itu hanya panggilan suara atau vidio call. Tapi rasanya seperti mendapat lotre tiket liburan gratis ke Korea Selatan, mungkin lebih dari itu.

Perasaan jatuh cinta sulit di jelaskan. Dunia serasa milik berdua yang lainnya ngontrak, begitu pepatah bilang.

Ku tatap langit-langit kamar, perlahan mulai membayangkan wajahnya yang sudah hampir satu bulan tidak bertemu. Ada rasa rindu yang menumpuk, yang ingin di lepaskan. Masih pada harapan yang sama setiap minggunya, berharap minggu ini dia mendapat IB (ijin bermalam) atau pesiar seperti biasa. Agar bisa bertemu kembali, entah itu aku yang harus pergi ke kampusnya atau dia yang datang menemuiku. Bagiku tidak menjadi masalah siapa yang datang menemui, yang lebih utama adalah bagaimana cara mengobati rindu yang menumpuk. Meski jarak dari rumahku terbilang lumayan jauh, aku siap berjuang.

                              ❤❤❤

Hari ini aku bangun kesiangan. Kenapa lagi kalau bukan karena tidak bisa tidur memikirkannya. Teman-temanku bilang, itu gejala jatuh cinta yang wajar. Siang malam terbayang wajahnya. Bak hantu yang tak tahu malu datang ke setiap pikiran.

Abdi PrajakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang