19. Terror Chat

6 2 0
                                    

Hari ini auriga tidak bisa masuk sekolah karena keadaannya belum cukup pulih. Jadi ayyara harus meninggalkannya sendirian di kos. Ayyara juga sudah memberinya kunci cadangan untuk selalu berjaga - jaga.

"Ga, kakak berangkat sekolah dulu ya. Jangan lupa nanti kamu kalau mau makan pesen gofood aja. Jangan keluar kos sendirian, kondisi kamu belum cukup baik."

"Iya kak. Hati - hati ya."

Ketika ayyara ingin menyebrang ke halte. Tiba - tiba ayyara di panggil oleh seorang supir taxi yang sudah berada di depan gerbang kos ayyara. Lalu ayyara mendekati lelaki paruh baya tersebut.

"Bapak panggil saya?." Ujar ayyara yang mendekati supir taxi tersebut.

"Nama mbak ayyara?."

"Iya pak nama saya ayyara. Kenapa ya pak?."

"Oh tadi saya di pesan sama mas lucano buat jemput mbak untuk berangkat ke sekolah."

"Serius pak?."

"Iya mbak, ayo mbak silakan masuk."

"Ini beneran pak?."

"Iya mbak beneran."

"Bapak gak penculik kan?."

"Astagfirullahaladzim mbak, mana ada. Saya ini dulu taxi langganan keluarga mas lucano mbak."

"Emm, yaudah deh pak."

Lalu ayyara masuk ke dalam taxi tersebut. Meski dengan perasaan yang cemas, dia mengirim pesan ke lucano untuk memastikan bahwa dirinya tidak diculik.

"Kamu pesen taxi buat aku?."

Lucano
"Iya."

"Makasih."

"Dih, udah balesnya lama. Di read doang. Nyeleb banget sih." Gumam ayyara.

"Ini pak uangnya." Ujar ayyara ketika dia sudah sampai di depan gerbang sekolah.

"Gak usah mbak, ini sudah dibayar sama mas lucano kok."

"Beneran pak?."

"Iya mbak beneran."

"Serius kan pak? Takutnya ntar saya hutang lagi sama bapaknya."

"Enggak mbak, ini beneran sudah dibayar sama mas lucano."

"Kalo gitu makasih ya pak."

"Iya mbak sama - sama."

Sesampainya di kelas, ayyara masih duduk sebangku dengan ocha. Dia menatap datar lucano yang ternyata sudah sampai di sekolah. Seperti biasa dia selalu bermain game di pagi hari tanpa memperdulikan suasana sekitar.

"Aku hutang kamu berapa jadinya?."

"Maksud lo apa?." Tanya lucano dengan mengehentinkan permainan game di hpnya.

"Aku gak enak kamu kek gini sama aku."

"Di enakin lah."

"Ckk, serius."

"Hai luc." Tiba - tiba fiola datang dan duduk di sebelah lucano. Namun lucano menatap malas fiola dan melanjutkan permainan game lagi yang ada di hp nya.

Hujan Yang Memeluk LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang