Bab 6 - CIUMAN PERTAMA

2.6K 443 21
                                    


Bab 6 – Ciuman pertama

Pangeran Tristan dan Angelina telah selesai sarapan bersama. Tak lupa, mereka juga menghabiskan waktu mereka untuk bercakap-cakap sebentar di ruang tengah. Jadwal mereka selanjutnya adalah latihan menembak.

Ya, Pangeran Tristan ingin mengajak Angelina untuk mengikutinya latihan menembak di area menembak tepatnya di belakang area istana.

Ketika tempat tersebut tengah dipersiapkan, Pangeran Tristan memilih menunggu di ruang tengah kamarnya dengan Angelina sembali saling bercakap-cakap.

"Jadi, kita akan menembak hari ini?" tanya Angelina.

"Benar. Kau pernah menembak sebelumnya?" tanya Pangeran Tristan pada Angelina.

Angelina melemparkan senyumannya dan menjawab, "Belum, Pangeran. Sepertinya, saya hanya akan melihat saja nanti."

"Jangan khawatir, aku akan mengajarimu," ucap Pangeran Tristan dengan pasti.

Pada saat itu, Aurora datang menghampiri keduanya, tak lupa dia memberi hormat sebelum berkata, "Area tembak sudah siap, Pangeran."

Pangeran Tristan menganggukkan kepalanya. "Bagus," dia lalu berdiri dan mengajak Angelina untuk mengikutinya. "Ayo, kita ke sana. akan kuajari kau apapun yang kubisa," ucapnya sembari meraih telapak tangan Angelina dan mengajaknya meninggalkan tempat itu. Bahkan, Pangeran Tristan tidak menoleh sedikitpun ke arah Aurora ketika melewati perempuan itu.

Diperlakukan seperti itu membuat Aurora sempat mematung. Sepanjang dia mengenal sang Pangeran, Pangeran Tristan selalu memperlakukannya dengan baik. Pria itu selalu mengistimewakannya. Namun kini, pria itu seakan tak acuh dengannya, membuat Aurora merasa sedih.

Pada akhirnya, Aurora mencoba mengenyahkan kesedihannya dan berjalan mengikuti Pangeran Tristan serta Angelina.

Mereka menuju ke area tembak. Dulu sekali, tempat ini sering digunakan oleh Pangeran Tristan untuk mengajari Aurora saat keduanya masih berteman baik dan ketika Aurora masih sering bermain ke area istana. Kini, melihat Pangeran Tristan mengajak perempuan lain ke tempat itu membuat Aurora merasa tak rela.

"Kemarilah," ajak Pangeran Tristan pada Angelina.

Angelina mengikuti saja perintah sang Pangeran. Dia berdiri di sana, kemudian Pangeran Tristan memberinya senjata laras panjang. Pria itu kemudian berdiri tepat di belakang Angelina dan merauh tagan Angelina memposisikan diri untuk mengajari teknik menembak yang benar pada perempuan itu.

"Begini, tegakkan tubuhmu dan luruskan pandanganmu. Kau harus fokus jika ingin mengenai sasaranmu," ucap Pangeran Tristan yang begitu dekat tepat di telinga Angelina.

Angelina yang merasakan kedekatan dengan sang Pangeran tampak merona wajahnya. Sedangkan Aurora yang melihatnya benar-benar merasa tidak nyaman.

Pangeran Tristan kini layaknya seorang penggoda di mata Aurora. Padahal, selama ini pria itu tak pernah memperlihatkan kedekatannya dengan perempuan manapun. Tentunya kecuali dengan perempuan panggilan yang hanya bertujuan untuk memuaskan gairahnya.

Melihat kedekatan Pangeran Tristan dengan Angelina lagi-lagi membuat Aurora merasa tak nyaman. Hatinya tak dapat berbohong tentang hal itu. Entah karena Aurora khawatir sang Pangeran akan mempermainkan Angelina, atau khawatir tentang hal lain.

Aurora menggelengkan kepalanya. Dia mencoba untuk mengalihkan pandangannya dari dua sejoli itu yang tampak sibuk satu sama lain.

"Setelah ini, Pangeran akan makan siang bersama dengan Nona Angelina di restaurant Itali. Letaknya hanya tak jauh dari taman hiburan," Richard yang sejak tadi berada di dekat Aurora akhirnya mengatakan kalimat tersebut.

PRINCE TRISTAN (Modern Kingdom Seri TERAKHIR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang