Hyung_2

1.3K 99 8
                                    



Pukul 1 siang, jungkook sedang makan di meja makan sendirian karna sampai sekarang suami nya itu belum juga pulang.

"Sebentar apa nya? Sampai sekarang bahkan dia belum pulang" Gumam jungkook

Maid disana merasa iba pada jungkook, menikahi orang yang kita kenal sejak lama belum tentu menjamin kebahagiaan kita.

Makanan jungkook hampir habis baru lah ia mendengar suara mobil masuk ke garasi

"Bi! Hyung?" Jungkook langsung menoleh ke arah maid yg ada disana

"Iya tuan, itu mobil tuan jin" Jawab maid sambil senyum.

Jungkook berlari kecil untuk menyambut Hyung nya pulang, kaki kecil nya itu berhenti ketika sosok pria tampan berbahur lebar itu memasuki rumah, masih dengan pakaian pengantin nya namun sedikit berantakan.

"Hyung.. Kau sudah pulang?"

"Hmm" Jin tetap jalan melewati jungkook dengan cuek.

"Hyung kenapa tadi malam tidak pulang? Hyung kemana?"

Jin menghentikan langkah nya "aku pergi bertemu teman" Kemudian kembali melangkah

Jungkook menghembuskan nafas nya berat, terus dia ke meja makan buat lanjut makan lagi.

Selesai makan, jungkook di kejutkan dengan jin yang tiba tiba berdiri di depan nya

"Apa maksud mu jungkook?"

Jungkook mengerutkan kening nya "a-apa hyung?"

"Kenapa barang barang mu ada di kamar ku?"

Jungkook membentukan bibir nya seperti huruf 'O' tanpa suara

"Bisa jelaskan?"

"Hyung, apa ada yang salah? Itu kamar mu yang berarti kamar ku juga. Kenapa kita harus berbeda kamar? Kita sudah menikah kemarin kalau kau lupa" Jungkook ingin pergi dari sana  tapi tangan nya langsung di tarik sama jin.

"Pernikahan itu hanya gimmick jungkook, jangan belagak menjadi seorang nyonya di mansion ku" Suara berat jin menyakiti hati jungkook.

Jungkook menoleh ke arah jin dengan mata yang melotot "mungkin arti pernikahan bagi mu adalah gimmick, tapi tidak untuk ku Hyung. Pernikahan kita adalah suci, pernikahan yang sah. Kau sudah menjadi suami ku dimata papa, masyarakat dan Tuhan. Aku adalah istri mu, dan kehidupan kita sudah berubah sejak kemarin. Kau bukan lagi Hyung ku, tapi suami ku. Ini adalah prinsip hidup ku, maka aku akan melayani mu sebagai seorang istri terlepas dari kau suka atau tidak"

"Kenapa kau ingin sekali menjadi istri ku?"

"Bukan aku yang ingin, tapi papa. Aku bisa lakukan apapun untuk papa. Sekarang cuma papa yang aku punya, lantas jika untuk menjadi istri mu adalah keinginannya, maka itu adalah hal mudah untuk ku. Jadi mulai sekarang bersikap baik lah menjadi seorang suami" Jungkook menarik paksa tangan nya dari genggaman jin lalu dia lari menuju kamar nya dan juga kamar jin.

Jin mengusap wajah nya kasar dan ikut masuk ke kamar. Di dalam kamar jungkook sedang rebahan di ranjang sambil memainkan ponsel nya

Jin menghiraukan remaja itu dan memilih untuk mandi. Jungkook dengan cepat membuka lemari dan memilih pakaian untuk di pakai oleh jin, pakaian rumahan adalah pilihan nya.

Beberapa menit kemudian jin keluar dari kamar mandi dengan handuk sebatas pinggang, rambut yang basah disisir ke belakang menggunakan jemari tangan nya. Dimata siapa pun itu pasti sangat sexy.

Jungkook bahkan tidak bisa fokus memainkan ponsel nya, wajah nya menjadi panas tiap kali mata nya mengintip tubuh kekar suami nya.

Jin membuka lemari untuk memilih pakaian nya sendiri

Jungkook turun dari ranjang dan membawa pakaian yang sudah ia ambil tadi

"Aku sudah mengambil nya Hyung... Pakai lah" Jungkook berdiri di samping jin sambil menyodorkan pakaian, mata nya tak bisa melihat lurus ke arah jin, mata nya sibuk ke arah mana pun selain ke arah jin.

"Kau berbicara dengan siapa?" Jin berusaha menangkap tatapan jungkook dengan mengikuti arah pandang nya

"A-aku berbicara dengan mu Hyung, emang siapa lagi yang ada di ruangan Ini"

"Kalau  begitu tatap aku"

Jungkook masih memalingkan tatapan nya. Berdiri dekat jin saja sudah membuat lutut nya lemas, apalagi harus menatap nya.

Jin tersenyum singkat lalu mengambil pakaian di tangan jungkook "berani juga kau mengambil celana dalam ku" Tangan nya memegang celana dalam yg di ambil jungkook.

"I-itu.. "

"Ck. Pergi lah! Atau kau mau melihat ku memakai baju?"

Jungkook menggeleng ribut dan segera pergi dari sana.

"Kau sangat ingin menjadi istri kan? Maka kita lihat sampai mana kau akan bertahan" Gumam jin melihat kepergian jungkook.

***


Hari terus berlanjut sampai sudah 3 bulan usia pernikahan jin dan jungkook. Selama 3 bulan itu, jin tidak pernah bermalam di mansion nya. Dia hanya pulang untuk mandi, berganti pakaian dan makan. Setelah itu dia akan pergi entah kemana, kadang lembur di kantor kadang juga bermalam di bar hanya untuk minum.

Jin sendiri tidak tau harus bagaimana menghadapi situasi nya sekarang ini, entah kenapa dia menyetujui pernikahan aneh itu sampai dia harus terjerat dengan adik nya seumur hidup.

Jin sudah terbiasa hidup sendiri dan ia bisa melakukan apapun sesuka hati nya selama ini, tapi ketika dia menikah dengan jungkook rasanya energi nya dengan mudah terkuras habis, jungkook yang banyak bicara, jungkook yang banyak mengatur ini itu, jin tidak suka hidup dengan penuh kebisingan.

Sekarang jin sedang di bar bersama sahabat nya, sudah dua hari jin tidak pulang sama sekali. Lagi pula itu bagus, jungkook pasti sedang khawatir mati matian di mansion. Dan jin suka itu.

"Jin, pulang lah. Kau sudah mabuk berat" Kata ken, sahabat nya.

"Tidak tidak.. Aku tidak akan pulang. Anak itu sangat berisik, aku membenci nya. Dia bahkan mengambil semua kasih sayang orang tua ku... Padahal.. Padahal dia anak pungut" Racau jin sambil tertawa tak jelas

"Dan kau tau?.. Sekarang dia berlagak menjadi nyonya besar di mansion ku.. Mengatur ini dan itu.. Semua nyaa.. Mansion ku sudah seperti hutan yang penuh pohon dan bunga... Aku benci itu..dia bahkan menguasai kamar ku"

"Jin, cobalah untuk menerima dia. Kalian sudah menikah, apa kau mau seperti ini seumur hidup mu? Lagi pula, dia cantik, manis dan seperti nya penurut. Apa yang tidak kau suka dari dia?"

"Ck ck ck.. Ken! Dia adik ku.. Adik ku... Aku menikahi adik ku? Tidak mungkin.. Dia kan manja, dia akan mengadukan ku pada papa lalu papa akan memukul ku di Sini, sini dan disini" Jin menunjuk wajah, perut dan kaki nya.

"Saat.. Saat papa meminta pada ku untuk menikahi anak itu.. Itu bukan permintaan.. Tapi itu perintah haha" Jin tertawa namun kemudian menangis "aku tidak punya pilihan ken.. Dia bilang dia tidak memaksaku untuk menikahi anak nya itu.. Tapi.. Tapi dia akan melakukan segala cara agar keinginan nya itu terwujud.. Dia akan memukul ku lagi mungkin haha" Jin akan menengguk satu gelas lagi namun di cegah oleh ken

"Sudah lah jin, berhenti minum. Dan lihat dari tadi ponsel mu berbunyi terus. Jungkook mencari mu"

Jin mematikan ponsel nya "upsss.. Sudah mati"

Sedari kecil memang jin sudah menyadari kalau kedua orang tua nya lebih menyayangi jungkook, si anak pungut yang manja. Jin membenci sifat jungkook yang itu, makanya mereka tidak dekat sejak dulu. Apalagi orang tua jaman dulu lebih senang memukul untuk memarahi anak nya, seperti tuan kim yang akan memukul jin jika jungkook menangis.

"Kau harus pulang, jin" Gumam ken setelah sahabat nya itu tertidur.





Tbc.

JINKOOK ONESHOTTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon