- Bab 4 ; Alunan Asmaraloka

122 22 1
                                    

" Papah liat kemarin kamu di antar pulang sama seseorang, siapa dia Sena?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Papah liat kemarin kamu di antar pulang sama seseorang,
siapa dia Sena?"


Ruang makan pada pagi itu di mulai dengan pertanyaan langsung dari sang kepala keluarga, 'Andrian Mahadewa Danurdara' kepada sang anak semata wayangnya.

" Dia Jiro, Jiro Anggara pah"

"Siapa dia? Teman mu? Atau pacar mu? " kini pertanyaan dilontarkan dari perempuan cantik, seorang nyonya besar rumah keluarga Danurdara itu ' Sabrina Ayu Raspati' namanya.

Sena kini menurunkan alat makannya untuk berhenti sejenak dari menikmati sarapan paginya, matanya kini menatap kedua orang tuanya yang terlihat sangat menanti jawaban darinya.

" Betul, jiro pacar sena. "

Ucap sena pasti dan tegas yang langsung mendapatkan respon anggukan kecil dari kedua orang tuanya, kemudian Andrian menatap anak semata wayangnya dengan senyuman hangat.

"Papah boleh tau gak? Jiro seperti apa orangnya?'

"Untuk apa?"

"Loh gaboleh papah tau? Dia loh pacar pertamamu "

"Pah?!"

Sena kini menutup mukanya dengan serbet kecil, malu dengan fakta yang dilontarkan dari sang papah dengan nada sedikit mengejek. Namun, kedua orang tuanya kini malah bersamaan menertawainya, namun tidak dipungkiri mereka merasa bahagia kini sena mendapatkan 'Pacar' yang bisa menemani nya kala ia sendiri.

"Jiro, orangnya gentle. Baik, punya sopan santun, romantis, lucu, dan ya ganteng.."

" Hoo, anakmu loh andrian. Udah mulai memuji lelaki lain ganteng selain kamu " ucap sabrina tersenyum jahil seraya menyenggol lengan suami nya itu sambil tertawa.

" Sedih sekali mendengar ada yang bisa menandingi papah "

" Papah sama bunda jangan alay"

" kapan kapan ajak kesini ya sena, bunda ingin mengenal jiro lebih baik"

"iya kapan kapan."

" Jangan boong kamu, besok ajak ya ?"

"Bunda?!"

''

"Jingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jingga.."

" Iya senja. Dari tadi kamu ngeliatin jingga terus, ada apa?"

Memang benar dari tadi senja hanya menatp jingga sambol memainkan ujung cardigannya daripada memakan makanan di hadapannya.

" Senja mau ngomong " ucap senja sedikit gelisah membuat Jingga menjadi tidak fokus makan, dan langsung menghentikan acara makannya

" Sepertinya penting, ada apa?" " jadi gini, tadi pagi senja sarapan sama papah bunda.. " " lalu?"

" Sewaktu kita pulang dari pergi berdua itu, papah ternyata sudah ada dirumah. Dan liat kamu yang nganterin aku pulang, dan tadi pagi papah nanyain tentang kamu itu siapa? "

Sejujurnya ucapan senja cukup membuat ia sedikit ketakukan akan reaksi tuan danurdara atas jawaban senja.

"Kamu jawab apa? Teman?"

" Gak lah! aku jawab Kamu pacar aku, kamu pasti mikir aku jawab yang lain kan?"

Jawaban dari senja justru membuat hati jingga menghangat, merasa bahagia senja dengan berani dan bangga mengatakan jingga adalah pacarnya. Namun berbeda dengan Senja yang kesal atas pertanyaan Jingga terhadapnya, dia tau pasti di pikiran dari kepala pacarnya itu ia malah menutupi hubungan asmara mereka. Dikarenakan bisa dibilang orang tua senja sangatlah protektif terhadapnya.

" Ga, ga gitu sayang." " terus? " tanya Senja mendesak jingga untuk menjawabnya " a-ah, maksud jingga tuh—" Jingga berusaha mencari jawaban sambil meminum es teh manis di depannya itu.

" udah lah, lupakan saja. Intinya papah sama bunda mau ketemu kamu "

Mendengar ucapan senja, jingga langsung tersedak minumannya kemudian terbatuk batuk. " Jingga! astaga, kenapa sih?! " " maaf maaf, boleh coba ulang?"

Senja pun menghela nafas " Papah sama bunda mau ketemu kamu, kamu free nya kapan?" " aku free minggu ini kok, kalau papah kamu berkenan" " Oke minggu—" "Hah?! Beneran" "— Papah tuh ngikutin jadwal mu, kamu free dia akan kosongin jadwal"

Jingga langsung salah tingkah mendengar itu diiringi dengan kegelisahan bagaimana ia akan menemui orang tua pacarnya ini, ia wajib memberikan impresi yang baik agar ia diberi jalan hijau sampai pelaminan.

Melihat pacarnya gelisah, Senja langsung menggenggam jemari jingga dengan lembut yang berhasil membuat Jingga langsung kembali fokus kepadanya.

"Papah baik, dia ga gigit dan dia tau kalau kamu itu anak baik. Kamu cuman perlu dateng dengan rapih dan jadi diri sendiri aja okey" ucap senja dengan senyum kecilnya yang cukup membuat jingga tenang sementara " Okey senja"

" Tapi aku perlu sewa jas khusus gak?"

"Jingga Astaga! "

Xavera [ ZEENUNEW ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang