17. BERBEQUE

81 14 25
                                    

Hallo semuanya

Gimana kabar kalian?

Jyo minta maaf ya baru update lagi setelah sekian lama. Kayaknya sebulanan ya 🤫🤭

Soalnya bulan kemarin benar-benar disibukkan sama kerjaan bahkan sampai harus lembur dan begadang terus

Alhasil kagak ada waktu buat ngetik, sekalinya ada malah capek gegara kerjaan itu.

Maaf ya.

Sebagai gantinya kemarin Jyo update cerita baru, tentang mafia gitu hihi 🤭. Karena kebetulan sudah ada draft-nya dan sudah jadwalnya mau upload. Monggo yang suka bisa langsung mampir.

Judulnya: VENOM

See you

S E L A M A T  M E M B A C A

______________________________________

    Enzo sedang menikmati es krim rasa mint kesukaannya sambil duduk di pojok ruangan di salah satu kafe di Mall. Pria itu cukup lelah setelah seharian diminta Eca untuk menemani gadis itu berbelanja. Entah ada angin apa yang membuat keduanya akur hari ini. Eca duduk di hadapannya memperhatikan Enzo yang tanpa henti memasukkan sesendok demi sesendok es krim tanpa melepas pandangannya daari ponselnya. Gadis itu geleng-geleng kepala melihat tingkah 'bocah' di hadapannya itu.

Tiba-tiba mata Enzo melbar dan alisnya terangkat. Ia  menghentikan aktivitas darai memakan es krim. Fokusnya benar-benar teralihkan keponselnya. Saking terkejut dengan sesuatu yang ada diponselnya Enzo sampai berdiri.

''Bangun, bangun, kita balik sekarang Ca.''

''Ada apa sih buru-buru banget?'' Eca meraih sling bagnya dan ia sampirkan di bahu. Lalu mengambail beberapa tas belanjaannya di kursi sebelah.

''KIta bakal punya ponaka,'' jawab Enzo dengan antusias. Enzo memasukkan ponselnya ke saku jaket lalu menyendok beberapa sendok es krim yang masih tersisa dan menarik tangan Eca keluar kafe.

''Aduh pelan-pelan dong.'' Nyaris saja Eca tersandung karenanya.

~oOo~

Enzo berlari kencang setelah keluar dari mobil menuju ke dalam rumah utama kediaman keluarga Jaster. Di ruang tamu dia melihat Ryan da Aruna duduk berdampingan di kelilingi oleh kakek-nenek, ayah serta bunda.

''MY SISTEEEEEER SELAMAAAAAAT!'' Pekiknya mengambil posisi duduk di samping Aruna dan nyaris memeluknya kalau Ryan tidak menahan kepalanya. Sehingga tubuhnya juga tertahan, tangannya yang merentang di udara juga tetahan.

Enzo menurunkan tangannya dan mengatur posisi duduknya dengan wajah cemberut. ''Sorry kelepasan.''

Sebentar kemudian Eca masuk memberi salam. Sebelum gadis itu mengambil tempat duduk sempat-sempatnya ia menjewer telinga Enzo dan membuat cowok itu menjerit kesakitan.

''Awas lu kalau macam-macam sama Aruna.''

''Awas lu kalau macam-macam sama Ryan,'' balas Enzo tak mau kalah, sengaja mengkode. Mata Eca seketika melebar.

''Gimana kalau kalian nikah aja,'' celetuk Emil yang tiba-tiba datang bersama dengan keluarganya.

''OGAH!'' Kor kompak Enzo dan Eca.

''Tuh kan serasi.'' Jesika-istir Emil ikut nyeletuk.

Mereka semua berkumpul di kediaman utama untuk memberikan selamat atas kehamilan Aruna dan berniat merayakannya dengan mengadakan berbeque-an di halaman belakang rumah.

[3] Diary Aruna: Mentadabburi cinta ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang