18. Mulai Bertugas

960 191 9
                                    

Rose langsung berlari kecil menuju ke ruang rawat Rio, yang rupa nya sudah sadar, dan tengah memakan sarapan dari tumah sakit dengan susah payah.

"Mau ku bantu?" Tanya Rose.

"Nona, ya, tolong" jawab Rio tanpa sungkan, Rose pun mengambil sendok di tangan Rio dan mulai membantu nya makan, Rose kadang meringis ngilu melihat Rio yang nampak kesulitan mengunyah, karena bibir nya robek dan bengkak, tulang pipi nya lebam, pe...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nona, ya, tolong" jawab Rio tanpa sungkan, Rose pun mengambil sendok di tangan Rio dan mulai membantu nya makan, Rose kadang meringis ngilu melihat Rio yang nampak kesulitan mengunyah, karena bibir nya robek dan bengkak, tulang pipi nya lebam, pelipis nya di jahit, kedua pergelangan tangan nya memerah karena kuat nya ikatan.

"Nona sudah menjenguk tuan muda?" Tanya Rio.

"Belum, aku khawatir mendengar Joong Ki oppa hendak membunuh mu" jawab Rose

"Aku heran, kenapa Joong Ki oppa sangat membenci mu?" Tanya Rose penasaran.

"Mungkin karena dia kesal sebab tuan besar tak mempercayai nya" jawab Rio

"Tapi appa terbukti benar kan?"

"Iya"

"Appa mengusir nya tadi pagi, tapi seperti nya itu juga percuma, karena dia sudah membawa kabur banyak uang dari lemari besi" lirih Rose.

"Tidak, dia tidak punya apa-apa"

"Dari mana kamu tahu?"

"Saya sudah mengembalikan uang di gudang itu ke tempat asal nya"

"Apa?"

"Dan seperti nya dia tahu, itulah kenapa saya di hajar habis-habisan" jelas Rio

"Kamu cerdas sekali" puji Rose.

"Saya harus pulang sekarang" Rio kemudian terduduk dengan tegap.

"Memang sudah boleh?" Heran Rose

"Dokter bilang sudah"

"Tapi infusmu bahkan belum di lepas"

Sret

Rio melepas nya sendiri, Rose terbelalak tak percaya, dengan baju yang berlumuran darah sisa semalam, dan wajah penuh luka, Rio mengajak Rose keluar dari ruang rawat nya.

"Astaga" gumam sang dokter yang hendak melepas infus di tangan Rio tapi pasien nya itu sudah pergi.

Keesokan hari nya, Yoong di jemput oleh Antonio, sepulang dari rumah sakit, dan Rio mendatangi mansion sebelum berangkat ke kantor.

"Joy"

"Ya Rio?"

"Berikan ini pada madam" Rio menyodorkan paper bag pada Joy, yang berisi menu sarapan, ia khawatir karena setelah pertengkaran nya dengan Joong Ki, madam tak mau makan, tapi kata Luna, jika makanan itu dari Rio, madam akan menyentuh nya.

"Baik Rio" balas Joy, Rio pun pergi ke kantor perusahaan Song, Rose menatap Rio dari lantai atas saat pemuda itu mengantar makanan untuk unnie nya.

"Baik Rio" balas Joy, Rio pun pergi ke kantor perusahaan Song, Rose menatap Rio dari lantai atas saat pemuda itu mengantar makanan untuk unnie nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Makanan dari mana?" Tanya madam yang melihat Joy tengah membuka paper bag dan menyiapkan nya di hadapan madam.

"Dari Rio madam" jawab Joy

"Bukan kah dia di rumah sakit?"

"Seperti nya sudah pulang madam"

"Sekarang dia dimana?"

"Sudah pergi lagi madam"

Rose memasuki kamar sang kakak perempuan yang tengah menikmati sarapan nya.

"Kamu tahu Rio kemana Rose?" Tanya madam.

"Rio sudah mulai bertugas sebagai CEO di perusahaan kan unnie" jawab nya.

"Bagaimana keadaan nya?"

"Luka nya belum kering, tapi dia baik-baik saja" Rose memeriksa luka di wajah sang unnie yang sudah mulai memudar.

"Kamu tahu kenapa oppa hendak membunuh Rio?" Tanya madam

"Oppa mencuri uang dari lemari besi, dan memindahkan nya ke gudang yang sudah dia sewa, dan Rio mencuri nya kembali" cerita Rose, madam terkejut.

"Yoong oppa akan kembali dari rumah sakit hari ini unnie, Antonio sedang menjemput nya" beritahu Rose pada sang unnie.

Di kantor perusahaan Song, Bambam terkejut melihat Rio sudah mulai tugas baru nya.

"Sajangnim, bukan kah anda harus nya istirahat lebih dahulu?" Ujar Bambam sambil mengikuti langkah Rio di loby kantor.

"Aku tidak betah di rumah sakit, hari ini apa saja jadwal ku?"

"Tunggu, saya akan menanyakan nya pada sekertaris anda, Krystal" jawab Bambam, beberapa pegawai nampak menatap Rio heran yang datang dengan wajah penuh luka.

"Yang pasti, kita meeting sebentar untuk perkenalan sajangnim" imbuh Bambam.

"Ok, lanjutkan" balas Rio, ia langsung menuju ke ruang meeting, sedangkan Bambam mengumpulkan yang lain.

Sepuluh menit kemudian, satu per satu seluruh pegawai berbagai direksi pun memasuki ruang meeting, termasuk Krystal, Rio berdiri memimpin rapat, Bambam pun mulai memperkenalkan Rio sebagai CEO baru perusahaan, Krystal nampak tertegun mengagumi wajah Rio yang luka nya justru membuat dia kian mempesona dan menarik dimata nya.

Sepuluh menit kemudian, satu per satu seluruh pegawai berbagai direksi pun memasuki ruang meeting, termasuk Krystal, Rio berdiri memimpin rapat, Bambam pun mulai memperkenalkan Rio sebagai CEO baru perusahaan, Krystal nampak tertegun mengagumi waj...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selesai rapat, Rio pun memasuki ruangan nya, ia duduk sambil bersandar dan memejamkan kedua matanya, ia lalu keluar.

"Krys"

"Ya sajangnim?"

"Bisa tolong katakan pada Bambam, aku butuh obat?"

"Ne sajangnim"

Rio butuh obat untuk luka nya, ia lupa membawa pulang obat dari rumah sakit, dan setengah jam kemudian, Krystal masuk membawakan obat yang Rio minta, tapi sang atasan rupa nya tidak ada, jadi ia hanya meletakan nya di atas meja kerja Rio.

Di mansion, madam melamun memikirkan Rio.

"Noona!" Seru Yoong yang baru datang, ia langsung naik ke lantai atas, lamunan madam pun buyar.

"Ku dengar noona terluka" panik Yoong, ia langsung menghampiri madam dan memeriksa luka nya.

"Sudah aku tidak apa-apa" elak madam.

"Siapa yang tega melakukan nya? Akan ku habisi dia" geram Yoong.

"Tidak perlu"

"Aku dongsaeng mu noona, sudah kewajiban ku untuk melindungi noona"

"Tugas menjaga diri mu sendiri saja gagal, bagaimana akan menjaga ku?"

"Noona-yaa" protes Yoong.

"Kamu sudah dewasa Yoong, apa kamu tak ingin mulai menata masa depan mu? Urus lah bisnis mu dan mulai lah bertanggung jawab"

"Masih ada Rio"

"Tugas Rio bukan hanya untuk mengurusi bisnis mu saja"

"Tapi dia di gaji untuk menyelesaikan masalah Noona" madam menghela nafas, berdebat dengan Yoong tak ada guna nya.


#TBC

RioWhere stories live. Discover now