🀦'page OO4

784 151 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

House Of Daena tidak pernah sepi pengunjung, para pelajar pasti menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk belajar disini sekaligus menyusun skripsi, terlepas dari arsitek bangunannya yang megah, indah, dan damai, nyatanya House Of Daena diisi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

House Of Daena tidak pernah sepi pengunjung, para pelajar pasti menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk belajar disini sekaligus menyusun skripsi, terlepas dari arsitek bangunannya yang megah, indah, dan damai, nyatanya House Of Daena diisi oleh pelajar yang berada di tahap stress.

[Name] sendiri juga tidak bisa berbuat banyak mengenai hal itu, karena saat masih menjadi pelajar dulu ia juga berada di posisi yang sama. Begadang dan menginap di House Of Daena. Tapi tujuannya disini bukan untuk mengulang kejadian yang sama, melainkan meminjam beberapa buku untuk kelasnya besok.

“Nona [Name] yakin tidak butuh bantuan? Letak bukunya di paling atas loh,” ucap Katayoun si pustakawan.

“Jangan khawatir, dulu saat masih menjadi pelajar 'kan sering mengambil buku paling atas.”

Dan sebelum Katayoun bisa meyakinkan sang nona muda agar mendapatkan bantuan, [Name] sudah menaiki tangga kayunya, memanjat terus tinggi hingga sampai di rak paling atas dan mengambil buku yang dibutuhkannya lalu turun dengan pelan.

Yang membuat kegiatannya cukup berbahaya adalah, [Name] tidak hanya membutuhkan satu buku. Katayon hanya bisa menunggu [Name] dan memastikannya tidak akan jatuh.

Disaat mengambil buku terakhir, tiba - tiba saja seekor kadal melompat ke arah [Name], membuatnya spontan memekik terkejut dan menjauh dari rak buku. “Nona?!” dan Katayon yang masih menunggunya mulai panik karena tangga yang dipakai bergerak tidak seimbang. Pijakan [Name] terglincir dari tangga, tubuhnya jatuh dari ketinggian dengan posisi punggungnya dibawah. [Name] melindungin bagian kepalanya dengan tangan untuk meminimalisir kerusakan otak.

Disaat para pelajar lain mulai ikut panik, sebercak cahaya melesat cepat menangkap tubuh [Name] dan mendarat dengan selamat. Hingga buku yang seharusnya berada di rak ternyata ikut berjatuhan membuat sosok pahlawan kesiangan itu sontak menghadang bukunya agar tidak mengenai sang wanodya dengan bahu lebar miliknya.

“Nona! Oh Archon! Kepada Lesser Lord Kusanali, terimakasih sudah menyelamatkannya,” dan sepertinya Katayon hampir kehilangan jantung. “Tuan Alhaitham, terimakasih banyak.”

⾕𝐐𝐔𝐄𝐑𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ࣪˖ ִֶָ𝐀𝐋𝐇𝐀𝐈𝐓𝐇𝐀𝐌◈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang